Cara Menghasilkan Bidikan yang Cerah dan Jelas
Berbekal lampu kilat hot-shoe yang Anda andalkan, Anda pergi ke tempat pemotretan, merasa sudah sepenuhnya siap. Tetapi, meskipun dengan lampu kilat eksternal, gambar tetap tidak terlihat secerah atau sejelas yang Anda inginkan. Beginilah cara menyelesaikan dan menghasilkan gambar ideal Anda! (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)
Skenario 1: Anda ingin bidikan yang lebih cerah dari orang yang ada di panggung, tetapi lampu kilat Anda tidak dapat menjangkau cukup jauh
Saran
- Memilih Shutter-priority AE mode untuk mencegah subjek menjadi buram.
- Gunakan ISO speed yang lebih tinggi untuk mengimbangi cahaya lampu kilat yang lebih lemah.
EOS 600D/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 70mm (setara 112mm)/Shutter-priority AE (f/4,1/200 det., EV +2)/ ISO 800/ WB: Auto/ Speedlite 580EX II/ E-TTL mode (Flash exposure compensation: EV+0,3)
Masalahnya:
Anda memotret suatu peristiwa, dan berupaya mendapatkan beberapa bidikan orang yang berada di atas panggung. Namun, terdapat rintangan di sekeliling panggung, dan Anda hanya bisa berada sedekat 5 meter dari panggung.
Anda membawa lampu kilat eksternal, tetapi dengan kecepatan ISO Anda pada 100, cahaya dari lampu kilat masih tidak bisa menjangkau sejauh itu. Anda ingin membuat bidikan yang lebih cerah, tetapi bagaimana caranya?
Sebelum: Tidak secerah yang dikehendaki
Cara memperbaikinya:
Cahaya dari lampu kilat akan menyebar dan semakin jauh jarak perjalanan cahaya dari flash head, semakin lemah cahaya itu. Untuk membuat bidikan yang lebih cerah, Anda harus meningkatkan pencahayaan.
Satu cara untuk melakukannya adalah meningkatkan kecepatan ISO untuk membuat sensor kamera lebih sensitif terhadap cahaya. Untuk gambar di atas, saya memilih untuk menggunakan metode ini, karena saya tidak bisa memperlambat kecepatan rana (1/200 detik)—saya harus memastikan bidikan yang tajam dari model yang sedang bergerak ke sekeliling panggung.
Untuk bidikan ini, saya mendapatkan hasil terbaik dengan ISO 800 dan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) EV+2. Pengaturan ini tidak hanya memberikan bidikan cerah yang saya inginkan, tetapi juga membuat kulit para model terlihat berseri!
Ingat: Waspadai noise!
Tergantung pada kondisi penerangan, gambar bisa terlihat berbutiran ("noisy") pada kecepatan ISO yang sangat tinggi. Teknologi pengurangan noise secara konstan terus membaik, jadi jika Anda memiliki kamera yang lebih baru, Anda bisa menggunakan kecepatan ISO yang lebih tinggi dengan noise yang berkurang dibandingkan gambar yang dihasilkan kamera terdahulu.
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 5m
Skenario 2: Anda ingin potret wajah dengan pencahayaan alami, tetapi semua permukaan pantulan yang memungkinkan, jaraknya terlalu jauh
Saran
- Gunakan reflektor untuk memantulkan lampu kilat Anda
- Gunakan kecepatan ISO tinggi. Tambahan dengan kompensasi pencahayaan dan kompensasi pencahayaan lampu kilat, jika perlu.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 97mm (setara 155mm)/Shutter-priority AE (f/4, 1/125 det, EV+1,3)/ ISO 800/WB: Auto/ Speedlite 580EX II/ E-TTL mode (Flash exposure compensation: EV+2)
Masalahnya:
Anda sedang menghadiri acara yang diadakan di dalam aula gedung pameran yang sangat besar. Anda ingin sekali mendapatkan sejumlah bidikan potret wajah, tetapi cahaya sekitar sangat terang di tempat tersebut, yang meskipun sempurna untuk memajangkan produk, namun terlalu benderang untuk potret wajah. Dinding dan pilar dari gerai di dekatnya, menerpakan bayangan pada wajah subjek.
Memantulkan cahaya lampu kilat akan memberi Anda hasil yang paling alami, tetapi dinding dan plafon untuk memantulkan cahaya yang lembut, jaraknya terlalu jauh...
Sebelum: Bayangan kasar pada wajah sang model
Cara memperbaikinya:
Pada skenario semacam itu, akan sangat membantu kalau tersedia reflektor saat Anda memotret di dalam ruangan yang besar dan terbuka. Saya memiliki reflektor yang saya gunakan untuk memantulkan cahaya lampu kilat.
Untuk bidikan ini, saya sekali lagi menggunakan kecepatan rana yang pesat (1/125 detik dalam mode Shutter-priority) untuk mencegah keburaman pada subjek. Saya hanya memiliki tiga pengaturan pencahayaan untuk disesuaikan demi mencapai kecerahan yang ideal. Kecepatan ISO, kompensasi pencahayaan dan kompensasi cahaya lampu kilat.
Nilai pasti yang Anda gunakan bergantung pada pemandangan dan perlengkapan Anda. Di sini, saya menemukan bahwa ISO 800 adalah nilai tertinggi yang bisa saya capai sebelum noise dapat terlihat. Untuk mempercerah gambar lebih jauh lagi, saya menetapkan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) ke EV+1,3 dan flash compensation (kompensasi cahaya lampu kilat) ke EV+2.
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 3m
B: Cahaya dari lampu kilat yang memantul dari reflektor
Bacalah artikel berikut ini untuk mendapatkan saran mengenai cara mengambil potret wajah yang menarik:
3 Teknik Sanjungan untuk Dipelajari dari Model Profesional
Teknik untuk Mengatur Pose dan Mengarahkan Subjek Potret
Skenario 3: Anda ingin menangkap gambar burung dengan warnanya secara jelas dari kejauhan
Saran
- Kurangi intensitas cahaya lampu kilat untuk mencegah warnanya tertelan oleh cahaya yang berlebihan.
- Tinggikan kecepatan ISO untuk memastikan pencahayaan yang mencukupi.
EOS 50D/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ Aperture-priority AE (f/5, 1/200 det., EV-0,7)/ ISO 1000/ WB: Auto/ Speedlite 580EX/ E-TTL mode (Flash exposure compensation: EV-0,3)
Foto oleh: Shogo Asao
Masalahnya:
Anda sedang berada di alam terbuka, mencari burung untuk dipotret. Mungkin, hujan baru saja reda, atau mungkin Anda tengah berada di hutan yang lebat. Apa pun kejadiannya, hanya ada sedikit sekali cahaya matahari dan kondisi penerangannya buruk.
Terakhir, Anda melihatnya—seekor burung berwarna cerah sedang bertengger pada cabang pohon, yang berjarak sekitar 10 meter dari posisi Anda. Bidikan terlalu gelap tanpa lampu kilat, jadi Anda menembakkan Speedlite Anda. Tetapi, kali ini, intensitas cahaya dari lampu kilat membuat gambar terlihat tidak alami dan warna burung tampak pupus.
Cara memperbaikinya:
Anda pasti tidak ingin cahaya lampu kilat Anda terlalu benderang. Untuk bidikan tersebut, saya menurunkan kompensasi cahaya lampu kilat ke EV-0,3. Namun demikian, hanya menggunakan lampu kilat saja, gambar burung tidak akan cukup cerah. Anda harus menemukan cara untuk menembakkan lebih banyak cahaya ke dalam bidikan Anda.
Sekali lagi, di sinilah peningkatan kecepatan ISO akan membantu. Dengan membuat sensor gambar kamera lebih sensitif terhadap cahaya, sensor ini juga memungkinkan Anda menangkap cahaya yang cukup dalam gambar, meskipun dengan output cahaya lampu kilat yang lebih rendah.
Kecepatan ISO saya untuk bidikan ini yaitu 1000, yang memungkinkan saya berhasil menangkap warna burung secara jelas meskipun pencahayaannya buruk dan jaraknya jauh.
Posisi subjek, kamera dan Speedlite
A: Kira-kira 10m
Saran lainnya mengenai memotret alam kehidupan liar pada pencahayaan redup, ada di sini:
Fotografi Kehidupan Alam Liar: 3 Teknik dari Fotografer Profesional
Cara menyesuaikan ISO speed (kecepatan ISO)
2. Tetapkan shutter speed dan/atau aperture
Tetapkan shutter speed (kecepatan rana) dan/atau aperture yang paling sesuai untuk tujuan pemotretan Anda.
*Catatan: Apabila flash unit Canon (unit lampu kilat) dipasang, kecepatan rana maksimum yang bisa Anda tetapkan biasanya antara 1/200 hingga 1/300 detik, tergantung pada model kamera Anda).
3. Tetapkan ISO Speed
Ambil beberapa bidikan percobaan untuk menemukan ISO speed yang terbaik untuk pemandangan Anda. Pengingat: Waspadai noise!
4. Sesuaikan ISO speed seperlunya
Jika gambar yang dihasilkan tidak secerah yang Anda harapkan, sesuaikan lagi ISO speed.
Untuk saran dan teknik lainnya mengenai cara menggunakan lampu kilat eksternal, bacalah:
Dalam Fokus: Dasar-dasar Fotografi Flash Eksternal
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Hiroshima tahun 1982, Ueda mengawali kariernya sebagai asisten fotografer Shinichi Hanawa. Kemudian, ia menjadi fotografer freelance dan sekarang aktif dalam beragam luas pekerjaan, dari majalah hingga iklan seraya memotret berbagai kota dan lanskap di seluruh dunia. Ia juga seorang penulis dan penceramah pada berbagai ceramah dan lokakarya fotografi.