“Membekukan” Pergerakan dengan High-speed Sync
Apabila menggunakan flash normal, shutter speed tercepat dibatasi pada kisaran antara 1/200 hingga 1/300 detik. Jika ingin memotret pada shutter speed yang lebih cepat, gunakan high-speed sync, yang memungkinkan kamera memperoleh shutter speed cepat melalui penembakan flash yang terus-menerus dengan output flash kecil. Dengan memfungsikan high-speed sync, Anda dapat memilih shutter speed cepat ketika membidik dengan flash Speedlite eksternal. (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)
Halaman: 1 2
Mempercerah Subjek seraya “Membekukan” Pergerakan
Untuk menangkap bidikan uji-coba mengendarai sepeda motor, suatu balapan yang mencakup pergerakan sepeda ke atas-dan-ke bawah yang bertubi-tubi, diperlukan shutter speed cepat. Pada contoh di bawah, saya ingin menangkap ekspresi pengendara sepeda motor sekaligus menonjolkan cipratan air, jadi saya memanfaatkan high-speed sync dan menetapkan shutter speed ke 1/800 detik. Dengan flash mode unit Speedlite yang ditetapkan ke E-TTL, saya menembakkan flash dengan pemancar yang diarahkan pada subjek. Cuaca saat itu tidak stabil, sebentar cerah, sebentar mendung, jadi saya memilih Aperture-priority AE untuk menetapkan nilai aperture dan exposure control.
EOS-1D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS USM/ Aperture-priority AE (1/800 det., f/4.5, -0.3EV)/ ISO 400/ WB: Auto/ Speedlite 580EX II (E-TTL, exposure compensation: -0.3EV, High-speed Sync)
Foto oleh: Takahito Mizutani
Saran
- Dapatkan exposure yang stabil dengan menetapkan nilai aperture
- Manfaatkan high-speed sync untuk mendapatkan shutter speed cepat
Kondisi Pemotretan
Langit tampak agak mendung diiringi perubahan cahaya yang drastis. Di bawah sorotan matahari, bayangan tajam menimpa pengemudi motor, menyebabkan wajahnya menjadi gelap dalam foto yang diambil pada standard exposure (pencahayaan standar). Ketika matahari tertutup awan, kondisi ini menghasilkan foto yang kurang berdampak dan kontrasnya rendah. Untuk mengatasi masalah ini, saya memanfaatkan flash.
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 4m
Menangkap Kupu-kupu Swallowtail dengan High-speed Sync
Saya menggunakan flash untuk mereproduksi secara jelas warna kuning kupu-kupu swallowtail yang sedang mengisap madu bunga zinnia. Kupu-kupu akan tampak buram pada shutter speed kalau tidak menggunakan flash yang mampu melakukan sinkronisasi, jadi saya memanfaatkan high-speed sync. Exposure mode kamera ditetapkan ke Manual, dan shutter speed serta nilai aperture, masing-masing ditetapkan ke 1/800 detik dan f/11. Apabila menerapkan high-speed sync pada subjek yang bergerak, sebaiknya Anda menetapkan latar belakang ke exposure (pencahayaan) yang agak dikurangi sedikit.
EOS 10D/ EF15mm f/2.8 Fisheye/ Aperture-priority AE (1/800 det., f/11)/ ISO 200/ WB: Daylight/ Speedlite 550EX (E-TTL, High-speed Sync)
Foto oleh: Kazuo Unno
Saran
- Dapatkan shutter speed cepat dengan high-speed sync
- Tetapkan kamera ke exposure yang agak dikurangi sedikit
Kondisi Pemotretan
Kupu-kupu swallowtail terbang dari bunga ke bunga mencari madu. Pada hari yang agak mendung, pemotretan yang hanya menggunakan cahaya matahari akan menyebabkan kupu-kupu tampak kurang cahaya, dan warnanya tidak dapat direproduksi seperti yang diinginkan. Saya ingin menembakkan flash untuk mengatasi masalah ini, tetapi dengan memilih shutter speed tercepat yang didukung oleh flash normal akan menyebabkan subjek menjadi buram.
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 0,15m
Langkah-langkah untuk Menggunakan High-speed Sync
1. Pilih lensa
Pilih lensa dengan aperture cerah maksimum jika ingin memanfaatkan bokeh besar dalam foto Anda.
2. Pilih High-speed Sync mode
Tekan tombol High-speed sync/Shutter curtain synchronisation. Untuk memanfaatkan high-speed sync, cukup tekan tombol ini pada unit flash. Untuk unit flash yang tidak dilengkapi dengan tombol ini, pilih [Flash control] dalam menu kamera, lalu ubah pengaturan sinkronisasi untuk flash eksternal.
3. Pilih mode pemotretan pada kamera
Putar Mode Dial pada kamera untuk memilih mode pemotretan. Pilih Tv jika Anda ingin menekankan pada shutter speed, dan Av jika ingin menciptakan efek bokeh.
4. Tetapkan nilai aperture dan shutter speed
Tetapkan shutter speed dan nilai aperture menurut ekspresi yang dimaksudkan.
Lahir di Hiroshima tahun 1982, Ueda mengawali kariernya sebagai asisten fotografer Shinichi Hanawa. Kemudian, ia menjadi fotografer freelance dan sekarang aktif dalam beragam luas pekerjaan, dari majalah hingga iklan seraya memotret berbagai kota dan lanskap di seluruh dunia. Ia juga seorang penulis dan penceramah pada berbagai ceramah dan lokakarya fotografi.