Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk Fitur Utama Lensa RF- Part20

RF85mm f/1.2L USM: Terciptanya Lensa Ideal Berkat Dukungan Dudukan RF

2019-06-12
3
1.3 k
Dalam artikel ini:

Dirilis pada 8 Mei 2019, RF85mm f/1.2L USM adalah lensa utama telefoto medium yang dibekali teknologi optik terbaru Canon dan dikemas dalam bodi yang praktis serta ringkas. Berdasarkan pengamatan kami, peningkatan fleksibilitas dudukan RF adalah alasan di balik semua ini.

Alasan fotografer potret wajah selalu membawa lensa utama 85 mm di tasnya

Lensa utama 85 mm adalah alat tempur wajib untuk fotografi potret wajah, sampai-sampai lensa ini kerap disebut sebagai “lensa potret”. Hal ini didukung oleh dua alasan utama. 

Pertama, sudut pandang 85 mm menghasilkan bentuk dan kematraan subjek yang amat mirip dengan yang dilihat oleh mata telanjang. 

Kedua, dengan lensa ini, fotografer akan mendapatkan jarak pemotretan yang pas untuk foto kepala dan foto setengah badan: Hasilnya, jarak antara fotografer dengan subjek foto tidak akan terlalu dekat atau jauh sehingga komunikasi antara keduanya akan lebih lancar.

Keunggulan tersebut makin disempurnakan dengan aperture maksimum sebesar f/1.2, memberikan depth-of-field yang amat dangkal sehingga fotografer akan menghasilkan bokeh latar belakang cantik yang menonjolkan subjek fotonya.

 

Kian meningkatkan standar fotografi potret wajah: Mengandalkan keunggulan dudukan RF

Kendati banyak produsen lensa lain yang juga mengeluarkan lensa utama 85 mm, hanya sedikit yang memiliki aperture hingga f/1.2. Kenyataan tersebut menunjukkan tingkat kerumitan memproduksi lensa dengan spesifikasi seperti di atas. 

Setelah FD85mm f/1.2 S.S.C. dirilis pada 1976, lensa 85 mm f/1.2 Canon banyak digunakan oleh fotografer profesional karena kemampuannya menghasilkan kecerahan dan gambar berkualitas tinggi. Namun demikian, satu kelemahan generasi awal lensa ini adalah kecenderungan menghasilkan purple fringing, yaitu salah satu bentuk aberasi kromatik yang kerap muncul di bagian tepi gaun pengantin, aksesori, dan subjek lain dengan kontras tinggi, terutama jika aperture yang digunakan saat pemotretan mendekati maksimum.

Masalah ini dapat teratasi dengan RF85mm f/1.2L USM berkat diameter dudukan yang besar dan jarak fokus belakang dudukan RF yang pendek sehingga kualitas gambar akan jadi makin juara.

 

RF85mm f/1.2L USM

Spesifikasi utama
Konstruksi lensa: 13 elemen dalam 9 kelompok
Jarak pengaturan fokus terdekat: 0,85 m
Pembesaran maksimum: 0,12x
Jumlah bilah aperture: 9 (bilah bulat)
Diameter filter: 82 mm
Ukuran: φ103,2 x 117,3 mm
Berat: sekitar 1.195 g

 

Mengapa f/1.2, bukannya f/1.4?

“Kombinasi antara ketajaman di area terfokus dan depth of field yang amat dangkal dari f/1.2 memberikan ekspresi citra yang belum pernah dihasilkan sebelumnya. Kendati RF50mm f/1.2L USM, yang lebih dulu dijual, adalah lensa yang amat tajam, panjang fokus RF85mm f/1.2L USM yang lebih jauh menghasilkan bokeh yang lebih baik.”

- Kaishi Kawai, Perencanaan Produk

Foto gadis

EOS R/ RF85mm f/1.2 L USM / FL: 85 mm/ Eksposur manual (f/1.2, 1/80 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Auto

 

Hentian aperture 0,5 adalah perbedaan menonjol dalam hal kerumitan desain optik

Perbedaan hentian aperture antara f/1.4 dan f/1.2 hanya sebesar 0,5, tetapi kenyataannya cahaya yang masuk ke lensa 1,4 kali lebih banyak. Akan tetapi, dalam desain optik, upaya untuk memperoleh perbedaan tersebut tidak semudah kelihatannya.

 “Agar dapat menghasilkan kualitas gambar setara dengan lensa lambat yang memiliki bukaan tinggi, diperlukan koreksi aberasi yang mutakhir.  Perbedaan hentian yang hanya setengah mungkin kelihatannya bukan hal besar, tetapi saat merancang lensa dengan aperture besar, seperti f/1.2 dan f/1.4, hentian setengah ini merupakan perbedaan signifikan dalam kaitannya dengan kerumitan proses desain.”

 - Satoshi Maetaki, Desain Optik

Makin cepat aperture lensa, makin perlu aberasi optik dikoreksi

Saat cahaya memasuki lensa, cahaya tersebut akan membengkok karena dibiaskan, lalu menimbulkan aberasi yang dapat mengurangi performa optik. Agar bisa dikategorikan sebagai lensa cepat , sebuah lensa perlu memiliki diameter aperture yang besar, memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk. Namun, hal ini juga berarti bahwa cahaya yang dibiaskan saat menembus bagian tepi lensa makin banyak sehingga kemungkinan terjadinya aberasi makin tinggi. Demi menghasilkan kualitas gambar yang setara dengan lensa lambat, lensa cepat perlu memadukan koreksi aberasi mutakhir dengan desain lensanya. 

Memproduksi desain lensa yang sebelumnya mustahil dibuat

Pada dudukan EF, demi memperoleh koreksi aberasi yang setara, ada lebih banyak elemen lensa yang harus digunakan. Hal ini akan membuat bodi lensa menjadi sangat besar, dan justru memperlambat kecepatan AF. Di atas kertas, lensa semacam ini mungkin saja dihasilkan, tetapi mustahil dibuat sebagai sebuah produk jadi. 

Di sisi lain, dudukan RF, tak hanya memiliki diameter dalam yang lebih besar seperti dudukan EF, tetapi juga memiliki jarak fokus belakang yang pendek. Hasilnya, elemen lensa yang berukuran besar dapat ditaruh amat dekat dengan sensor gambar. Berkat penemuan ini, masalah koreksi aberasi bisa cukup teratasi dengan tetap mempertahankan ukuran lensa.

 

RF85mm f/1.2L USM - Makin menyempurnakan koreksi aberasi 

RF85mm f/1.2L USM fotografi di malam hari

Kurangnya aberasi

Potongan close-up papan neon di tengah gambar. Area-area berkontras tinggi seperti ini rawan mengalami purple fringing jika aperture disetel sampai maksimum, tetapi RF85mm f/1.2L USM sangat ampuh mengatasi aberasi, dan menghasilkan gambar yang tampak alami.

Close-up lampu perkantoran di ujung gambar

Sumber sorotan di ujung gambar biasanya rawan mengalami distorsi yang disebabkan oleh aberasi koma, tetapi lensa ini menangkap bentuk objek sesuai dengan aslinya.

EOS R/ RF85mm f/1.2L USM / FL: 85 mm/ Eksposur manual (f/1.2, 0,4 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto

 

Menggabungkan teknologi terbaru Canon, seperti optik BR dan ASC

Menurut Tomohiko Ishibashi, pengembang yang bertanggung jawab untuk Elemen Optik BR dan Desain Lapisan DS, penggunaan elemen lensa Blue Spectrum Refractive (BR) (Versi Inggris) merupakan faktor sangat penting dalam mengurangi aberasi kromatik pada RF85mm f/1.2L USM.

Pada kenyataannya, optik BR baru digunakan di dua lensa, EF35mm f/1.4L II USM yang pertama dan RF85mm f/1.2L USM yang kedua. 

"Dibanding material optik lainnya, elemen optik BR mampu membiaskan warna-warna biru dengan sempurna (spektrum bergelombang pendek). Kemampuan menyebarkan cahaya elemen optik BR sangat baik jika dibanding material optik pada umumnya, sebab mampu memberikan efek aberasi kromatik yang pas sekalipun bentuk lensa yang digunakan sangat tipis. Berkat hal itu, tujuan kami untuk menghadirkan performa unggulan dapat tercapai."

 - Tomohiko Ishibashi, Elemen Optik BR, Desain Lapisan DS


Diagram lensa RF85mm f/1.2L USM

A: Elemen lensa asperis
B: Elemen lensa UD
C: Elemen lensa BR
D: ASC (Air Sphere Coating/Polesan Bola Udara)

Selain elemen lensa BR, RF85mm f/1.2L USM juga menggunakan:

- Elemen lensa asperis dasar (Ground aspherical lens elements) (Versi Inggris), terbuat dari bahan kaca yang cocok untuk mengoreksi aberasi kromatik, tetapi tidak dapat digunakan di lensa asperis yang dicetak dari kaca.
- Polesan Bola Udara (ASC) (Versi Inggris), yang berfungsi meminimalkan ghosting dan flaring.

 

USM tipe cincin dengan ring yang lebih besar, berguna untuk mempercepat AF

Meski RF85mm f/1.2L USM masih tergolong ringkas mengingat kualitas gambar yang dihasilkannya, beratnya yang mencapai 1.195 g tentu membuat orang tak serta-merta setuju. Kendati hal ini sebagian besar disebabkan oleh elemen lensanya, salah satu alasan utama lainnya terletak pada torsi yang diperlukan untuk menggerakkan unit pengatur fokus.

“RF85mm f/1.2L USM menggunakan USM tipe cincin (Versi Inggris) sama seperti yang digunakan di lensa telefoto super, yang memiliki torsi terbaik di jajaran Canon. Dengan mengubah metode kontrol, torsi gerak maksimum juga akan naik, dan torsi ini akan menggerakkan unit pengatur fokus yang berat ini dengan presisi tinggi.”

- Masami Ichinose, Desain Elektrik

Potret setengah badan

EOS R/ RF85mm f/1.2 L USM / FL: 85 mm/ Eksposur manual (f/1.2, 1/400 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Auto

 

Saran: Saat mengambil gambar potret wajah, gunakan control ring untuk mengatur kompensasi eksposur

Para pengembang lensa memberi satu kiat untuk pengguna yang mengambil gambar potret wajah dengan lensa ini: Gunakan control ring untuk mengatur kompensasi eksposur.

“Saat mengambil foto potret wajah di luar ruang dan kondisi pencahayaan tiba-tiba berubah, cukup gunakan tangan kiri untuk mengoperasikan control ring dan mengatur kompensasi eksposur sambil menekan tombol rana dengan tangan kanan. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, yang tidak boleh dijadikan alasan oleh fotografer profesional, sebab perbedaan dalam 0,1 detik pun dapat mengganggu semuanya.”

- Kaishi Kawai, Perencanaan Produk

 

Segera hadir: Varian lensa dengan kualitas bokeh yang lebih halus

Melalui RF85mm f/1.2L USM, pengembang Canon berusaha keras menghilangkan aberasi kromatik dan menghasilkan resolusi visual tinggi serta ketajaman di area yang dijadikan sebagai fokus. Kendati begitu, lensa dengan aperture besar semacam ini juga dapat dirancang untuk fokus menghasilkan bokeh yang lembut dan halus. 

Karena itulah, Canon juga mengembangkan varian lain lensa ini: RF85mm f/1.2L USM DS, yang menggunakan lapisan Defocus Smoothing, yang dikembangkan secara internal, demi menghasilkan bokeh yang lebih halus dan apik. Rencananya model ini akan dirilis pada tahun 2019.


RF85mm f/1.2L USM DS

RF85mm f/1.2L USM DS

 

Cari tahu lensa RF Canon lain yang rencananya akan dirilis pada 2019 di sini:
EOS RP Baru Canon: Awali Perjalanan Full-Frame Mirrorless Anda Pada Hari Ini

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang empat pelopor lensa RF, silakan baca:
Perluas Kemungkinan Fotografi Anda dengan Lensa RF Baru
Kesan Lensa: RF24-105mm f/4L IS USM dalam Fotografi Jalanan
Kesan Lensa: RF50mm f/1.2L USM dalam Fotografi Potret Wajah & Jalanan
Kesan Lensa: RF28-70mm f/2L USM Mengabadikan Lanskap Alam
Kesan Lensa: RF35mm f/1.8 Macro IS STM dalam Fotografi Jalanan

 

Baca wawancara lengkap dengan pengembang lensa RF85mm f/1.2L USM di sini (Versi Inggris)

 


Dapatkan pembaruan terkini tentang berita, saran, dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami