Komposisi yang Efektif: Menarik Perhatian ke Kodok Kecil pada Bunga
Apabila memotret hewan kecil atau serangga, memang kadang tergoda untuk memotretnya secara dekat dan gambarnya dibuat besar untuk dibingkai. Tetapi, bukan itu saja cara menarik perhatian ke subjek kecil tersebut. Dalam artikel ini, fotografer alam, Kazuha Tani, yang lebih dikenal lewat sejumlah karyanya, yaitu gambar kodok pada bunga, akan berbagi sebagian saran dengan kita mengenai cara menonjolkan subjek kecil apabila Anda memasukkan benda lain yang jauh lebih besar di dalam bingkai. (Dilaporkan oleh: Kazuha Tani, Digital Camera Magazine)
EOS 7D Mark II/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ FL: 100mm (setara 160mm)/ Manual exposure (f/3.5, 1/800 det.)/ ISO 400/WB: Auto
Kisah di balik bidikan
Saya menemukan kodok pohon Jepang yang sedang berada di atas bunga teratai pada suatu pagi di musim panas. Saya bisa saja mengambil foto close-up sang kodok, tetapi saya ingin menunjukkan lebih dari itu. Karenanya, saya berdiri agak ke belakang untuk menyertakan sebagian besar bunga dalam bingkai, kemudian menggunakan komposisi Aturan Segitiga untuk menarik perhatian pemirsa ke sang kodok.
Bunga teratai yang saat itu sedang mekar, hampir memenuhi bingkai, yang tidak hanya membuat gambar tampak lebih hidup, tetapi juga menghadirkan kesan keluasan: Anda bisa melihat betapa kecil sang kodok secara perbandingan!
3 teknik yang berguna
1. Keterampilan menggunakan Rule of Thirds (Aturan Segitiga): Tempatkan subjek utama dekat suatu persimpangan
Dalam bidikan ini, subjek utamanya adalah sang kodok. Yang sangat penting, sang kodok harus mengundang perhatian daripada bunga warna-warni di belakangnya.
Ini membantu mengingatkan bahwa Aturan Segitiga bukan hanya tentang garis yang membagi gambar menjadi tiga bagian, tetapi juga mengenai persimpangan! Bagaimana pun, berbagai benda yang ditempatkan dekat persimpangan akan lebih menarik perhatian.
Pelajari selengkapnya dalam artikel: Dasar-dasar Komposisi (4): Komposisi Diagonal dan Aturan Segitiga
Di sini, saya menempatkan kelopak bunga, tempat sang kodok bertengger, pada salah satu persimpangan. Ini bagaikan sinyal kepada pemirsa yang mengatakan, “Lihat aku dong!”
Menambah efek: Pastikan sang kodok terlihat hidup. Yang juga penting adalah sepasang matanya!
Apa pun yang tampak hidup dan memiliki ekspresi akan memberikan kesan kehadiran yang lebih kuat dalam gambar. Secara hati-hati, saya mencari suatu sudut yang membuat sang kodok terlihat hidup dan memberinya sedikit karakter.
Sepasang mata yang diburamkan dan di luar fokus bisa membuat subjek terlihat lebih memikat. Saya pastikan bahwa mata sang kodok tampak tajam dalam fokus sebelum saya melepaskan tombol rana.
2. Ciptakan bokeh latar belakang untuk memandu garis pandang pemirsa
Apabila subjek Anda sangat kecil, Anda mungkin harus menggunakan cara tambahan untuk menarik perhatian pemirsa ke mata sang kodok.
Salah satu teknik yang bisa Anda gunakan adalah memburamkan latar belakang (menciptakan bokeh latar depan), dan memanfaatkan garis panduan untuk menciptakan kedalaman dan memandu garis pandang pemirsa.
Pada gambar di bawah, saya membidik dari posisi rendah untuk menangkap tangkai bunga, yang membentuk garis panduan vertikal yang menuntun mata pemirsa ke sang kodok yang mungil di bagian tengah.
3. Pasca-proses untuk membuat subjek “menonjol”
Tentu saja, yang terbaik adalah kalau Anda bisa memperoleh bidikan ideal dalam kamera. Namun demikian, pada sebagian kondisi pemotretan, misalnya apabila subjek Anda berada di tempat yang gelap (ada bayangan tumbuhan pada subjek), Anda harus melakukan pasca-pemrosesan.
Untuk bidikan utama sang kodok di hamparan bunga teratai, saya melakukan penyesuaian berikut untuk mempercerah gambar:
- Tingkatkan “Shadow”
- Tingkatkan “Whites”
Ini menyebabkan sebagian gambar menjadi terlalu terang, jadi saya mengurangi “Sorotan” untuk menetralkannya.
Nilai penyesuaian akan berbeda untuk setiap gambar. Gambar ini disesuaikan dengan menggunakan nilai berikut ini:
- Highlights: -44
- Shadows: +33
- Whites: +11
Baca juga:
Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu
---
Anda baru mengenal fotografi makro? Pelajari sejumlah teknik penting dan fitur yang berguna, dalam artikel:
Teknik Komposisi Profesional (4): Menggunakan Lensa Khusus
Fotografi Makro dalam kondisi Rendah Cahaya: Mencegah Goyangan Kamera
Teknik Pemotretan EOS M5: Fotografi Makro
Anda dapat mencapai perbesaran 1:1 dari jarak fokus terdekat 30cm yang tidak akan mengusik makhluk kecil, EF100mm f/2.8L Macro IS USM, yang dilengkapi dengan stabilisasi gambar, adalah pilihan yang sangat populer untuk fotografi serangga, sama seperti fotografi makro tipe lainnya. Pelajari lebih lanjut tentang apa yang bisa dilakukannya dalam artikel:
EF100mm f/2.8L Macro IS USM – Lensa Mid-telephoto Macro dengan Hybrid IS
Fotografi Makro: Embun, Dedaunan dan Bunga
Cara Memotret Tetesan Air yang Berkilauan!
Panduan Pemula untuk Fotografi Makro Bawah Laut
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Setelah pindah ke Tokyo dari kampung halamannya di Prefektur Tottori, mantan pembawa berita berita lepas, Kazuha Tani, melakukan pergantian karier untuk menjadi fotografer alam dan hewan. Pada tahun 2015, dia dibuat terpesona oleh seekor katak yang sedang memanjat tangkai bunga, dan semenjak itu, segala yang dikerjakannya berkisar seputar katak pada bunga, dan dia berbaginya pada akun sosial media miliknya serta pameran tunggal yang diadakannya. Dia melakukan perjalanan ke berbagai pedesaan dan pertanian di Jepang, mencari pemandangan yang berkaitan dengan makhluk kecil seperti katak pohon dan katak pohon hijau Schlegel di alam habitatnya.
Instagram: @nya_moo