Pendahuluan tentang Pencetakan Seni Lukis Murni – Bagian 9: Menentukan Gaya Pewarnaan dan Toning Anda
Menghasilkan cetakan karya seni lukis murni selalu merupakan pengerjaan yang dilandaskan oleh cinta. Para pionir fotografi film akan menghabiskan waktu berjam-jam di kamar gelap, mencuci foto dan memperindah cetakan fotonya. Para fotografer digital juga menghabiskan waktu yang lama, bekerja di depan komputer mereka untuk memoles gambar di 'kamar gelap digital'. Dengan meningkatkan kecerahan warna dan tonality (pemberian nada baru) gambar, fotografer digital mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk menghayati identitas fotografer dan visi kreatifnya ke dalam setiap lembar cetakan foto.
Menentukan sendiri palet warna foto Anda
Sebagai fotografer karya seni lukis murni, penentuan palet warna yang digunakan, ikut berperan pada gaya Anda. Contoh nada sejuk yang bagus dan digunakan secara terampil, bisa dilihat dari serial HBO, The Game of Thrones, atau pada film Hollywood, The Revenant. Rona warna sejuk membantu memberikan kesan misteri saat ceritanya terkuak. Sebaliknya, film blockbusters, seperti Mad Max atau The Martian, memanfaatkan nada merah hati untuk menambah daya dan kedahsyatan kehancuran alam gurun. Untuk menghasilkan palet warna khas Anda, memerlukan pengetahuan dasar mengenai berbagai alat bantu berikut ini pada Adobe Camera Raw plugin untuk Photoshop. Setelah menguasainya, Anda bisa menerapkan gaya Anda pada hampir semua perangkat lunak penyuntingan gambar.
Palet warna sejuk
Palet warna hangat
White balance
Pada intinya, koreksi white balance adalah penyesuaian warna untuk membuat area yang putih atau abu-abu, secara visual tampak benar dalam gambar final. Namun demikian, bagi seorang fotografer yang kreatif, ini juga merupakan alat bantu untuk memengaruhi suasana hati yang ditampilkan dalam gambar final.
Menyesuaikan white balance, bisa mengubah lanskap
Berikut ini ada tiga cara untuk menetapkan white balance dalam Adobe Camera Raw (ACR): penggeser Temperature and Tint (Suhu dan Rona Warna), menu buka-bawah preset White Balance, dan alat bantu White Balance. Dengan menyorong penggeser Temperature and Tint (Suhu dan Rona Warna) misalnya, akan mudah mengubah lanskap musim gugur yang sejuk menjadi lanskap yang berkilauan dalam cahaya larut senja. Anda juga bisa menambah intensitas warna senja dengan meningkatkan suhu warna pemandangan, alih-alih mencoba mendapatkan titik putih netral dalam gambar.
Split-toning
Split-toning adalah penambahan dua warna berbeda ke bagian foto yang terang dan teduh. Teknik ini bisa diterapkan ke gambar berwarna maupun hitam-putih. Para fotografer sering menggunakan teknik split-toning pada foto hitam-putih, untuk menaruh lapisan tambahan tonality (pemberian nada baru) ke hasil cetakan foto final. Split-toning dapat menambahkan kehangatan pada area teduh atau menyejukkan area yang terang untuk meniru efek logam, seperti nada warna perunggu. Sepia toning adalah efek split-toning populer yang menirukan penampilan foto kuno.
Efek split-toning
Untuk cetakan berwarna, split-toning membantu menciptakan skema warna unik pada cetakan final. Misalnya, untuk menorehkan 'tone' warna teduh dengan efek perunggu hijau, klik saja tab split-toning, pilih shadows (bayangan/teduh) dan gerakkan penggeser untuk memilih kisaran warna yang diinginkan. Efek yang dipilih kemudian ditampilkan di layar, sehingga memudahkan untuk bereksperimen dengan warna yang berbeda-beda. Dengan secara konsisten menerapkan efek split-toning pada portofolio gambar Anda, Anda bisa menetapkan identitas dan gaya Anda sendiri.
HSL grayscale
Ini adalah alat bantu peningkatan warna yang dahsyat untuk menyesuaikan rona (warna), saturasi (kepekatan), dan luminans (kecerahan) gambar secara tersendiri. Contohnya, dengan memilih tab saturation (saturasi), Anda dapat menciptakan warna senja yang lebih hangat, atau menambah rona merah bunga, hanya dengan menyorong penggeser warna yang bersangkutan, seperti ditunjukkan di bawah. Peralihan ke tab hue (rona) dan luminance (luminans) bisa dilakukan dengan cara yang sama.
Sebelum dan sesudah penyesuaian hue (rona), saturation (saturasi), dan luminance (luminans)
Sebelum dan sesudah mengonversi ke grayscale (skala abu-abu)
Menyesuaikan HSL gambar
Tone curve (Lengkung nada)
Alat bantu Tone curve (Lengkung nada) memberi Anda kendali mengenai penampakan sorotan (bagian yang terang), midtone dan bayangan (bagian teduh) dalam cetakan gambar Anda. Dengan menarik tone curve (lengkung nada) ke atas seperti yang ditunjukkan, pencahayaan seluruh foto akan menjadi cerah. Sebaliknya, kalau menarik tone curve (lengkung nada) ke bawah, akibatnya seluruh gambar akan hitam. Juga dimungkinkan untuk menerapkan efek 'fade' (memudar) pada seluruh gambar, hanya dengan memindahkan ujung titik bayangan ke atas.
Tone curve (Lengkung nada) juga berguna untuk menciptakan kontras yang tinggi pada gambar hitam-putih. Hal ini bisa dengan mudah dihasilkan dengan menerapkan tone curve (lengkung nada) bentuk huruf S ke gambar hitam-putih. Menyiasati secara hati-hati tone curve (lengkung nada) adalah langkah yang penting dalam membuat cetakan gambar seni lukis murni yang memesona.
Menciptakan efek pudar
Menciptakan gambar hitam-putih
Rangkuman
Dengan menguasai alat bantu White Balance, Split-toning, HSL Grayscale dan Tone curve (Lengkung nada), fotografer bisa memengaruhi warna dan tonality (pemberian nada baru) gambar mereka, memungkinkan kreasi mereka 'menggemakan' nada yang khas dalam cetakan gambarnya.
Dalam artikel berikutnya, kita akan belajar cara memperbaiki ketidaksempurnaan dalam gambar yang disebabkan oleh lensa atau sensor kamera.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!