Stroboscopic Flash
Sensor gambar melakukan pencitraan dengan cara menanggapi cahaya, dan karenanya, kamera tidak dapat menangkap apa pun di lokasi yang gelap gulita, meskipun shutter dibuka. Namun demikian, dengan memanfaatkan flash, gambar dapat ditangkap pada saat flash ditembakkan. Dengan kata lain, unit flash berperan sebagai shutter dalam gelap. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan teknik fotografi yang memanfaatkan sejumlah karakteristik unit flash. (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)
Halaman: 1 2
Menangkap Pergerakan dalam Foto dengan Penembakan Flash yang Bersinambungan
Stroboscopic flash adalah fitur yang menyinari subjek beberapa kali dalam satu kali bidikan dengan menembakkan flash secara bersinambungan. Di antara berbagai unit flash eksternal Canon, semuanya yang disertakan bersama fitur ini mencakup Speedlite 600EX-RT dan Speedlite 580EX II. Pada fotografi stroboscopic flash, Anda dapat menentukan jumlah kilatan per detik, atau jumlah total kilatan. Namun demikian, harap diperhatikan bahwa hitungan kilatan juga bergantung pada output flash. Pertama-tama, lokasinya harus merupakan tempat di mana Anda setidak-tidaknya dapat mengenali subjek. Karena tidak dimungkinkan untuk menyesuaikan fokus menurut pergerakan subjek, Anda harus terlebih dahulu menetapkan titik fokus.
EOS 60D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS/ Manual exposure (f/8, 4 det.)/ ISO 100/ WB: Frekuensi penembakan Auto/ Speedlite 580EX II (Manual, 1/16)/ (Stroboscopic flash): 1Hz; flash count: 3
Saran
- Ekspresikan pergerakan subjek dengan cara mengendalikan flash count (hitungan kilatan) dan waktu daur ulang
- Tetapkan terlebih dahulu titik fokusnya
Kondisi Pemotretan
Bidikan diambil di dalam ruangan pada malam hari dengan lampu dipadamkan. Siluet subjek dapat secara samar-samar dikenali. Saya memasang kamera pada tripod dan mengarahkan Speedlite pada subjek. Saya menutupi latar belakang dengan selembar kain hitam untuk mencegah tertangkapnya benda apa pun yang tidak diinginkan. Saya menetapkan flash count ke [3], lalu mengatur firing frequency (frekuensi penembakan) ke [1Hz].
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 2m
B: Pindah tempat setiap kali seusai menembak
Langkah-langkah untuk Menggunakan Stroboscopic Flash
1. Pilih shooting mode
Mode Manual Exposure direkomendasikan, karena lebih memudahkan untuk menetapkan shutter speed menurut flash count (hitungan kilatan), dan depth-of-field dapat juga dikendalikan dengan mudah.
2. Tetapkan fokus
Karena pemotretan dilakukan dalam kondisi rendah cahaya yang nyaris gelap gulita, tetapkan terlebih dahulu fokusnya dengan MF.
3. Tentukan flash count
Tentukan flash count (hitungan kilatan) menurut jumlah, berapa kali Anda ingin subjek ditangkap dalam satu foto.
4. Tetapkan firing frequency (frekuensi penembakan) dan shutter speed
Firing frequency (Hz) menentukan berapa kali flash ditembakkan per detik. Setelah melakukan itu, tetapkan shutter speed berdasarkan durasi (lama waktu) sampai berakhirnya stroboscopic flash. Berikutnya, lepaskan shutter menurut pergerakan subjek.
Saran untuk Menggunakan Stroboscopic Flash
1. Jangan menaruh benda apa pun di latar belakang
Selama fotografi stroboscopic flash, yang penting adalah, Anda tidak menempatkan benda apa pun di belakang subjek. Apabila menangkap bidikan multiple-exposure, benda di latar belakang dapat tumpang-tindih dengan subjek sehingga menghasilkan gambar yang tidak beraturan. Oleh karena itu, latar belakang sebaiknya sederhana, misalnya, dengan menggunakan dinding. Selain itu, harap diperhatikan bahwa dinding putih dapat menyebabkan subjek tampak seakan tembus cahaya. Dalam kasus ini, Anda dapat memasang sehelai kain atau selembar kertas hitam pada dinding.
2. Tetapkan shutter speed menurut jumlah gambar yang akan ditangkap dalam satu foto
Anda harus menentukan firing frequency (Hz), flash count, dan shutter speed berdasarkan berapa kali subjek akan ditangkap dalam satu foto. Contohnya, jika Anda ingin menangkap subjek sebanyak tiga kali seluruhnya dalam satu foto, dengan tiap gambar ditangkap pada interval satu detik, tetapkan firing frequency ke 1Hz dan flash count ke 3 kali. Dalam kasus ini, tetapkan shutter speed ke 3 detik. Jangan lupa untuk menetapkan shutter speed menurut firing frequency dan flash count.
3. Pindahkan subjek secara horizontal dengan memperhatikan kamera
Karena fotografi stroboscopic flash dilakukan di lokasi yang nyaris gelap gulita, maka tidak mungkin menyesuaikan fokus menurut pergerakan subjek. Anda harus terlebih dahulu menetapkan fokusnya. Ingat, bahwa hanya dengan memindahkan subjek ke samping dengan memperhatikan kamera, alih-alih ke belakang atau ke depan, Anda tidak perlu mencemaskan soal fokus yang tidak akan sejajar. Jika subjek agak bergerak ke depan atau ke belakang, stop down aperture sebanyak mungkin sehingga fokus masih dapat diperoleh.
Lahir di Hiroshima tahun 1982, Ueda mengawali kariernya sebagai asisten fotografer Shinichi Hanawa. Kemudian, ia menjadi fotografer freelance dan sekarang aktif dalam beragam luas pekerjaan, dari majalah hingga iklan seraya memotret berbagai kota dan lanskap di seluruh dunia. Ia juga seorang penulis dan penceramah pada berbagai ceramah dan lokakarya fotografi.