Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dasar-dasar Fotografi- Part8

Dasar-Dasar Kamera #8: Menetapkan Fokus

2017-02-23
46
49.21 k
Dalam artikel ini:

Satu hal yang memungkinkan seorang fotografer menyampaikan maksud fotografisnya kepada pemirsa yaitu, menetapkan fokus. Apa rahasia di balik cara menetapkan fokus terbaik? Mari kita ketahui lebih lanjut mengenai fitur khusus autofocus (AF) dan manual focus (MF). (Dilaporkan oleh: Tomoko Suzuki)

 

Ada dua cara untuk menetapkan fokus. Dengan menggunakan sistem autofocus (fokus otomatis) kamera, atau pemilihan dan penyesuaian secara manual

Hal yang perlu dicatat

- “AF” merujuk ke “autofocus”. Ini terjadi ketika kamera menala sendiri untuk menetapkan fokus terbaik ketika mengambil foto.
- “MF” merujuk ke “manual focus”. Ini terjadi apabila fotografer menyesuaikan fokus secara manual untuk menetapkan fokus.
 

Menetapkan fokus merupakan keterampilan dasar dalam mengambil foto. Ada dua cara untuk menetapkan fokus. Yang pertama melalui pengoperasian autofocus (AF) yaitu, kamera menetapkan fokus secara otomatis. Yang kedua melalui pengoperasian manual focus (MF) yaitu, sang fotografer menyesuaikan fokus dengan menggunakan tangan.

Pada kebanyakan pemandang pemotretan, AF bisa menetapkan fokus dengan baik. Apabila melakukan pemotretan foto dalam mode AF, yang diperlukan hanyalah menekan tombol rana secara ringan ("tekan separuh" tombol rana) untuk mengaktifkan fungsi AF serta AE, dan kamera akan menyelesaikan tindak selanjutnya. Setelah fokus ditetapkan, tekan tombol rana ke bawah ("tekan separuh" tombol rana).

Inilah yang dimaksudkan dengan AF—memotret gambar yang bagus hanya dengan pengoperasian sederhana. Untuk bisa lebih mengontrol komposisi foto, Anda bisa melakukan pre-select (pra-pilih) area AF (atau titik AF) selama pengoperasian autofocus (fokus otomatis).

Tetapi, AF tidak akan sempurna, dan ada batasan pada apa yang bisa dilakukannya. Kadang, subjek atau pemandangan membuatnya sulit, atau bahkan tidak mungkin menetapkan fokus. Apabila menghadapi situasi semacam ini, manfaatkan MF sebaik-baiknya. Dengan melihat melalui viewfinder dan memutar cincin fokus dengan tangan, kita bisa menetapkan fokus yang juga bagus. Karena kita bisa memperbesar area fokus apabila dalam mode Live View, maka dimungkinkan untuk menetapkan fokus secara lebih tepat.

 

AF

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 124mm (setara 198mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/200 det., EV-0,3) / ISO 3200/ WB: Auto

Manfaat: Bisa menetapkan fokus secara cepat
Kekurangan: Sebagian subjek dan pemandangan tidak ideal untuk menetapkan fokus

Karena AF menetapkan fokus secara cepat, hal ini sangat nyaman pada hampir semua situasi. Tetapi, terkadang ada sebagian subjek atau pemandangan yang tidak ideal untuk menetapkan fokus. Sebaiknya, alihkan ke MF apabila situasi mengharuskannya.

 

MF

EOS 6D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/3.5, 1/40 det., EV-0,7)/ ISO 100/ WB: Auto

Manfaat: Bisa mengamati subjek dengan mata kita sendiri saat menetapkan fokus
Kekurangan: Perlu waktu lebih lama sebelum kita bisa benar-benar membidik

Karena kita bisa mengamati subjek sewaktu menyesuaikan fokus dalam MF, maka dimungkinkan untuk menetapkan fokus yang lebih tepat. Namun begitu, seluruh proses memerlukan waktu yang lebih lama. Kita harus meluangkan waktu untuk menetapkan fokus sebelum bisa benar-benar membidik.

Ketahui selengkapnya di  Kamera FAQ #2: Bagaimana Memfokus Secara Akurat Dengan Manual Focus (MF)?

 

Apabila subjek atau pemandangannya tidak tepat untuk AF, alihkan ke MF

 

 

Apabila subjek kebetulan berada di tempat sangat gelap, apabila pemandangannya tidak terlalu kontras, atau apabila subjek terhalangi oleh benda di sekitarnya (seperti ketika memotret hewan dalam kandang), AF akan sulit ditetapkan. Apabila menghadapi situasi semacam ini, alihkan fokus pada lensa, dari AF ke MF. Dengan mengalihkan ke MF, kita bisa menetapkan fokus hanya dengan menyesuaikan cincinnya dengan tangan.

 

Konsep terkait 1: AF Lock

Menguasai teknik pemotretan “AF Lock”. Inilah cara mengambil foto dalam mode AF, di mana fokus terlebih dulu ditetapkan sebelum menyesuaikan komposisi foto.

Pertama, pilih secara manual titik AF aktif. Pilih area/titik AF yang terdekat ke subjek yang diinginkan dalam komposisi ideal Anda. Walaupun AF Lock bisa diterapkan dengan mode area AF apa pun, namun pada umumnya, titik AF tengah yang seyogianya memiliki presisi tertinggi dan pilihan terbaik apabila menghadapi pemandangan yang gelap.

Berikutnya, sejajarkan titik AF yang dipilih dengan bagian apa pun dari subjek tujuan Anda, lalu tekan rana separuhnya. Setelah kamera menetapkan fokus, tinggalkan tombol yang ditekan separuh, lalu sesuaikan komposisinya. Setelah selesai, tekan tombol rana sepenuhnya ke bawah dan tuntaskan bidikan.

Jika Anda bisa menguasai teknik AF Lock, Anda bisa menempatkan subjek primer (yang Anda fokus) di mana saja di dalam bingkai gambar—tidak hanya di tengah.

 

Memilih titik AF aktif (*pada EOS 760D)

Tekan tombol pemilihan titik AF (dilingkari merah) untuk menampilkan layar Single-point AF (pemilihan Manual).
*Jika mode lain ditampilkan, ubah mode itu dengan menggunakan tombol pemilihan area AF.

 

Layar Single-point AF (pemilihan Manual) memungkinkan Anda memilih titik AF aktif.

 

Berikutnya, gunakan Main Dial, Quick Control Dial atau layar sentuh untuk memilih titik AF preferensi Anda. Di sini, titik di sebelah kiri titik AF tengah yang dipilih.

 

Konsep terkait 2: Teknik Back-button AF

Biasanya, apabila tombol rana ditekan separuh, AF (penetapan fokus) dan AE (penentuan pencahayaan) diaktifkan secara serentak. Tetapi, dengan mengkustomisasi kamera, kita bisa mengatur agar AF dan AF bekerja secara independen. Anda melakukan ini dengan mengoperasikan AF dengan tombol AF-ON di bagian belakang kamera (atau tombol AF Lock), dan AE dengan tombol rana. Kami menyebut ini sebagai teknik Back-button AF.

Keuntungan teknik ini yaitu, apabila kamera berada dalam mode AF Lock, Anda tidak perlu menahan tombol rana yang ditekan separuh. Setelah fokus ditetapkan dengan tombol AF-On, titik fokus ditetapkan, dan tidak akan berubah meskipun Anda melepaskan jari Anda dari tombol.

Dengan teknik ini, Anda bisa mengambil foto sebanyak yang Anda suka, dengan pemandangan berbeda-beda, tetapi komposisinya sama.

 

Teknik Back-button AF

Anda bisa menyesuaikan kamera untuk melaksanakan penetapan fokus dan penentuan pencahayaan secara independen.

 

1. Tetapkan fokus dalam mode AF-ON
2. Tekan tombol rana untuk melepaskan rana
Gunakan tombol AF-ON (atau tombol AE Lock) untuk menetapkan fokus, kemudian lepaskan rana dengan tombol rana. Apabila Anda ingin menetapkan ulang fokus, Anda tinggal menekan lagi AF-ON.

 

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/400 det., EV+0,6)/ ISO 100/ WB: Daylight

 

Saya menetapkan fokus pada seekor kucing yang tiba-tiba muncul, dengan teknik Back-button AF, mengaktifkan AF Lock, kemudian menyempurnakan setelan pemandangan. Saya berhasil mencoba komposisi yang berbeda-beda secara bersinambungan dengan bantuan teknik ini.

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Tomoko Suzuki

Setelah lulus dari Tokyo Polytechnic University Junior College, Suzuki bergabung dengan perusahaan periklanan. Dia juga bekerja sebagai asisten fotografer, termasuk Kirito Yanase, dan mengkhususkan diri dalam bidikan komersial untuk produk perlengkapan busana dan kosmetik. Sekarang, dia bekerja sebagai fotografer studio untuk produsen perlengkapan busana.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami