Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Sudut Tinggi atau Sudut Rendah?

2017-02-16
5
3.99 k
Dalam artikel ini:

Untuk membidik dari sudut tinggi atau yang rendah? Jikalau Anda terperangkap dalam kebingungan antara dua opsi sewaktu memotret lanskap, Anda tidak sendirian. Apa pun sudut yang Anda pilih, akan memengaruhi gaya pemotretan pribadi Anda. Di sini, kita akan menyimak dua fotografer yang memiliki gagasan berbeda tentang topik ini, dan mempelajari teknik pemotretan mereka. (Dilaporkan oleh: Toshiki Nakanishi, Masami Goto)

 

Low angle (Sudut rendah): Melihat ke atas dengan perspektif yang berlebihan

EOS 5D Mark IV/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 23mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/5 det., EV+1,3)/ ISO 200/ WB: Daylight
Foto oleh Toshiki Nakanishi

Toshiki Nakanishi mengatakan:

"Saat saya masuk ke hutan dan melihat ke atas melalui lensa sudut lebar, saya bisa melihat dunia yang sama sekali berbeda dari yang saya lihat secara kasat mata, dan ini membuat saya senang. Ketika saya mengambil gambar sambil melihat ke atas, saya menggunakan lensa sudut lebar dan membidiknya pada sudut yang selebar mungkin, sekaligus mempertahankan keseimbangan gambar. Dengan cara ini, saya bisa memanfaatkan efek perspektif lensa yang berlebihan untuk mendapatkan keadaan di sekelilingnya terlihat seluas mungkin. Anda bisa menciptakan bidikan yang sungguh berani dengan sudut rendah, akan tetapi, jangan lupa untuk menala halus pemosisian Anda guna memastikan bahwa cacat yang berlebihan itu tidak terlalu kentara. Misalnya, pastikan bahwa jarak cabang dan dedaunan diatur secara seimbang."

 

Saran: Apabila membuat komposisi dengan sudut lebar, curahkan perhatian ke sudut gambar

Bidikan gagal
EOS 5D Mark IV/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 20mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/5 det., EV+1,3)/ ISO 200/ WB: Daylight
Foto oleh Toshiki Nakanishi

Bidikan ini diambil dengan gaya saya yang biasanya—distorsi dengan menggunakan kisaran sudut lebar dari lensa sudut lebar untuk menghadirkan kesan ruang dan keluasan. Namun demikian, lantaran pemosisiannya tidak bagus atau sudutnya terlalu lebar, dedaunan pohon maple terlihat terlalu jauh antara satu dan lainnya, dan menghasilkan foto yang tampaknya kekurangan sesuatu. Mungkin akan lebih baik seandainya saya mencurahkan perhatian ke empat sudut bingkai dan memosisikan dedaunan sebagaimana mestinya.

Bacalah yang berikut ini untuk mendapatkan sejumlah saran komposisi sudut lebar:
Menjelajahi Lensa Sudut Lebar Bagian 2: Teknik Komposisi untuk Lensa Sudut Lebar

 

High angle (Sudut tinggi): Hadirkan langit secara sedang-sedang saja untuk menampilkan berbagai fitur unik lanskap

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 150mm/ Aperture-priority AE (f/10, 1/10 det., EV-0,7)/ ISO 800/ WB: Auto
Foto oleh Masami Goto

Masami Goto mengatakan:

"Apabila memotret lanskap yang sangat luas dari dataran tinggi, misalnya, dari dek observasi, kebanyakan orang akan menyusun gambar sedemikian rupa sehingga langit menempati sebagian besar bingkai. Meskipun foto ini memang bisa menghadirkan kesan agung, namun bisa juga berpotensi melemahkan dampak subjek semula yang menjadi minat Anda—lanskap itu sendiri.

Jika ini terjadi, alih-alih menyertakan keluasan langit dalam komposisi Anda, mungkin lebih baik membidiknya dari sudut yang agak tinggi. Cermati pemandangan alam di depan Anda saat melihat ke bawah. Jika Anda mendapatkan sesuatu yang membuat pemandangan itu unik dan spesial, Anda bisa menyampaikan keagungannya, meskipun Anda tidak menempatkan seluruh pemandangan yang ada di depan Anda (termasuk langit) ke dalam bingkai. Malahan, Anda mungkin dapat memperoleh bidikan yang lebih berdampak dari lanskap itu sendiri."

 

Saran: Membidik pada level mata dan menyertakan langit di dalam bingkai, akan mengalihkan perhatian dari hal penting yang utama

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 116mm/ Aperture-priority AE (f/10, 1/10 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Auto
Foto oleh Masami Goto

Memang sangat menggoda untuk menampilkan langit dalam komposisi Anda, khususnya saat subuh atau larut senja di mana terdapat banyak sekali transisi yang terjadi. Inilah yang terjadi pada foto di atas, tempat saya membidik pada level mata untuk menyertakan langit dan rawa-rawa di dalam bingkai. Namun demikian, dengan menghilangkan sebagian besar langit dari komposisi Anda, serta mempertahankan rawa-rawa sebagai titik fokus dan menyusun foto Anda untuk memberikan tampilan dari udara, hal ini membantu menghadirkan kedalaman yang lebih besar pada pemandangan daerah rawa yang curam dan warna kaya suasana larut senja.

 

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai sudut kamera, bacalah:
Kamera FAQ #7: Apa Perbedaan antara Posisi Kamera (Level) dan Sudut Kamera?

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Masami Goto

Lahir di Hokkaido pada tahun 1955, Goto mulai mengambil foto pegunungan Daisetsuzan pada tahun 1978 sambil melaksanakan berbagai tugas fotografi komersial. Pada tahun 1984, ia mulai berkeliling ke seluruh Hokkaido sebagai fotografer freelance, mendokumentasikan dan memotret lanskap alamnya. Pada saat ini, ia memotret lanskap di seluruh Jepang, dengan berfokus pada wilayah Hokkaido dan Tohoku.

http://www.mgphoto.jp/

Toshiki Nakanishi

Lahir pada tahun 1971 di Osaka. Setelah mempelajari fotografi secara otodidak, Nakanishi memindahkan basis kegiatan fotografinya ke kota Biei yang terletak di Kamikawa-gun, Hokkaido. Selain menangkap lanskap yang fokus pada cahaya, ia juga menghasilkan berbagai karya yang menonjolkan keindahan kiasan alam. Ia juga adalah Pimpinan PHOTO OFFICE atelier nipek.

http://www.nipek.net/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami