Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dasar-dasar Videografi- Part1

Pendahuluan tentang Membuat Film pada Canon EOS (1): Yang Harus Diketahui oleh Setiap Pemula

2017-06-15
1
3.05 k
Dalam artikel ini:

Jika Anda mempertimbangkan untuk belajar di sekolah film, atau mencoba sendiri membuat film dengan DSLR, Canon telah merilis serial video berikut saran dan teknik dari fotografer dan pembuat film, Simeon Quarrie untuk membantu Anda memulainya. Mari kita simak tiga film pertama.

 

1. Mengapa membuat video?

Jika Anda masih perlu diyakinkan, mengapa Anda harus membuat video, Simeon Quarrie mengemukakan alasan yang bagus dalam tutorial pertamanya yang secara tepat diberi judul "Why shoot video?” (Mengapa membuat video?)
Seperti yang dijelaskannya, bahwa dewasa ini, video telah menjadi salah satu bentuk media paling populer, dan orang bisa mendapatkan informasi dari video. Pengguna platform media sosial populer, seperti Facebook dan YouTube, senantiasa berbagi klip video yang menarik bagi mereka, dengan orang lain pada jaringan mereka, dan ini memberikan potensi untuk berbagi video berulang kali, karena semakin banyak dilihat dan dilanjutkan pengirimannya, hal ini akan menciptakan peluang besar bagi produsen konten untuk menjangkau khalayak yang lebih luas lagi.

Malahan, fotografer profesional pun semakin banyak menerima permintaan untuk juga membuat video. Hampir semua kamera digital dewasa ini bisa memotret dan membuat video, sehingga mudah dan nyaman untuk memulai.

Untuk membuat video pada kamera DSLR, alihkan ke mode movie-shooting. Untuk mulai dan berhenti merekam, tekan tombol [Start/Stop] di belakang kamera. Jika Anda sudah menguasai pemotretan gambar diam pada kamera, tidaklah sulit bagi Anda untuk beralih ke mode movie shooting.

 

Tutorial Pembuatan Film 1: Mengapa membuat video?

 

2. Cara Merajut Cerita

Sekarang, setelah Anda tidak ragu untuk mulai membuat film, langkah berikutnya adalah merajut jalinan cerita untuk video Anda, yang merupakan subjek tutorial kedua. Tidak seperti foto, jalinan cerita merupakan pusat utama pada video.

Pertama-tama, Anda harus memiliki gagasan yang jelas. Informasi apa yang ingin Anda sampaikan kepada khalayak melalui film. Apabila Anda berencana menyusun cerita secara detail, pertama-tama adalah memutuskan tujuan video tersebut, kemudian memikirkan strukturnya. Jangan lupa, bahwa video juga akan memerlukan trek audio yang terus-menerus diputar.

Sebelum mulai membuat video, ciptakan alur cerita atau daftar bidikan. Jika alur cerita terlalu mudah diprediksi, para pemirsa akan bosan di tengah-tengah tontonan, dan berhenti menonton. Jadi, masukkan sejumlah plintiran dan unsur tak terduga dalam cerita Anda agar pemirsa tetap tertarik untuk menonton dan mengetahui apa yang terjadi berikutnya.

 

Tutorial Pembuatan Film 2: Cara Merajut Cerita

 

3. Pentingnya Frame Rate dan Resolution

Tutorial ketiga Simeon Quarrie, menceritakan tentang pentingnya frame rate (laju bingkai) dan resolution (resolusi). "Frame rate" video mengacu ke jumlah frame yang bisa direkam kamera dalam 1 detik. Ada sejumlah negara yang menggunakan sistem penyandian warna berbeda untuk siaran TV, dan sistem ini menyampaikan laju bingkai yang berlainan. Jadi tetapkan kamera Anda untuk mereka pada standar PAL atau NTSC, tergantung format yang digunakan di wilayah Anda. Di Eropa dan sebagian besar wilayah Asia, menggunakan PAL yang menyampaikan laju bingkai sebanyak 25 bingkai per detik.

Juga berguna untuk memahami, cara memotret dan membuat video yang berbeda dari segi rasio aspek dan resolusi. Secara tradisional, foto mematuhi rasio aspek 3:2, sedangkan film menggunakan rasio aspek 16:9. Video Full HD memiliki resolusi 1.920 x 1.080 piksel, sedangkan video 4K memiliki resolusi empat kali lebih tinggi: 4.096 x 2.160 piksel dengan rasio aspek 17:9.

 

Tutorial Pembuatan Film 3: Pentingnya Frame Rate dan Resolution

 

Seluruhnya ada 10 tutorial oleh Simeon Quarrie mengenai cara membuat film. Dalam artikel berikutnya, kita akan belajar lebih lanjut tentang teknik dasar untuk membuat video.

Tutorial Pembuatan Film 1: Mengapa membuat video?
Tutorial Pembuatan Film 2: Cara Merajut Cerita
Tutorial Pembuatan Film 3: Pentingnya Frame Rate dan Resolution
Tutorial Pembuatan Film 4: Cara Mengekspos Video
Tutorial Pembuatan Film 5: Pergerakan dan Stabilisasi Kamera
Tutorial Pembuatan Film 6: Penggunaan Suara dan Musik
Tutorial Pembuatan Film 7: Memilih Lensa
Tutorial Pembuatan Film 8: Tetap dalam Fokus
Tutorial Pembuatan Film 9: Mengedit Video
Tutorial Pembuatan Film 10: Kesimpulan

 

Berikut ini sebagian artikel SNAPSHOT lainnya mengenai membuat video dan film:

Canon Singapore Mengumumkan Peningkatkan Firmware Canon Log untuk EOS 5D Mark IV
Pengantar Pembuatan Film EOS untuk Pengguna EOS 5D Mark IV (Bagian 1)
Pengantar Pembuatan Film EOS untuk Pengguna EOS 5D Mark IV (Bagian 2)
Fitur Pembuatan Film yang Nyaman pada EOS 80D
Ulasan Bidikan Uji-Coba EOS 80D: Performa Pelacakan Subjek sewaktu Pembuatan Film

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami