Dasar-Dasar Lensa #9: Lensa Aperture Besar
Lensa aperture besar mengacu ke lensa dengan f-number maksimum rendah, misalnya f/1.2 atau f/1.8. Keduanya bagus untuk memotret dalam cahaya redup, dan memungkinkannya mencapai efek buram latar belakang yang indah (bokeh). Lanjutkan membaca untuk mengetahui lebih lanjut mengenai lensa tersebut—kami juga berbagi beberapa rekomendasi!
EOS R + RF85mm f/1.2L IS USM @ 85mm, f/1.2, 1/40 det., ISO 100
Karakteristik lensa aperture besar
Karakteristik lensa aperture besar
- Efek fokus dangkal yang indah (bokeh latar belakang).
- Anda dapat menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat dalam cahaya redup.
- Performa fokus otomatis yang lebih baik dalam cahaya redup.
- Apabila memotret pada atau mendekati aperture maksimum, Anda perlu melakukan upaya ekstra untuk memastikan semuanya dalam fokus, karena depth-of-field yang lebih kecil.
Lensa aperture besar itu apa?
- Lensa dengan f-number kecil (f/2.8 atau lebih kecil).
- Juga dikenal sebagai lensa “cepat” atau “cerah”.
“Aperture” di sini merujuk ke diafragma aperture: pembukaan lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke kamera. “Lensa aperture besar” adalah lensa yang memiliki aperture maksimum lebar/besar. Dengan kata lain, f-number pada nama lensa, kecil: f/2.8 atau lebih rendah.
Mengapa lensa aperture besar, juga disebut sebagai lensa “cerah” atau “cepat”?
Anda mungkin pernah mendengar orang menggambarkan lensa sebagai "cerah" atau "cepat". Ini adalah nama lain untuk lensa aperture besar. Alasan kembali ke konsep pencahayaan dan segitiga pencahayaan.
Lensa aperture besar "cerah", karena aperture yang lebih lebar memungkinkan lebih banyak cahaya melintasi lensa. Pada pengaturan kecepatan rana dan ISO yang sama, pengaturan aperture yang lebih lebar (pengaturan f-stop yang lebih kecil) menghasilkan gambar yang lebih cerah.
Lensa aperture besar juga "cepat", karena dengan lebih banyak cahaya yang masuk ke lensa (dan mencapai sensor gambar), Anda dapat mencapai kecerahan gambar yang sama dengan kecepatan rana yang lebih cepat. Ini memudahkan untuk membekukan gerakan cepat dalam kondisi pencahayaan redup. Tindakan ini juga mencegah goyangan kamera selama pemotretan genggam, terutama saat menggunakan lensa telefoto di mana keburaman semakin menonjol.
EOS R3/ RF135mm f/1.8L IS USM/ Manual exposure (f/1.8, 1/1600 det., ISO 3200)
Lensa aperture besar memungkinkan Anda untuk membekukan momen yang terlewatkan karena Anda berkedip, bahkan di tempat yang gelap.
Pahami hal ini: Performa fokus otomatis lebih baik pada lensa aperture besar
Berikut ini kelebihan lain lensa aperture besar yang tidak diketahui banyak orang: lensa ini membantu performa fokus otomatis dalam cahaya redup, setidaknya pada kamera Canon! Hal itu karena, kamera biasanya mencari subjek yang fokus pada aperture maksimum (pengukuran aperture penuh). Semakin banyak cahaya yang mencapai sensor, berarti lebih banyak informasi yang berguna untuk sistem Dual Pixel CMOS AF.
Baca juga:
Lensa FAQ #2: Benarkah Lensa Cepat Mampu Memperjelas Bidikan Lewat Viewfinder?
T&J Kamera: Bagaimanakah Cara Low Light AF Limit Berdampak Pada Bidikan Saya?
Lensa aperture besar menghasilkan bokeh yang lebih baik (keburaman di luar fokus)
EPS R6/ RF85mm f/2 Macro IS STM/ Aperture-priority AE (f/2, 1/250 det., EV +1)/ ISO 400
Semakin besar aperture maksimum, semakin mudah untuk mendapatkan efek buram latar belakang (bokeh latar belakang) yang menonjolkan subjek Anda.
Namun demikian, pada pengaturan f-stop kecil, mungkin lebih sulit untuk menetapkan fokus yang tepat, karena depth of field yang dangkal. Anda mungkin perlu memperbesar tampilan agar dapat melihat dengan lebih baik dan/atau menggunakan pemfokusan manual. (Baca juga: Focus Guide & MF Peaking: Mempermudah Fokus Manual)
Contoh lensa aperture besar Canon
Contoh lensa aperture besar Canon
Seperti yang Anda lihat, lensa aperture besar memperluas kemungkinan dalam berbagai situasi. Itulah sebabnya banyak fotografer dan pembuat film lebih memilih lensa ini daripada lensa lain! Lensa ini bagus untuk dimiliki, apa pun yang Anda potret, tetapi genre berikut akan menuai lebih banyak manfaat:
- Fotografi jalanan: Cahaya redup dan momennya
- Fotografi potret wajah dan produk: Bokeh latar belakang
Lensa dengan aperture maksimum terbesar cenderung menjadi lensa prima, karena lebih mudah dirancang. Berikut adalah panjang fokus yang kami rekomendasikan untuk setiap genre. Ingatlah untuk memperhitungkan faktor pemotongan 1,6x jika Anda menggunakan kamera APS-C seperti EOS R10 atau EOS R50!
Lensa prima yang direkomendasikan untuk fotografi jalanan
Lensa prima yang ringkas dan ringan ini dengan panjang fokus fotografi jalanan klasik, akan membantu Anda mengabadikan momen tak terduga, bahkan saat memotret di malam hari! Lensa yang memiliki kata "Makro" pada namanya juga bagus untuk bidikan jarak dekat.
Dari kiri:
- RF16mm f/2.8 STM (lensa setara 25,5mm yang cepat dan bagus pada kamera APS-C)
- RF28mm f/2.8 STM
- RF24mm f/1.8 Macro IS STM
- RF35mm f/1.8 Macro IS STM
- RF35mm f/1.4L VCM
- RF50mm f/1.8 STM (“Nifty Fifty”)
Lensa prima yang direkomendasikan untuk fotografi potret wajah
Untuk fotografi potret wajah dan produk, Anda sering kali menginginkan lebih banyak bokeh latar belakang agar subjek lebih menonjol. Gunakan panjang fokus yang lebih panjang untuk keburaman yang lebih intens. (Lihat: Dasar-Dasar Lensa #3: Menciptakan Bokeh). Untuk sebagian besar keperluan, lensa sudut ultra lebar tidaklah ideal, karena distorsi perspektif, meskipun lensa tersebut dapat digunakan untuk alasan kreatif.
Baris belakang (dari kiri)
- RF35mm f/1.4L VCM
- RF50mm f/1.2L USM
- RF85mm f/1.2L USM
- RF135mm f/1.8L IS USM
Baris depan (dari kiri)
- RF35mm f/1.8 Macro IS STM
- RF50mm f/1.8 STM
- RF85mm f/2 Macro IS STM
Lensa dengan cincin merah adalah lensa kelas profesional: lensa ini memiliki desain kedap debu dan kedap cairan lembap serta kualitas optik yang lebih baik.
Saran Pro: Panjang fokus yang lebih panjang, latar belakang yang lebih buram
Panjang fokus yang lebih panjang akan lebih memburamkan latar belakang, jadi, untuk mendapatkan efek bokeh terbaik, cobalah lensa telefoto sedang seperti RF85mm f/1.2L USM dan RF135mm f/1.8L IS USM, terutama jika Anda memiliki lebih banyak ruang untuk bekerja.
Lensa sudut lebar secara intrinsik memiliki depth of field yang lebih besar, sehingga latar belakang tidak akan terlalu buram dibandingkan dengan lensa yang lebih panjang pada aperture yang sama. Jika Anda menginginkan latar belakang buram yang indah saat mengambil gambar yang lebih lebar, pilih lensa dengan aperture yang sebesar mungkin.
Lensa zoom aperture besar yang direkomendasikan
Terkadang, lensa zoom lebih praktis. Inilah beberapa lensa zoom aperture besar Canon yang paling populer. Tidak seperti kebanyakan lensa kit, semuanya adalah lensa zoom aperture konstan sehingga aperture maksimum tetap pada f/2.8, bahkan apabila Anda memperbesarnya (zoom in).
Dari kiri:
- RF24-105mm f/2.8L IS USM Z
- RF24-70mm f/2.8L IS USM
- RF28-70mm f/2L USM
- RF15-35mm f/2.8L IS USM
- RF70-200mm f/2.8L IS USM
Pahami hal ini: Lensa holy trinity
Lensa "holy trinity" merujuk ke satu set tiga lensa zoom cepat sudut lebar, standar, dan telefoto kelas profesional. Jika Anda menginginkan fleksibilitas maksimum dengan lebih sedikit lensa, cobalah untuk memiliki lensa holy trinity. Anda dapat melakukan banyak hal dengan aperture maksimum yang lebar dan rentang fokus gabungannya.
Lensa holy trinity tradisional terdiri atas 15-35mm (sudut lebar), 24-70mm (standar), dan 70-200mm (telefoto). Namun demikian, Canon memiliki dua opsi lensa zoom standar yang lebih cepat: RF28-70mm f/2L USM dan RF24-105mm f/2.8L IS USM Z. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda!
Teknik untuk memanfaatkan lensa aperture besar semaksimal mungkin
Teknik lensa aperture besar: Menciptakan lingkaran bokeh yang indah
Aperture maksimum lensa memengaruhi ukuran lingkaran bokeh yang dapat Anda ciptakan apabila terdapat sumber cahaya dari titik kecil atau cahaya pantulan di balik subjek utama Anda. f-number yang lebih kecil (pengaturan aperture yang lebih lebar).
f/2
EOS R6 Mark II/ RF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Flexible-priority AE (f/2, 1/800 det., EV+0,3)/ ISO 200/ WB: Auto
f/5.6
EOS R6 Mark II/ RF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Flexible-priority AE (f/5.6, 1/800 det., EV+0,3)/ ISO 1600/ WB: Auto
Lensa aperture besar berfungsi paling baik dalam pemandangan semacam ini!
Lensa aperture besar berfungsi paling baik dalam pemandangan semacam ini!
Apabila Anda ingin mengisolasi subjek utama
EOS R5/ RF35mm f/1.4L VCM/ FL: 35mm / Manual exposure (f/1.4, 1/50 det., ISO 100)
Jadikan subjek utama Anda lebih menonjol dalam pemandangan yang ramai dengan menggunakan lensa aperture besar untuk memburamkan objek lain di latar belakang dan latar depan. Anda mungkin ingin sering menggunakan teknik ini apabila memotret makanan, benda di sekitar Anda, atau bahkan potret wajah!
Saran Pro: Tidak merasa nyaman dengan mode pencahayaan manual? Gunakan mode Av
Aperture-priority AE (Av) mode adalah mode pencahayaan semi-otomatis. Anda bebas memilih f-stop; kamera memilih kecepatan rana dan pengaturan kecepatan ISO terbaik sehingga pemandangan mendapatkan pencahayaan dengan benar.
Apabila Anda ingin mendapatkan bidikan genggam yang lebih tajam atau membekukan aksi di malam hari
f/5, 1/5 det., ISO 3200: Buram gerakan
f/1.8, 1/30 det., ISO 3200: Bidikan yang lebih tajam
Lensa aperture besar memungkinkan kita memperoleh pencahayaan yang sama dengan kecepatan rana yang lebih cepat, sehingga memungkinkan untuk membekukan perahu yang bergerak dan memperoleh gambar yang tajam.