5 Elemen Kunci untuk Mengembangkan RF10-20mm f/4L IS STM
RF10-20mm f/4L IS STMadalah lensa terobosan pada banyak tingkat: Bukan saja merupakan lensa zoom terlebar Canon hingga saat ini, namun juga merupakan lensa zoom sudut ultra lebar dengan aperture konstan terlebar di dunia untuk kamera full-frame. Selain itu, dengan bobot hanya 570g, separuhnya dari bobot EF11-24mm f/4L USM, yang setara dengan dudukan EF tandingannya. Dari wawancara dengan para pengembang lensa, kami menyimpulkan kisah pengembangan lensa ke dalam lima kata kunci.
Pengembang lensa RF10-20mm f/4L IS STM (dari kiri):
- Akihiko Masuki, Pimpinan Pengembangan/Desain Mekanis
- Masato Shiono, Desain Mekanis
- Fuya Mizuochi, Desain Listrik
- Makoto Nakahara, Desain Optik
1. EF11-24mm f/4L USM
Model turutan yang menetapkan standar tinggi
Terkenal karena perspektifnya yang unik dan kualitas gambarnya yang luar biasa, EF11-24mm f/4L USM adalah tolok ukur yang ingin dilampaui oleh para pengembang. Konsep pengembangan RF10-20mm f/4L IS STM membayangkan sebuah lensa yang:
- Setidaknya sama lebar
- Ringkas dan ringan untuk kenyamanan pemotretan/perekaman genggam
- Mampu memberikan kualitas gambar yang setara, bahkan lebih baik daripada EF11-24mm f/4L USM
Penekanan pada kekompakan dan peningkatan portabilitas, menjawab masukan dari banyak pengguna EF11-24mm f/4L USM mengenai berat lensa, yaitu sekitar 1180g.
“Menurut saya, itulah misi kami sebagai pengembang untuk mengurangi beban tersebut [dari bobot lensa]”
- Akihiko Masuki, Pimpinan Pengembangan, Desain Mekanis
Misi pengembang tercapai, seperti yang ditunjukkan oleh spesifikasi RF10-20mm f/4L IS STM.
2. Lensa asferis depan
Kiat mendapatkan kualitas gambar yang tinggi pada 10mm
“Tim pengembangan dan manufaktur bekerja sama untuk melakukan banyak simulasi dan mencapai bentuk elemen depan ideal yang dapat mewujudkan performa yang sangat baik dan diproduksi secara massal dengan presisi tinggi.”
- Makoto Nakahara, Desain Optik
10mm mencapai cakupan dan perspektif dinamis yang tidak mungkin dilakukan pada 14mm atau 15mm. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menangkap subjek yang jauh dan dekat dalam satu frame. Namun, semakin lebar sudut cakupannya, semakin sulit mengoreksi aberasi lensa dan memperoleh kualitas gambar yang luar biasa.
Kunci untuk mencapai sasaran pengurangan ukuran dan kualitas gambar pada RF10-20mm f/4L IS STM terletak pada elemen lensa depan, yang harus terbuat dari bahan dan bentuk yang sangat spesifik:
- Diameter besar
- Kelengkungan tinggi
- Lensa asferis dua sisi
Semakin besar lensa asferis, semakin sulit untuk memprosesnya dengan presisi tinggi. Kelengkungan yang tinggi juga menyulitkan penerapan pelapis lensa khusus seperti SWC (Subwavelength Structure Coating) (Versi Inggris), yang menekan ghosting dan flaring secara merata. Tantangan ini diatasi dengan bantuan teknologi simulasi.
A: Lensa UD (Ultra-low dispersion)
B: Lensa asferis cetakan kaca
C: Lensa asferis UD
Elemen depan asferis kelengkungan tinggi berdiameter besar cetakan kaca, berkontribusi besar pada ujung lebar 10mm, kualitas gambar tinggi, serta ukuran dan berat yang ringkas.
Pahami hal ini: Mengoptimalkan kualitas gambar pada seluruh rentang zoom, juga merupakan tantangan, khususnya karena EF11-24mm f/4L USM telah menetapkan standar yang begitu tinggi. Hal ini juga dimungkinkan oleh kemajuan dalam teknologi simulasi desain optik yang dikembangkan sendiri.
3. Ringan dan kokoh
Kerja tim dan teknologi simulasi
“Dengan memeriksa detail dalam simulasi sambil melanjutkan desain, kami mampu mempertahankan kekokohan yang sama seperti lensa L konvensional sekaligus mengurangi jumlah komponen logam.”
- Masato Shiono, Desain Mekanis
RF10-20mm f/4L IS STM dirancang agar ukurannya sama seperti EF14-35mm f/4L IS USM. Hal ini dicapai melalui upaya gabungan dari divisi desain optik, mekanis, dan manufaktur untuk mengoptimalkan material, komponen, serta penempatan dan konfigurasi lensa. Seperti halnya desain optik, teknologi simulasi membantu para insinyur mekanis merancang cara inovatif untuk mempertahankan kekokohannya.
Alur pada silinder bubungan yang menopang dua kelompok lensa, membantu menyebarkan benturan dan memastikan daya tahan serta keandalan yang diharapkan dari lensa L.
4. Kontrol Koordinasi Periferal
4. Kontrol Koordinasi Periferal
Selengkapnya tentang cara kerja sistem
EOS R5 + RF10-20mm f/4L IS STM @ 10mm, f/11, 0.5 det., ISO 100
Bertentangan dengan anggapan umum, lensa sudut ultra lebar mendapat manfaat dari stabilisasi gambar. Lensa tersebut sangat rentan terhadap keburaman periferal karena perspektif sudut ultra lebar. Hal ini lebih mudah diperbaiki dengan menggerakkan unit IS dalam lensa, dan Coordinated Control dengan In-Body IS membantu mengoreksinya lebih lanjut.
“Meskipun dimungkinkan untuk merancang lensa IS untuk mengompensasi guncangan kamera di seluruh bingkai pada panjang fokus atau jarak fokus tertentu, namun sulit untuk melakukan kompensasi seperti itu hingga ke pinggiran pada rentang panjang fokus atau jarak subjek. Coordinated Control Periferal memanfaatkan koordinasi antara IS Optik dan In-Body IS untuk melakukan koreksi yang lebih baik terhadap keburaman periferal.”
- Fuya Mizuochi, Desain Listrik
5. STM
Mengapa STM bekerja paling baik pada lensa ini?
Kiri: RF10-20mm f/4L IS STM’s STM
Kanan: Lensa fokus dengan STM
RF10-20mm f/4L IS STM adalah lensa L pertama yang memanfaatkan STM (Stepping Motor) untuk penggerak AF. Karena lensa fokusnya kecil dan dirancang dengan short stroke (langkah pendek), pengembang lensa memutuskan bahwa STM akan memiliki performa yang sama baiknya dengan USM (Ultrasonic Motor), yang memberikan manfaat lebih besar untuk lensa long stroke (langkah panjang). STM yang lebih kecil meningkatkan kebebasan tata letak kelompok lensa IS, memungkinkannya ditempatkan lebih dekat dengan sensor gambar sehingga dapat mengurangi keburaman periferal dengan lebih mudah.
STM pada RF10-20mm f/4L IS STM dilengkapi dengan sensor posisi yang membantu mempersingkat waktu penyalaan motor. Hal ini membantu mencapai pemfokusan yang lebih cepat dan performa keseluruhan yang sebanding dengan USM.
Kesimpulan: Dunia sudut ultra lebar baru
Kesimpulan: Dunia sudut ultra lebar baru
Setiap lensa RF dikembangkan dengan tujuan untuk memberikan nilai yang tidak dapat diberikan oleh lensa EF. Ujung lebar 10mm dari RF10-20mm f/4L IS STM menangkap pemandangan unik yang memberikan perspektif pemandangan yang sangat berbeda di depan kita, dan ukurannya yang ringkas serta portabilitasnya meningkatkan kegunaannya. Para pengembang lensa dengan suara bulat mengungkapkan harapan mereka bahwa pengguna akan merasakan sendiri penampilan menakjubkan dari lensa ini, dan menemukan kekuatannya sebagai alat untuk berekspresi.
Dari kiri:
- Makoto Nakahara, Desain Optik
- Masato Shiono, Desain Mekanis
- Akihiko Masuki, Pimpinan Pengembangan/Desain Mekanis
- Fuya Mizuochi, Desain Listrik
Ketahui kisah pengembangan di balik EF11-24mm f/4L USM dalam artikel:
[Bagian 1] Dunia Lensa 11mm Ultra-wide Angle yang belum pernah ada sebelumnya