Teknik Lampu Kilat Built-in #4: Cara Membidik Potret Wajah Melawan Cahaya Matahari Senja
Matahari senja membuat latar yang indah untuk potret wajah, tetapi kondisi pencahayaannya pun redup. Kalau Anda membidik tanpa lampu kilat, seluruh bidikan Anda mungkin terlihat lebih gelap daripada yang diperkirakan. Tetapi, meskipun Anda menggunakan lampu kilat, latar belakangnya pun mungkin masih terlihat terlalu gelap, walaupun subjek Anda disinari dengan baik. Mengapa demikian, dan apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya? Cari tahu dalam artikel ini. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
FL: 60mm (setara 96mm)/ Manual exposure (f/5, 1 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Flash exposure compensation: EV-0,7
Mempertahankan warna-warni sinar matahari senja nan cemerlang sambil memastikan bahwa subjek Anda yang tersinari dengan baik, bisa lebih sulit daripada yang dibayangkan.
Saya menggunakan lampu kilat, tetapi mengapa latar belakangnya menjadi gelap?
Dalam artikel terdahulu, kita sudah belajar bahwa, menembakkan lampu kilat dalam cahaya latar bisa mengurangi bayangan pada subjek Anda. Sebagai pelajar fotografi yang baik, Anda memutuskan untuk mencobanya sewaktu membidik potret wajah yang melawan cahaya matahari senja. Lagi pula, matahari senja juga merupakan cahaya latar, bukan?
Tetapi, apabila Anda meninjau kembali bidikannya, Anda pasti terkejut. Subjek Anda tersinari dengan baik, tetapi warna-warni matahari senja nan indah telah menjadi gelap. Apa yang terjadi?
Anggap saja Anda sudah menggunakan aperture yang relatif lebar, kecepatan rana mungkin terlalu pesat. Lampu kilat membantu menerangi subjek Anda, tetapi karena cahayanya tidak dapat menjangkau latar belakang, maka latar belakang kurang cahaya dan tampak gelap.
Solusinya sederhana: Tembakkan lampu kilat sewaktu menggunakan kecepatan rana lambat. Ini juga dikenal sebagai slow sync technique (teknik sinkronisasi lambat).
Saran: Menggunakan kecepatan rana lambat membuat bidikan lebih mudah memudar akibat goyangan kamera. Untuk hasil terbaik, taruh kamera pada penyangga atau gunakan tripod.
Bidik pada 1/60 det.: Latar belakang gelap
FL: 27mm (setara 43mm)/ Program AE (f/4, 1/60 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Ini dibidik dengan lampu kilat built-in, menggunakan mode Program AE. Pada 1/60 detik, kecepatan rana terlalu pesat, sehingga hanya sang model yang tertangkap, sedangkan suasana senjanya hilang.
Bidik pada 1 det.: Menangkap latar belakang
FL: 27mm (setara 43mm)/ Manual exposure (f/4, 1 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Dengan menggunakan mode Manual exposure (Pencahayaan manual), saya menetapkan kecepatan rana yang lebih lambat, tetapi pengaturan yang lainnya tetap sama seperti bidikan sebelumnya. Keduanya, sang model dan matahari senja tertangkap dengan indah.
Langkah demi langkah: Cara menemukan pencahayaan untuk slow sync flash (lampu kilat sinkronisasi lambat)
A: Temukan pengaturan pencahayaan yang terbaik untuk suasana matahari senja.
B: Atur pose sang model dan susun bidikannya.
C: Ambil bidikan dengan lampu kilat built-in menyala.
Detail selengkapnya mengenai tiap langkah, diuraikan di bawah.
A: Temukan pengaturan pencahayaan terbaik untuk suasana matahari senja
Saya melakukan ini dalam dua langkah.
Langkah 1: Gunakan mode Aperture-priority AE untuk mengambil beberapa bidikan percobaan. Catat pengaturan aperture dan kecepatan rana yang memberikan hasil yang ideal.
Langkah 2: Beralih ke mode Manual exposure (Versi Inggris). Pilih pengaturan yang didapatkan dalam Langkah 1.
B: Atur pose sang model dan susun bidikannya
Pastikan Anda menetapkan fokus pada model Anda! Yang juga sangat penting yaitu, mata sang model tertangkap secara jelas.
C: Ambil bidikan dengan lampu kilat built-in menyala.
Periksa hasilnya. Jika perlu, sesuaikan flash exposure compensation (kompensasi pencahayaan lampu kilat).
Teknik ini juga dapat digunakan untuk potret wajah yang dibidik dengan latar belakang nightscape (bentangan malam):
Mencerahkan Subjek dan Latar Belakang Nightscape
Anda mungkin juga tertarik untuk membaca: 5 Teknik Fotografi Potret Wajah yang Membawa Anda dari Siang ke Malam Hari
Meningkatkan teknik: Menciptakan kesan gerakan—minta sang model untuk bergerak selama pemotretan
Apabila menggunakan kecepatan rana lambat, pergerakan apa pun yang terjadi sewaktu rana sedang terbuka, akan menjadi buram dalam foto. Ini disebut "motion blur” (buram gerakan), dan Anda bisa menggunakannya untuk menambahkan kesan dinamisme ke bidikan Anda.
FL: 35mm (setara 56mm)/ Manual exposure (f/4,5, 1 det.)/ ISO 800/ WB: Auto
Dalam bidikan ini, saya minta sang model untuk menjaga agar wajahnya tidak bergerak sementara mengayunkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Pencahayaan 1-detik sudah cukup untuk menciptakan kesan gerakan dalam bidikan, khususnya pada rambut dan pakaiannya. Ini cocok dengan warna-warni langit larut senja yang pekat.
Ingin mendapatkan kemungkinan kreativitas yang lebih banyak lagi? Gunakan Speedlite
Ada kalanya, komposisi terjadi begitu saja dan terlihat lebih baik kalau Anda membidik dari kejauhan. Atau, Anda dapat berkreasi dengan komposisi dengan cara menempatkan sang model pada bagian yang berbeda-beda dalam bingkai, misalnya di beberapa sudut. Dalam skenario seperti inilah, keterbatasan lampu kilat built-in baru terasa.
Di sinilah Speedlite bisa berguna: Di samping kenyataan bahwa Speedlite memang lebih dahsyat, Anda bisa mengubah sudut kepala lampu kilat untuk memastikan bahwa sang model yang ditempatkan di beberapa sudut gambar, juga tersinari dengan baik.
Lihat, bagaimana teknik slow sync dan dua kilatan dari kamera membantu menciptakan potret wajah yang indah ini pada malam hari saat hujan turun:
Cara Menangkap Tetesan Hujan untuk Menciptakan Potret yang Terlihat Surealis
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Speedlite, baca:
Apa Saja Manfaat Lampu Kilat Eksternal?
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.