Teknik Lampu Kilat Built-in #3: Membuat Potret Dramatis dengan fitur Daylight Sync
Dalam artikel pertama, kita telah mengetahui bahwa dengan menembakkan lampu kilat di siang hari, bisa membantu bidikan kita. Teknik ini disebut "daylight sync” (sinkronisasi cahaya siang), dan penggunaannya yang paling mendasar adalah menyeimbangkan pencahayaan di latar depan dan latar belakang apabila memotret di bawah cahaya yang cerah dan alami. Dalam artikel ini, kita belajar, bagaimana cahaya ini dapat secara kreatif digunakan untuk menciptakan efek dramatis yang menyerupai sorotan cahaya yang menyinari subjek Anda. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
FL: 18mm (setara 28mm)/Manual Exposure (f/11, 1/200 det.)/ISO 100
Flash exposure compensation EV+2
Dalam bidikan ini, latar belakang lebih gelap daripada subjeknya, sehingga tampak seakan-akan dia disinari lampu sorot. Bagian yang sulit adalah membuat efek terlihat jelas sekaligus memastikan kontras antara latar belakang dan subjek tidak terlalu kasar dan terlihat tidak wajar.
Langkah demi langkah: Cara menciptakan efek
A: Gunakan panduan pengaturan kamera berikut ini untuk mendapatkan pencahayaan untuk latar belakang.
- - Exposure mode: Manual
- - Kecepatan ISO: Low (Di sini, gunakan ISO 100)
- - Aperture: Relatif sempit (sebaiknya mulai pada f/8)
- - Kecepatan rana: Flash sync speed (Biasanya 1/200 det.)
B: Terapkan flash exposure compensation (kompensasi pencahayaan lampu kilat) untuk menerangi subjek. Ambil bidikan.
C: Periksa hasil bidikan Anda, dan sesuaikan flash exposure compensation (kompensasi pencahayaan lampu kilat) seperlunya.
D: Jika Anda harus membuat latar belakang lebih gelap, naikkan f-number.
Berikut ini, kita jajaki konsep di balik langkah secara mendetail.
Konsep 1: Pengaturan pencahayaan dasar kamera, menentukan kecerahan latar belakang
Untuk menciptakan efek lampu sorot agar subjek terlihat lebih cerah daripada latar belakangnya. Satu kiat untuk mencapai hal itu adalah dengan membuat latar belakang terlihat lebih gelap, yang bisa diperoleh dengan aperture yang lebih sempit dan kecepatan rana yang lebih pesat.
Meningkatkan f-number, juga bisa menangkap detail di latar belakang, yang membantu memberikan efek surealis pada bidikan.
Menggunakan mode pencahayaan manual, memberi Anda kendali atas pengaturan kecepatan aperture dan rana.
Kecepatan rana lebih lambat, latar belakang lebih cerah
FL: 18mm (setara 28mm)/ Manual exposure (f/8, 1/80 det.)/ ISO 100/ WB: Auto/ Flash compensation: EV+2
Dalam bidikan ini, kecepatan rana lambat telah menghasilkan latar belakang yang lebih cerah, yang kecerahannya hampir sama dengan subjek. Ini memang bisa diterima sebagai bidikan normal, tetapi ini bukan efek yang diinginkan.
Kecepatan rana yang lebih pesat (flash sync speed), mempergelap latar belakang
FL: 18mm (setara 28mm)/ Manual exposure (f/8, 1/200 det.)/ ISO 100/ WB: Auto/ Flash compensation: EV+2
Selain kecepatan rana, gambar ini dibidik pada pengaturan yang persis sama seperti bidikan sebelumnya. Semakin gelap latar belakang, semakin tampak jelas efek lampu sorot yang dihasilkannya.
Pahami hal ini: Apakah flash sync speed itu?
Flash sync speed adalah kecepatan rana terpesat yang bisa digunakan dengan lampu kilat. Di luar kecepatan rana ini, kamera tidak akan dapat menembakkan lampu kilat dengan cukup cepat sebelum tirai rana menutup, yang menyebabkan sebagian gambar Anda tampak gelap, entah seluruhnya atau dalam bentuk strip horizontal gelap, yang dikenal dengan sebutan banding. Flash sync speed (kecepatan sinkronisasi lampu kilat) pada sebagian besar kamera adalah sekitar 1/200 detik.
Konsep 2: Kompensasi pencahayaan lampu kilat mengontrol kecerahan subjek dan “lampu sorot”
Meskipun hal ini bergantung pada jarak Anda dari subjek, tetapi kemungkinan besar Anda harus meningkatkan kompensasi pencahayaan lampu kilat untuk membuat subjek Anda tampak lebih cerah dan menuntaskan efek lampu sorot. Jika Anda merasa bahwa efeknya terlalu cerah, kurangi nilai kompensasi pencahayaan lampu kilat.
Anda mungkin harus menyesuaikan kecerahan latar belakang/subjek secara terus-menerus sampai mendapatkan penampilan yang diinginkan.
Flash exposure compensation EV±0: Subjek terlalu gelap
Pencahayaan antara latar belakang dan subjek tidak banyak berbeda. Seluruh bidikan terlihat terlalu gelap.
Flash exposure compensation EV+2: Efek lampu sorot yang bagus
Dengan menggunakan kompensasi positif besar untuk pencahayaan lampu kilat, akan menciptakan kontras yang lebih besar antara subjek dan latar belakang, meningkatkan efek lampu sorot.
Saran: Gunakan ujung sudut lebar lensa Anda
Ini meningkatkan proporsi latar belakang yang gelap dalam gambar, yang membuat area “lampu sorot” tampak lebih menonjol. Selain itu, fitur ini meningkatkan kesan keluasan dan menghasilkan gambar yang hidup.
Selamat! Anda baru saja menghasilkan bidikan potret wajah yang unik di luar ruangan, hanya dengan kamera, lensa dan lampu kilat built-in.
Sempurnakan lebih jauh dengan Speedlite
Cahaya lampu kilat eksternal, tidak saja menjangkau lebih jauh, sehingga Anda dapat membidik subjek dari jarak yang lebih jauh, bahkan Anda dapat menembakkan lampu kilat kamera untuk efek kreatif yang berbeda-beda. Lampu kilat eksternal juga memiliki high-speed sync mode yang menghilangkan batas kecepatan rana, sehingga Anda dapat menggunakan aperture yang lebih lebar untuk menciptakan efek bokeh.
Berikut ini adalah cara fotografer pernikahan menggunakan fitur daylight sync pada Speedlite di luar kamera untuk menciptakan bayangan dramatis.
2 Teknik One-Light Sederhana untuk Potret Pernikahan di Siang/Malam Hari yang Mengagumkan
---
Dalam artikel berikutnya, kita akan belajar cara menggunakan slow sync technique (teknik sinkronisasi lambat) pada lampu kilat built-in untuk memotret wajah dengan latar belakang suasana senja.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.