Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Inspirations >> Pajangan Fotografer

Apa yang Diperlukan untuk Memamerkan Karya Fotografis Anda

2017-04-06
3
3.7 k
Dalam artikel ini:

Di bagian lima serial ini, seorang fotografer profesional, GOTO AKI, kembali berbagi kiat mengenai cara menjadi fotografer lanskap, dan bagaimana rasanya menerbitkan karya lanskap miliknya. Tengok sekilas tentang cara berpikir para fotografer profesional, dan apa yang mereka lihat, tatkala membahas cara pandangannya terhadap karyanya secara objektif, dan perhatiannya secara detail pada pajangan karyanya untuk mengadakan pameran tunggal. (Naskah: GOTO AKI)

EOS-1Ds Mark III/ EF17-40mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/400 det., EV±0)/ ISO 200/ WB: Daylight
Lokasi: Athabasca Glacier, Kanada
Es yang mencair dan masuk ke dalam air, lalu mengalir ke sungai es akibat pemanasan global. Bidikan ini diambil pada lapisan es padat setebal 300 meter.

 

“Lanskap”— Menemukan kembali subjek dari foto “Perjalanan” saya

Dari sekitar tahun 2007, walaupun saya beruntung dapat berkelana ke seluruh dunia untuk menunaikan tugas pekerjaan fotografi saya, namun di lubuk hati, saya masih ingin sekali menemukan suatu tema yang bisa saya tekuni dan mengabdikan seluruh hidup saya sebagai fotografer, dan saya bisa mengadakan pameran tunggal. Saya bertanya kepada diri sendiri:

“Apa temanya? Foto seperti apakah yang bisa menggugah saya?”

Saya tahu, bahwa untuk mengambil foto yang mampu menggugah sanubari manusia, saya tidak akan bisa berhasil kalau saya sendiri tidak tergugah. Lalu, pada suatu hari, saat saya melihat kembali foto perjalanan yang saya ambil di waktu lalu, saya menemukan subjek apa yang menarik hati saya. Pada foto-foto perjalanan yang lalu, terdapat banyak foto lanskap yang ternyata saya ambil dan tidak menyadarinya. Semua foto lama ini menunjukkan kepada saya, bahwa itulah pemandangan yang telah saya lihat sewaktu melakukan perjalanan keliling dunia yang mengesankan dan saya begitu terpesona serta menyadari bahwa subjek yang ingin saya abadikan sebagai fotografer adalah lanskap.

Sejak itu dan selanjutnya, saya memutuskan untuk menangkap aneka pemandangan dunia, dan kembali fokus untuk menciptakan karya fotografis.

Bagaimana dengan Anda, para pembaca setia? Subjek seperti apakah yang menggetarkan Anda?

Bagi mereka yang belum menemukan subjeknya, saya sarankan untuk melihat kembali foto-foto Anda di masa lalu. Siapa tahu, ternyata Anda sudah mengejar subjek yang Anda sukai.

EOS-1Ds Mark III/ EF24-70mm f/2.8L USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/14, 1/125 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Alberta, Kanada
Saya menemukan mata air yang sangat bening di tepi jalan raya. Saya terperangah oleh keindahan warna dalam air yang diselimuti oleh lapisan lumut.

 

EOS-1Ds Mark III/ EF24-70mm f/2.8L USM/ FL: 66mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/125 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Easter Island, Cile
Sambil berdiri di atas tebing yang tipis di sebuah pulau tatkala topan puting beliung siap menerjang. Tidak ada tempat bagi saya untuk melarikan diri, jadi saya terus menekan rana sambil berdoa semoga angin topan tidak menerjang saya.

 

EOS-1Ds Mark II/ EF17-40mm f/4L/ FL: 22mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/200 det., EV+0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Gunung api Kīlauea, Hawaii
Saya bisa menyelami sejarah bumi saat saya membidik permukaan kawah yang terkena hujan deras dan angin kencang.

 

Diterbitkan dalam majalah foto - Saya ingin agar lebih banyak orang yang melihat karya saya!

Saya terus memotret lanskap. Saya tidak hanya mengecek karya saya di monitor, tetapi juga mencetaknya supaya saya bisa memeriksanya secara objektif. Pada tahun 2009, saya membawa portofolio yang terdiri atas 30 foto pilihan untuk diperlihatkan kepada pemimpin redaksi majalah foto yang menerbitkan banyak mahakarya fotografis.

Saya merasa cemas, takut kalau karya saya akan ditolak oleh yang lain, tetapi yang membuat saya ingin sekali agar karya saya diterbitkan dalam sebuah majalah yaitu, saya memiliki keinginan yang lebih besar, bahwa karya saya akan dilihat dan diapresiasi oleh banyak orang. Berbeda dengan halaman web, halaman majalah membatasi jumlah halaman yang menampilkan cetakan karya. Jadi, saya berpikir, kalau karya saya diterbitkan, maka orang tidak saja mengenal nama saya, tetapi mereka juga akan mengira bahwa karya saya adalah salah satu yang “terpilih”, untuk dipublikasikan dalam majalah.

Pencetakan adalah cara terbaik untuk menilai karya Anda secara objektif. Sekarang, saya adalah seorang fotografer profesional, tetapi kalau sempat, saya tetap ingin mencetak karya saya untuk mengeceknya.

 

Walaupun saya merasa senewen untuk bertemu dengan orang yang tidak saya kenal, tetapi pemimpin redaksi tersebut memberi tahu saya bahwa fotonya bagus, dan langsung saat itu juga, memberi saya 8 halaman galeri pada awal majalah. Pada saat itulah saya yakin bahwa pemikiran saya akan disampaikan kepada banyak orang yang belum pernah saya jumpai, asalkan karya saya merupakan subjek yang saya tangani secara serius.

Lebih jauh lagi, majalah memberi saya pekerjaan yang melibatkan pengambilan serangkaian foto lanskap di Jepang selama satu tahun, jadi saya mulai melakukan pemotretan lanskap skala penuh, tidak hanya di luar negeri, tetapi juga di Jepang.

Pekerjaan yang mengharuskan saya berkelana, telah menuntun saya untuk menghasilkan lebih banyak karya fotografis, sementara karya yang mendapatkan pengakuan, mendatangkan lebih banyak lagi pekerjaan bagi saya untuk melakukan perjalanan. Dengan cara ini, berbagai karya dari hasil pemikiran saya yang mendalam menjadi bagian hidup saya, menciptakan siklus baik yang menggiring saya ke arah temuan baru dan meniadakan perbedaan antara gambar yang saya ambil untuk pekerjaan dan gambar yang saya ambil untuk seni.

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 106mm/ Aperture-priority AE (f/7.1, 1/320 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: 6500K
Lokasi: Prefektur Shizuoka, Jepang
Salah satu dari tiga bukit pasir yang tersohor di Jepang - Bukit Pasir Nakatajima, Hamamatsu City, Prefektur Shizuoka. Ini dibidik pada pagi dini hari, saat simpangan cahaya membuat riakan yang menonjol pada pasir. Sewaktu saya melakukan pasca-proses gambar RAW, saya mengubah suhu warnanya untuk menegaskan warna kuning sawo.

 

Dewasa ini, dengan semakin banyak orang yang melihat foto pada smartphone dan komputer mereka, gambar dibuat agar terlihat lebih baik di layar daripada foto yang sesungguhnya, berkat adanya cahaya latar layar. Karenanya, untuk menilai suatu karya secara objektif, menampilkannya dalam cetakan adalah sangat penting. Bahkan sampai sekarang pun, saya mencetak foto yang ingin saya cermati lebih dekat, pada kertas ukuran A4, lalu mencermati pernak-perniknya yang halus. (Saya menggunakan printer PIXMA PRO-100 dan PIXMA PRO-1).

EOS-1Ds Mark II/ EF24-70 f/2.8L USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/5, 1/200 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Mauna Kea, Hawaii
Lanskap yang diambil dari ketinggian sekitar 3400 meter. Bekas letusan masih terlihat jelas.

 

EOS-1Ds Mark III/ EF24-70mm f/2.8L USM/ FL: 55mm/ Aperture-priority AE (f/22, 1/400 det., EV+0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Dinosaur Provincial Park, Alberta, Kanada
Dalam bidikan awan tebal ini yang muncul di atas bumi, Anda bisa melihat ada tiga fenomena cuaca yang berbeda dalam bingkai yang sama: hujan, awan dan langit cerah.

 

Kembali ke pameran tunggal - Mengatur kembali karya saya untuk menceritakan kisah baru

Pada saat yang sama ketika saya membawa portofolio saya ke majalah, saya berpikir tentang mengadakan kembali pameran tunggal untuk menyajikan karya saya. Sungguh beruntung, Canon Gallery di Jepang menerima permohonan saya dari masyarakat umum untuk mengadakan pameran foto dua kali dalam setahun. Setelah mengajukan permohonan dan lulus ujian, saya dapat mengadakan pameran tunggal pertama saya dalam waktu 8 tahun, "LAND ESCAPES", pada tahun 2010. Setelah itu, saya mengadakan pameran tunggal untuk menyajikan karya saya hampir setiap tahun, dari 2013 hingga 2016.

Pameran tunggal bagi seorang fotografer bagaikan pertunjukan langsung bagi seorang musisi. Saat saya "menyelenggarakan" pameran tunggal, saya bisa mendapatkan pemahaman secara langsung tentang perbedaan di antara sejumlah karya yang menurut saya bagus dan karya yang mengundang reaksi pengunjung. Terlebih lagi, galeri memiliki daya pikat yang berbeda dari majalah dan situs web, karena saya bisa memajang karya saya dalam suatu ruangan yang memungkinkan saya menyampaikan pandangan dunia yang ditata ulang dengan menggunakan naluri estetika saya sendiri.

EOS 5D Mark III/ TS-E17mm f/4L/ FL: 17mm/ Shutter-priority AE (f/4.5, 1/3200 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Lokasi: Harajiri Falls, Prefektur Oita, Jepang
Bidikan genggam, sambil melihat dari atas air terjun. Saya mengambil bidikan ini pada kemiringan, memfokuskan pada air terjun dan kolam di bawah air terjun sekaligus, untuk menangkap aliran air yang senantiasa berubah.

 

Sewaktu mengadakan pameran di galeri, tidak akan ada artinya kalau hanya menderetkan foto saja. Oleh karena itu, saya mencurahkan upaya untuk mengatur kembali sejumlah karya sedemikian rupa sehingga para pengunjung bisa menikmati ruang pameran itu sendiri. Hingga tahap itu, saya selalu menyiapkan sebuah diorama galeri. Saya mencetak foto yang sama dalam 4 ukuran berbeda, untuk mengecek foto tersebut secara objektif, sementara mengganti ukuran dan cara pengaturan dalam ruang pameran.

Saya mencetak foto yang sama dalam ukuran yang berbeda-beda untuk tata-letak pameran tunggal.

 

Galeri miniatur dengan skala yang dikecilkan, Canon Gallery di Ginza. Saya menggunakan ini untuk memeriksa ukuran karya dan perkiraan jarak di antaranya.

 

Ruang pameran yang sesungguhnya, Canon Gallery di Ginza.

 

Kamera yang saya gunakan berkisar dari EOS-1Ds Mark III dan EOS 5D Mark II sampai EOS 5D Mark III, EOS 5DS R, dan EOS 5D Mark IV. Saya meningkatkannya setiap kali model baru dirilis. Dengan model termutakhir, foto bisa diekspresikan secara indah, bahkan apabila diperbesar hingga sepanjang 2 meter untuk dipajang di pameran. Foto-foto saya digambarkan secara indah berkat kemajuan teknologi kamera digital.

 

EOS 5D Mark III
Dirilis pada bulan Maret 2012.
Kamera ini dilengkapi dengan sensor CMOS full-frame yang baru saja dikembangkan dengan 22,3 megapiksel, dan DIGIC 5+ untuk prosesor gambarnya.
Bahkan sekarang pun, model ini masih merupakan kamera pilihan bagi banyak pengguna.

 

EOS 5D R
Dirilis pada bulan Juni 2015.
Kamera ini dilengkapi dengan sensor CMOS full-frame milik Canon dengan 50,6 megapiksel, dan dual DIGIC 6 ganda sebagai prosesor gambarnya.
Model high resolution (resolusi tinggi) memiliki fungsi yang membatalkan efek low-pass filter yang terdapat pada EOS 5DS.

 

EOS 5D Mark IV
Dirilis pada bulan September 2016.
Kamera ini dilengkapi dengan sensor CMOS full-frame dengan jumlah 30,4 megapiksel, dan DIGIC 6+ sebagai prosesor gambarnya.
Ini adalah model termutakhir dari seri 5D sejak Maret 2017.

 

Bacalah artikel lainnya tentang ini yang disusun oleh GOTO AKI:
5 Alasan Mengapa EOS 5D Mark IV Ideal untuk Fotografi Lanskap
4 Kunci Membidik Lanskap Menjelang Fajar
EF16-35mm f/4L IS USM: Fotografi Lanskap yang Mencengangkan, Bahkan Dengan Pemotretan Genggam

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Mengenai Penulis

GOTO AKI

Lahir pada tahun 1972 di Prefektur Kanagawa dan lulus dari Sophia University serta Tokyo College of Photography. Goto menerbitkan koleksi karya foto yang berjudul "LAND ESCAPES" dan juga terlibat secara aktif dalam pembuatan karya seperti “water silence” suatu instalasi yang menggabungkan foto dengan video.

http://gotoaki.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami