Focus Stacking: Teknik Pro Disederhanakan dengan Focus Bracketing
Focus stacking (atau “depth compositing”) adalah teknik yang paling sering digunakan oleh para fotografer produk profesional untuk menghasilkan bidikan produk secara detail. Ini memang tugas yang menguras tenaga dan waktu apabila dikerjakan secara manual, tetapi bisa disederhanakan dengan bantuan fungsi Focus Bracketing dalam kamera. Apa perbedaan gambar hasil focus stacking dan bagaimana cara menciptakannya? Baca terus untuk mengetahuinya—siapa tahu, Anda tergoda untuk membuatnya sendiri!
Focus stacking: Teknik yang memadukan bidikan gambar pada jarak fokus yang berbeda-beda untuk menghasilkan depth-of-field yang lebih besar
Fungsi Focus Bracketing memanfaatkan sistem AF untuk mengambil beberapa bidikan, masing-masing dengan titik fokus yang ditempatkan agak jauh. Anda dapat menggunakan perangkat lunak pasca-pemrosesan Digital Photo Professional (DPP) Canon untuk menggabungkan area dalam fokus dari bidikan yang di-bracket, yang menghasilkan gambar yang tajam serta sepenuhnya terfokus, dari depan sampai ke belakang.
Gambar A hingga D adalah bidikan yang menggunakan fungsi focus bracketing dengan titik fokus yang berbeda-beda, berkisar dari bagian subjek yang terdekat hingga yang terjauh dari kamera. Gunakan alat bantu Depth Compositing di DPP untuk menggabungkan gambar dan menciptakan gambar akhir yang tajam seluruhnya. (Diagram untuk tujuan ilustrasi.)
Mengapa kita perlu focus stacking?
Dasar-dasar depth-of-field
Kita semua tahu bahwa menggunakan aperture lebar akan menyebabkan latar belakang menjadi “buram”, atau secara lebih spesifik, tidak terfokus. Dengan kata lain, area dalam fokus menjadi lebih sempit. Hal ini juga bisa dijelaskan sebagai “depth-of-field dangkal”
“Depth-of-field” merujuk ke area gambar yang tampak tajam (“dalam fokus”) setelah kita menetapkan fokus pada subjeknya. Ini dipengaruhi oleh tiga faktor:
1. Aperture
2. Panjang fokus
3. Jarak pemotretan
Hubungan antara tiap faktor dan depth-of-field ditunjukkan di bawah:
Faktor | Depth-of-field | |
Dangkal | Dalam | |
Aperture | Besar | Kecil |
Panjang fokus | Panjang | Pendek |
Jarak pemotretan | Dekat | Jauh |
Faktor manakah yang paling memengaruhi depth-of-field?
Jawabannya akan mengejutkan bagi sebagian orang: Faktornya adalah jarak pemotretan.
Kemungkinan besar, Anda tidak akan melihat perbedaannya apabila memotret wajah atau lanskap alam, karena untuk semua ini, subjeknya cenderung berada pada jarak jauh tertentu. Namun demikian, Anda mungkin mencermatinya apabila mengambil bidikan close-up dan bidikan makro, karena jarak pemotretan jauh lebih pendek.
Berikut ini contoh untuk ilustrasi: Anggaplah Anda ingin mengambil bidikan close-up bunga kecil. Pernahkah Anda menetapkan aperture ke f/2.8, dengan maksud menciptakan bokeh latar belakang, tetapi justru menghasilkan depth-of-field yang begitu dangkal sehingga Anda tidak dapat menempatkan seluruh bunga dalam fokus?
Terdengar cukup sering, ya?
Dalam kasus semacam itu, biasanya Anda akan menyempitkan aperture ke sekitar f/11. Ini bukan saja lebih memudahkan untuk menetapkan fokus, tetapi Anda tetap masih memiliki bokeh latar belakang yang bagus. Hal ini karena jarak pemotretan yang dekat, yang masih memungkinkan Anda menghasilkan depth-of-field dangkal yang diperlukan untuk bokeh latar belakang meskipun aperture-nya sempit.
Apa perbedaan focus stacking dari deep focusing yang normal?
Dengan menggunakan aperture sempit seperti f/22, akan membantu mendapatkan bidikan seperti ini, tampak terfokus seluruhnya. Tetapi, kalau Anda mencermatinya lebih dekat, Anda akan melihat bahwa tidak semua bagian memiliki ketajaman yang sama.
Bidikan pada f/22
Ini adalah bagian tengah gambar. Fokus ditempatkan di sini, tetapi area ini masih terlihat agak lembut akibat difraksi.
Gambar hasil fokus stacking
Bagian tengah gambar, di mana fokus ditempatkan, tampak tajam.
Bunga ini di belakang titik fokus dan agak di luar bidang yang terfokus. Oleh karenanya, terlihat agak di luar fokus.
Bunga yang sama tampak tajam.
Tergantung pada subjek fotografinya, apabila Anda mencoba deep focus pada gambarnya dengan aperture sempit, ini masih memungkinkan bahwa depth-of-field tidak menjangkau kedalaman yang cukup untuk semua elemen agar tampak tajam dalam fokus. Aperture yang amat sangat sempit, juga meningkatkan kemungkinan difraksi, menimbulkan kelembutan pada gambar.
Untuk alasan inilah, kita menggunakan focus stacking untuk memastikan bahwa gambar dengan depth-of-field besar benar-benar tajam dengan kualitas gambar yang tinggi.
Cara menggunakan Focus Bracketing
Focus stacking paling luas digunakan dalam fotografi produk profesional. Secara tradisi, fotografer akan menggunakan manual focus (MF) untuk mengambil sejumlah gambar, menggeser peningkatan fokus untuk tiap bidikan. Mereka kemudian akan menyelaraskan dan menggabungkan semua gambar ini dengan perangkat lunak penyuntingan gambar.
Kedengarannya memang mudah, tetapi sesungguhnya ini memerlukan keterampilan yang cukup baik dan pengalaman untuk membuat semua gambar terlihat bagus. Menggunakan fungsi Focus Bracketing dalam kamera menyederhanakan proses dengan mengotomatisasikan bidikan dan alat bantu Depth Compositing di DPP memudahkannya untuk menggabungkan beberapa bidikan menjadi satu gambar akhir yang bagus.
Langkah demi langkah
1. Siapkan kamera pada tripod. Yang penting, menjaga kamera sestabil mungkin!
2. Tentukan komposisi Anda. Bidik agak lebih lebar: Anda masih harus mengkrop gambarnya nanti.
3. Pastikan bahwa mode fokus ditetapkan ke “AF”.
4. Aktifkan Focus Bracketing. Tetapkan jumlah gambar yang diambil per bidik, dan peningkatan fokus. (Klik di sini untuk menu panduan)
5. Tetapkan fokus pada bagian subjek Anda yang terdekat ke lensa. Lepaskan rana.
6. Transfer file gambar ke komputer yang sudah menginstal DPP versi termutakhir. (Versi yang lebih lama dari v4.10.0 tidak memiliki alat bantu Depth Compositing).
7. Di DPP, pilih semua gambar focus-bracketed dan mulai gunakan alat bantu Depth Compositing.
8. Periksa gambar gabungan. Kalau hasilnya tidak bagus, ubah parameter Anda dan coba lagi.
(Anda mungkin harus melakukan pemotretan ulang menggunakan peningkatan fokus yang berbeda-beda.)
Cara menyiapkan Focus Bracketing pada kamera Anda
Pilih “Focus bracketing” dari menu Shooting (pemotretan). Pilih “Enable”.
Tetapkan jumlah gambar per bidik.
Catatan: Kalau Anda menetapkan terlalu banyak gambar, ini akan lebih lama untuk menggabungkannya.
Tetapkan focus increment (peningkatan fokus). Peningkatan yang lebih sempit artinya bahwa titik fokus untuk tiap gambar akan cukup dekat antara satu dan lainnya; peningkatan lebih lebar artinya bahwa gambar tersebut akan berjarak lebih jauh. Biasanya, subjek yang lebih kecil akan memerlukan peningkatan yang lebih sempit dan sebaliknya. Pertimbangan gambar akhir apabila Anda menyesuaikan ini.
Biasanya, pencahayaan ditetapkan pada bidikan pertama. Tetapi, pada kamera yang mendukung exposure smoothing (pemulusan pencahayaan), penyesuaian kecil akan dilakukan untuk setiap gambar guna mencegah fluktuasi dalam kecerahan gambar.
Setelah Anda mengambil bidikan dan mengunggahnya ke DPP, pilih gambar dan mulai gunakan alat bantu Depth Compositing dari menu DPP.
Anda dapat menyesuaikan parameter berbeda sebelum menjalankan alat bantu.
Penggunaan Focus Bracketing yang praktis
Focus stacking paling umum digunakan untuk mengambil gambar produk untuk iklan, tetapi Anda juga bisa menggunakannya untuk memotret gambar produk untuk situs e-commerce atau lelang online. Anda juga dapat mencoba menggunakannya untuk membidik lanskap alam—ini merupakan satu cara untuk menghasilkan gambar yang sangat terfokus tanpa risiko difraksi aperture sempit.
Anda mungkin juga tertarik untuk membaca:
Fotografi Lanskap: Saran Kilat untuk Gambar Terfokus yang Memukau
Kamera dengan Focus Bracketing
EOS RP
Focus bracketing: Enable/Disable (Aktif/Nonaktif)
Jumlah bidikan: 2 – 999
Peningkatan fokus: Narrow – Wide (1 - 10)
Exposure smoothing: Aktif/Nonaktif
Lensa kompatibel*
RF24-105mm f/4L IS USM
RF28-70mm f2/L USM
RF50mm f/1.2L USM
RF35mm f/1.8 Macro IS STM
EF16-35mm f/4L IS USM
EF24-70mm f/4L IS USM
EF100mm f/2.8L Macro IS USM^
EF180mm f/3.5L Macro USM^
EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM
EF-S60mm f/2.8 Macro USM^
*Mulai Oktober 2018
^Dengan exposure smoothing (pemulusan pencahayaan) dinonaktifkan
EOS 90D
Focus bracketing: Enable/Disable (Aktif/Nonaktif)
Jumlah bidikan: 2 – 999
Peningkatan fokus: Narrow – Wide (1 - 10)
Exposure smoothing: Mengaktifkan/Menonaktifkan
Lensa kompatibel*
EF16-35mm f/4L IS USM
EF24-70mm f/4L IS USM
EF100mm f/2.8L Macro IS USM
EF180mm f/3.5L Macro USM
EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM
EF-S60mm f/2.8 Macro USM
* Mulai Agustus 2019
EOS M6 Mark II
Focus bracketing: Enable/Disable (Aktif/Nonaktif)
Jumlah bidikan: 2 – 999
Peningkatan fokus: Narrow – Wide (1 - 10)
Exposure smoothing: Mengaktifkan/Menonaktifkan
Lensa kompatibel*
EF-M28mm f/3.5 Macro IS STM
EF-M15-45mm f/3.5-6.3 IS STM
EF-M18-150mm f/3.5-6.3 IS STM
EF16-35mm f/4L IS USM
EF24-70mm f/4L IS USM
EF100mm f/2.8L Macro IS USM
EF180mm f/3.5L Macro USM
EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM
EF-S60mm f/2.8 Macro USM
EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM
* Mulai Agustus 2019
PowerShot G5 X Mark II
Focus bracketing: Enable/Disable (Aktif/Nonaktif)
Jumlah bidikan: 2 – 100
Peningkatan fokus: Narrow – Wide (1 - 10)
Exposure smoothing: Nil
PowerShot G7 X Mark III
Focus bracketing: Enable/Disable (Aktif/Nonaktif)
Jumlah bidikan: 2 – 100
Peningkatan fokus: Narrow – Wide (1 - 10)
Exposure smoothing: Nil
Ketahui lebih lanjut mengenai PowerShot G5 X Mark II dan PowerShot G7 X Mark III di sini
Gambar contoh
EOS RP
EOS RP
PowerShot G5 X Mark II
PowerShot G7 X Mark III
Untuk saran lainnya mengenai fotografi produk, bacalah artikel berikut ini:
Teknik Dasar untuk Fotografi Produk
Cara Menciptakan Latar Belakang Berkilau dengan Lingkaran Bokeh untuk Gambar Hiasan yang Cantik
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!