Suatu terobosan motor fokus baru yang memulai debutnya pada EF-S18-135mm f / 3.5-5.6 IS USM EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM (diulas di sini), Nano USM mungil yang lebih kecil daripada ujung jari Anda, tetapi mampu memberikan kecepatan gerakan yang pesat dan ketanggapan yang istimewa. Ketahui perbedaannya dari jenis USM lain dan pelajari tentang berbagai kemungkinan yang dihadirkannya ke fotografi dan videografi. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
1. USM itu apa?
2. Ring USM, Micro USM dan Nano USM
3. Perbedaan utama di antara ketiga jenis USM
4. Keindahan Nano USM
5. Potensi Nano USM
USM itu apa?
“USM” adalah singkatan dari “Ultrasonic Motor”. Ini adalah jenis motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan mekanisme AF (fokus otomatis) dalam lensa Canon. Sesuai namanya, USM ditenagai oleh getaran ultrasonik.
[Teknis] Cara kerjanya
Tiap motor USM terdiri atas:
- Sebuah stator yang menghasilkan getaran ultrasonik apabila dialiri arus listrik; dan
- Sebuah rotor atau slider yang berputar/menggelincir (tergantung pada jenis USM) dalam menanggapi arus listrik, menyebabkan lensa fokus bergerak.
Stator terbuat dari:
- Elemen piezoelektrik keramik yang
i) Mengalirkan arus listrik ke bodi stator, dan
ii) Membangkitkan getaran ultrasonik dari stator; dan
- Bodi yang terbuat dari logam fleksibel yang berubah bentuk apabila dialiri arus listrik.
Dengan bekerja sama, semua komponen ini mengubah getaran ultrasonik menjadi pergerakan yang mendorong mekanisme AF di dalam lensa.
Ketiga jenis USM yang berbeda
Ring USM: Torsi dahsyat; digunakan untuk menggerakkan lensa yang lebih besar
Stator besar dan rotor Ring USM menyebabkan putaran lambat yang menghasilkan torsi dahsyat. Inilah alasannya, mengapa alat ini digunakan secara luas pada lensa yang memiliki lensa fokus yang berat, seperti lensa aperture besar dan super telephoto.
Struktur Ring USM
A: Rotor
B: Pegas bentuk flensa
C: Bodi logam elastis
D: Elemen piezoelektrik keramik
E: Stator
Stator membangkitkan getaran ultrasonik yang secara terus-menerus memutarkan rotor, menciptakan “travelling waves” (laju gelombang) yang menggerakkan lensa fokus.
Micro USM dan Micro USM II: Sangat bagus untuk lensa yang lebih kecil
Meskipun lebih kecil dari Ring USM, Micro USM (kiri) bekerja dengan prinsip yang sama. Gerakan bergulir yang timbul di dalam unit, memutar roda gigi drive, yang pada gilirannya menggerakkan lensa fokus. Ukurannya yang kecil membuatnya cocok untuk mendorong fokus pada lensa yang lebih kecil. Micro USM II (kanan) adalah versi Micro USM ukuran kecil.
Nano USM: Mungil, efisien dan sangat responsif
Unit Nano USM terdiri atas slider bentuk microchip yang mungil dan elemen piezoelektrik keramik. Tidak seperti kedua USM lainnya, USM ini memiliki sistem direct-drive: Getaran ultrasonik secara langsung ditransmisikan dari elemen piezoelektrik ke slider, yang menggerakkan lensa fokus (yang dipasang pada rakitan rack) pada arah mundur-maju.
Perbedaan utama antara ketiga jenis USM
1. Dinamika pergerakan
Ring USM dan Micro USM
- Getaran ultrasonik terlebih dulu diubah menjadi gerakan berputar (roda gigi/rotor), yang kemudian digunakan untuk menggerakkan lensa fokus.
- Dapat mendorong fokus sangat cepat.
Nano USM
- Getaran ultrasonik secara langsung diterapkan ke slider yang menghasilkan pergerakan linear yang menggerakkan lensa fokus.
- Dapat juga mendorong fokus sangat cepat. (Lihat: Keindahan Nano USM)
- Juga mampu melakukan pergerakan fokus yang mulus.
2. Ukuran dan torsi:
- Ring USM: Memiliki stator dan rotor besar, yang menghasilkan torsi yang sangat kuat, efektif untuk menggerakkan himpunan lensa fokus yang lebih berat.
- Micro USM: Kecil dan serbaguna, muat pada lensa apa pun, termasuk lensa zoom ultra ringkas.
- Nano USM: Yang paling kecil dari ketiganya, tetapi cukup dahsyat untuk mendorong himpunan lensa fokus yang kecil dan ringan.
Nano USM diinstal pada lensa di area yang diindikasikan oleh bingkai merah. Ukurannya yang kecil dan efisiensinya membantu lensa superzoom seperti RF24-240mm f/4-6.3 IS USM tetap ringan dan ringkas.
Seperti yang Anda lihat, tiap jenis USM memiliki kekuatannya yang menonjol. Hal ini memungkinkan ahli teknik lensa Canon memilih jenis motor AF yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan lensa, memastikan performa AF terbaik.
Mulai Juli 2019, ada empat lensa yang menggunakan Nano USM:
- EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM
- EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM
- RF24-105mm f/4L IS USM
- RF24-240mm f/4-6.3 IS USM
Keindahan Nano USM
Memadukan USM dan STM terbaik
Dalam still photography, banyak situasi yang memerlukan respons AF yang cepat, supaya fokus bisa dikunci pada subjek secara cepat dan akurat, bahkan jika subjeknya bergerak.
Sementara itu, videografi memerlukan transisi fokus tanpa hambatan: Efek start-stop bisa sangat menggelegar.
Meskipun Ring USM dan Micro USM sudah sangat dihargai dari segi kecepatan, namun AF drive yang tepat, pergerakan yang mulus dan konsisten adalah keunggulan teknologi stepping motor (STM).
Nano USM memadukan prinsip USM dengan struktur mekanis STM untuk menghasilkan keduanya, kecepatan dan kelancaran. Hal ini membuka jalan untuk lensa yang menunjukkan kebolehan dalam kedua hal, pemotretan still dan perekaman video.
1. Sistem drive langsung, berarti daya tanggap yang lebih baik
Karena Nano USM tidak memerlukan getaran ultrasonik untuk diubah lebih dulu ke dalam gerakan putaran, USM ini lebih responsif terhadap sinyal start/stop.
2. Ukurannya lebih kecil, struktur lebih sederhana, dan lebih baik untuk pergerakan presisi.
Serupa dengan jenis STM lead-screw, lensa fokus ditahan dalam rakitan rack yang didukung oleh batang pemandu. Tidak diperlukan gigi roda cam, yang memungkinkan unit fokus dibuat lebih ringkas. Hal ini meminimalkan beban selama pendorongan fokus, yang ideal untuk gerakan dorong kecil dengan presisi tinggi, yang diperlukan untuk fokus yang mulus.
[Teknis] Bagaimana cara kerja STM jenis lead-screw
A: Bar Panduan
B: Stepping Motor
C: Lensa fokus
D: Sekrup tipe Lead (Poros Antar)
E: Komponen rack
STM adalah motor yang berfungsi dengan menggunakan sinyal denyut, dan karenanya unggul dalam mentransmisikan gerakan yang sangat kecil sekalipun. Nyaris tidak terdengar bunyi mesin selama pemfokusan, yang membuatnya sangat cocok untuk perekaman video.
3. Pengoperasian yang mulus, senyap dan efisien
Tidak adanya roda gigi dalam mekanisme Nano USM, bersama dengan sistem drive langsung, menghasilkan kinerja drive AF yang mulus serta efisien dan nyaris tidak terdengar kebisingan suara saat bekerja. Hal ini membuatnya bermanfaat, bukan hanya untuk video (Versi Inggris), tetapi juga situasi still shooting yang mementingkan kesenyapan—misalnya, apabila Anda memotret hewan atau anak-anak yang sedang tidur.
Efisiensi Nano USM berfungsi baik pada lensa dengan himpunan lensa fokus yang menggerakkan jarak yang lebih panjang, misalnya superzoom dan lensa zoom telephoto.
Cari tahu, bagaimana kebolehan Nano USM untuk fotografi unggas dan kereta api dalam artikel berikut ini:
EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM: Lensa Unggulan bagi para Pemula dalam Fotografi Unggas
Ulasan Lensa Zoom Telefoto EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM
Potensi Nano USM
1. Lensa lebih kecil dan lebih ringan
Efisiensi dan ukuran mungil Nano USM memberikan keleluasaan yang lebih besar dalam desain lensa, khususnya untuk lensa dengan sistem lensa fokus yang lebih ringan, yang harus menggerakkan jarak yang lebih panjang.
Kita sudah melihat sebagian manfaatnya: Zoom telephoto EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM dan superzoom RF24-240mm f/4-6.3 IS USM yang praktis dibawa bepergian, adalah lensa yang lebih kecil dan ringan daripada sekian banyak lensa di kelasnya masing-masing.
2. Dual Pixel CMOS AF, lebih cepat dan lebih baik
Nano USM berfungsi baik dengan Dual Pixel CMOS AF (DAF), sistem AF pendeteksian fase dari Canon yang menghasilkan fokus otomatis yang cepat dan akurat, menggunakan piksel sensor gambar. Kita bisa menanti sistem ini untuk melengkapi pengembangan di kemudian hari pada DAF.
EOS 80D/ EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM/ FL: 300mm/ Manual exposure (f/5.6, 1/800 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Auto
Kecepatan Nano USM meningkatkan kemungkinan Dual Pixel CMOS AF (AF CMOS Piksel Ganda), membantu mengabadikan momen sekilas secara tepat. Ini sangat bagus untuk pemandangan aksi laga seperti yang di atas.
3. Focus Bracketing Otomatis?
Semakin baik kontrol start-stop AF yang dimungkinkan oleh Nano USM, tidak hanya bagus untuk transisi fokus yang mulus selama tayangan film, tetapi juga membuka pintu ke berbagai pengembangan di masa depan yang memungkinkan dalam focus bracketing otomatis.
Asah pengetahuan Anda mengenai teknologi Canon dalam artikel berikut:
5 Hal yang Dapat Dilakukan dengan Prosesor Gambar DIGIC
6 Fitur Signifikan Lensa RF
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Di samping memotret untuk iklan dan majalah di Jepang dan di luar Jepang, beliau juga adalah pengulas untuk “Digital Camera Magazine” sejak peluncuran publikasi ini serta menerbitkan sejumlah karyanya. Dalam ulasan produk dan lensa, Takahashi secara khusus mendukung berbagai teknik fotografi yang menonjolkan performa lensa melalui sudut pandang dan pengujian uniknya. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).