Speedlite 470EX-AI: Menjelajahi Fungsi Pantulan AI Pertama di Dunia
Diumumkan oleh Canon pada tanggal 26 Februari, 2018, Speedlite 470EX-AI adalah Speedlite pertama di dunia yang dilengkapi dengan fungsi pantulan Auto Intelligent (AI). Secara otomatis mampu menganalisis dan menetapkan sudut pantulan optimal, sehingga membantu dan dapat menambah pengalaman fotografi lampu kilat pantulan, baik bagi pemula dan pengguna yang sudah berpengalaman. Artikel ini memberi tahu tentang sejumlah teknik pemotretan yang memanfaatkan mode AI.B full-auto dan AI.B semi-auto. (Dilaporkan oleh: Seigi Takakuwa / Model: Hitomi Ozawa (Oscar Promotion))
AI Bounce: Lebih memudahkan fotografi lampu kilat pantulan
Speedlite 470EX-AI Canon dilengkapi dengan sistem terobosan yang belum ada pada model terdahulu.
Apabila menggunakan clip-on flash konvensional untuk fotografi lampu kilat pantulan, kamera akan menetapkan output lampu kilat opsional dengan menggunakan sistem Evaluative Through The Lens (E-TTL). Sudut pantulan optimal harus ditetapkan secara manual, dengan mempertimbangkan jarak lampu kilat dari subjek dan tinggi plafon.
Namun demikian, pada Speedlite 470EX-AI, seluruh proses ini dilakukan secara otomatis oleh fungsi Auto Intelligent (AI) Bounce. Fungsi ini digerakkan oleh kombinasi CPU built-in, sensor pendeteksian akselerasi, sensor pengukuran jarak, dan motor untuk fotografi lampu kilat pantulan, yang bekerja bersama untuk menemukan dan menetapkan output lampu kilat optimal dan sudut pantulan. Semua fitur ini mungkin bisa memberikan petunjuk tentang apa yang bisa diharapkan pada unit lampu kilat masa depan.
Ada dua perbedaan mode AI Bounce
Fungsi AI Bounce memiliki dua mode otomatis.
Pada AI.B full-auto mode, kamera mengendalikan pengaturan untuk fotografi lampu kilat pantulan, sehingga sangat mudah digunakan, bahkan oleh pemula sekalipun. Cahaya yang dipancarkan dari lampu kilat hanya cukup untuk menyinari subjek dengan indah, bahkan setelah cahaya dipantulkan dan disebarkan, menghasilkan foto yang terlihat wajar tanpa bayangan yang merusak di latar belakang.
Pada AI.B semi-auto mode, Speedlite bisa ditetapkan ke “memorise” (hafalkan) sudut pantulan dan orientasi lampu kilat yang secara manual ditetapkan terlebih dulu oleh pengguna. Jika pengguna menggerakkan kamera dari arah vertikal ke horizontal, atau sebaliknya, Speedlite akan secara otomatis menyesuaikan sudut dan orientasi pantulan sehingga sudut ke permukaan lampu kilat, sama seperti pengaturan yang disimpan. Pengguna dapat membidik dengan lancar tanpa harus terus-menerus melakukan penyesuaian sudut pantulan secara manual.
Saran praktis untuk diingat: AI.B full-auto mode memudahkan untuk melakukan pantulan plafon, sedangkan AI.B semi-auto mode memudahkan pantulan dinding.
Dalam artikel ini, kami menguji Speedlite 470EX-AI pada panjang fokus, jarak pemotretan dan orientasi kamera yang berbeda-beda. Hal ini tidak saja memperlihatkan cara kerja fungsi AI Bounce, tetapi juga memungkinkan kita untuk memverifikasi keefektifannya menyinari subjek. Setelah itu, saya akan berbagi beberapa teknik yang dapat Anda gunakan dengan masing-masing mode.
EOS 5D Mark IV/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 44mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/200 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Meskipun saya mencoba memanfaatkan semaksimal mungkin cahaya alami yang masuk melalui jendela, namun ada sedikit cahaya latar pada pemandangannya sehingga membuat wajah sang model tampak lebih gelap. Untuk menciptakan fill lighting (cahaya pengisian), saya menggunakan AI.B full-auto mode pada Speedlite 470EX-AI untuk melakukan pantulan plafon. Ini menghasilkan gambar yang terlihat wajar, seperti yang Anda lihat di sini.
Menguji fungsi AI Bounce: Bagaimana pergerakan flash head dan pencahayaan, berubah?
Apakah panjang fokus, orientasi portrait/landscape, jarak pemotretan, dan jarak latar belakang memengaruhi fungsi AI Bounce, dan apa efeknya? Untuk mengetahuinya, saya memutuskan untuk melaksanakan fungsi AI Bounce melalui sejumlah tahapannya.
Tes 1: Mengubah panjang fokus sewaktu dalam AI.B full-auto mode
Konsep dasar
Dalam fotografi lampu kilat konvensional, sudut cakupan optimum (sudut lampu kilat/cakupan lampu kilat) bergantung pada panjang fokus (sudut pandang).
Semakin sempit sudut lampu kilat, semakin jauh jangkauannya.
Apabila memotret pada sudut lebar, cakupan lampu kilat harus cukup lebar untuk mencakup seluruh sudut pandang. Apabila memotret pada telefoto, cakupan lampu kilat harus menjangkau subjeknya.
Bagaimana konsep ini memengaruhi lampu kilat pantulan dan fungsi AI.B full-auto? Pada Tes 1, kami membidik dengan panjang fokus yang berbeda-beda, dan mencermati hasilnya.
Kondisi pemotretan
Mode: AI.B full-auto mode
Apa ditetapkan:
- Posisi subjek
- Jarak antara subjek dan latar belakang
- Jarak dari kamera ke plafon
- Pengaturan kamera.
Apa yang diubah:
- Panjang fokus (1 bidikan gambar pada ujung sudut lebar 24mm; bidikan lainnya pada ujung telefoto 200mm)
- Posisi pemotretan, jaga komposisi sekonsisten mungkin agar nanti lebih mudah untuk membandingkan
(Catatan: Meskipun ukuran subjeknya tetap sama pada kedua gambar, namun karakteristik lensa sudut lebar dan karakteristik lensa telefoto menghasilkan sudut pandang yang berbeda, seperti yang bisa Anda ketahui dari latar belakangnya.)
Hasil dan penjelasan
Untuk menjaga agar komposisi tetap konsisten, maka perlu mengubah jarak kamera dari subjek (yaitu, posisi kamera) untuk masing-masing panjang fokus. Sebagai hasilnya, jarak antara kamera dan latar belakang, juga berubah. Namun demikian, tidak seperti pada Tes 3, jarak antara subjek dan latar belakang, tetap sama.
Juga ada baiknya mencermati, bahwa dalam AI.B full-auto mode, sudut lampu kilat ditetapkan pada 50mm. Seluruh pemandangan dapat disinari dengan baik, namun hal ini bergantung pada sebaik apa sudut pantulan dikalibrasi.
Contoh panjang fokus 24mm (sudut lebar): Pada jarak subjek-lampu kilat yang begitu pendek, sangat mudah untuk menetapkan sudut pantulan di mana cahaya yang memantul dari permukaan akan terlalu benderang, sehingga gambar akan kelebihan cahaya.
Namun demikian, AI.B full-auto menetapkan sudut flash head yang menembakkan lampu kilat ke arah plafon pada sudut di belakang fotografer. Hal ini tampaknya menyebarkan cahaya yang cukup untuk memastikan bahwa jumlah cahaya yang tepat menjangkau subjek dan latar belakang.
Ada bayangan yang menerpa pada bagian depan subjek. Ini adalah hasil sudut pantulan cahaya dari plafon. Cahaya ini memberikan lebih banyak dimensi pada gambar.
Contoh panjang fokus 200mm (telefoto): Meskipun terdapat jarak 6m antara lampu kilat dan subjek, namun sudut pantulan yang ditetapkan oleh AI.B juga memastikan, bahwa subjek dan latar belakang diterangi dengan baik, dan pencahayaannya lembut serta seragam.
Sudut pantulan yang ditetapkan oleh AI.B full-auto, menghasilkan cahaya yang alami dan merata pada subjek serta latar belakang untuk kedua gambar. Walaupun gambar akhir terlihat berbeda, tapi sebetulnya kedua gambar itu dihasilkan oleh pantulan cahaya alami dari plafon, namun pada sudut yang berbeda. Apabila memotret dari jarak pendek, seperti dalam contoh 24mm, untuk menghasilkan efek cahaya yang sama seperti contoh 200mm, Anda harus menggunakan adaptor pantulan untuk lebih jauh menyebarkan cahayanya. (Lihat Saran 4 dari 5 Saran Fotografi Lampu Kilat Pantulan yang Sederhana)
Lensa 24mm, jarak pemotretan 0,9m
Bayangan di depan tampak sedikit lebih kuat, yang memberikan lebih banyak dimensi pada subjeknya.
Lensa 200mm, jarak pemotretan 6m
Cahaya menimpa subjek secara merata, menghasilkan efek yang lebih lembut dibandingkan dengan contoh 24mm.
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (0,9m)
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (6m)
Tes 2: Mengubah orientasi portrait/landscape sewaktu dalam AI.B full-auto mode
Konsep dasar
AI.B semi-auto mode bisa ditetapkan untuk menghafal sudut pantulan preset. Apabila Anda mengubah posisi kamera, misalnya, mengubah orientasinya, maka orientasi flash head perlu diubah juga untuk memastikan sudut pantulannya sama seperti sebelumnya.
Tes 2 bertujuan untuk memverifikasi reaksi Speedlite 470EX-AI dalam mode ini dan hasil yang dicapai.
Kondisi pemotretan
Mode: AI.B semi-auto mode, menggunakan sudut pantulan preset untuk pantulan dinding
Apa ditetapkan:
- Jarak dari kamera ke subjek
- Posisi subjek
Apa yang diubah:
Orientasi kamera
Detail lainnya:
Lokasi pemotretan yaitu studio di rumah, dan cahaya alami masuk dari kedua sisi. Subjek diposisikan sedemikian rupa sehingga bisa disinari oleh cahaya alami dari kedua sisi.
Hasil dan penjelasan
Pada kedua orientasi, portrait dan landscape, sudutnya ditetapkan secara otomatis. Pantulan dinding menyebarkan cahaya dari lampu kilat dan memberikan pencahayaan yang lebih alami, sehingga bidikan dapat diambil pada kecerahan yang wajar. Tidak banyak perbedaan yang terlihat dalam pencahayaan di antara kedua bidikan.
Karena lampu kilat dipasang pada kamera, maka posisi flash head diubah apabila orientasi kamera diubah. Namun demikian, dari segi hasil pemotretan, perbedaan ini marginal.
Membidik pada orientasi landscape
A: Orientasi lampu kilat
Membidik pada orientasi portrait
A: Orientasi flash head
Tes 3: Mengubah jarak pemotretan dan jarak latar belakang pada AI.B full-auto mode
Konsep dasar
Pada AI.B full-auto mode, jarak lampu kilat-subjek juga dipertimbangkan apabila lampu kilat menentukan sudut pantulan optimal. Tes 3 bertujuan untuk memverifikasi performa fungsi apabila jarak subjek-lampu kilat berubah.
Kondisi pemotretan
Mode: AI.B full-auto mode
Apa ditetapkan:
- Posisi kamera
- Pengaturan kamera
- Panjang fokus
Apa yang diubah:
- Jarak subjek dari kamera
- Jarak antara subjek dan latar belakang
Detail lainnya:
-4 bidikan diambil dengan subjek yang bergerak ke arah kamera.
Hasil dan penjelasan
Dampak cahaya alami dari samping menghasilkan perbedaan kecerahan latar belakang. Namun demikian, pengaturan yang optimal diterapkan pada tiap jarak pemotretan, dan bidikan diambil dengan cahaya yang disebarkan, yang menyinari subjek utama secara indah.
Setiap kali, ketika Speedlite menetapkan output lampu kilat dan sudut pantulan berdasarkan jarak dari subjek, output dan sudut pantulan hanya cukup untuk memastikan bahwa sang model diterangi secara memadai. Ini berarti bahwa saat sang model bergerak lebih dekat ke kamera dan menjauhi latar belakang, secara progresif, latar belakang menjadi lebih gelap karena cahaya yang menjangkaunya semakin berkurang.
Bidikan seluruh tubuh (Jarak pemotretan 6m; Jarak latar belakang: 0m): Cahaya disebar secara merata supaya seluruh latar belakang disinari, menciptakan foto yang tampak cerah seluruhnya.
3/4 bidikan (Jarak pemotretan: 3,5m; Jarak latar belakang: 2m): Latar belakang menjadi agak lebih gelap, yang memberikan kedalaman pada foto.
Bidikan dari pinggang ke atas (Jarak pemotretan 2m, jarak latar belakang 3,5m): Latar belakang yang diburamkan, bahkan tampak lebih gelap, sehingga menonjolkan subjeknya. AI.B full-auto menetapkan orientasi flash-head yang ditembakkan dari belakang fotografer.
Bidikan dari dada ke atas (Jarak pemotretan 1m, jarak latar belakang 4,5m): Sama juga untuk bidikan dari pinggang ke atas.
Seperti pada Tes 1, pada titik tertentu, AI.B full-auto mode mulai mengarahkan sudut flash head supaya pantulan lampu kilat dari titik plafon di belakang fotografer. Hal ini membuat jarak tempuh cahaya lebih lama sebelum dan sesudah pantulan, memastikan bahwa cahaya disebar secara mencukupi pada saat cahaya mencapai subjek.
Pada tiap foto, warna yang dihasilkan lebih indah dan nada kulit tampak lebih menawan daripada hanya diterangi cahaya alami. Cahaya lampu kilat dan cahaya alami bekerja baik secara bersama, sehingga Anda bisa memanfaatkannya dalam beragam pemandangan.
Jarak pemotretan: 6m
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (6m)
Jarak pemotretan 3,5m, jarak latar belakang 2m
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (3,5m)
C: Jarak latar belakang (2m)
Jarak pemotretan 2m, jarak latar belakang 3,5m
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (2m)
C: Jarak latar belakang (3,5m)
Jarak pemotretan 1m, jarak latar belakang 4,5m
A: Orientasi flash head
B: Jarak pemotretan (1m)
C: Jarak latar belakang (4,5m)
Teknik pemotretan
1. AI.B full-auto mode: Menggunakan pantulan plafon untuk cahaya pengisian serupa yang dipantulkan dari reflektor
EOS 5D Mark IV/ EF85mm f/1.8 USM/ Manual exposure/ WB: Auto
Flash mode: E-TTL/ Kompensasi lampu kilat: EV-0.7/ Sudut lampu kilat: 85mm
Panjang fokus: 85mm/ Kecepatan rana: 1/400 det./ Aperture: f/1.8/ ISO speed: 100
Saya memanfaatkan cahaya indah yang mengalir ke sofa untuk mengabadikan suasana yang lembut dan sahdu dari sang model yang sedang santai di jendela. Jika saya hanya menggunakan cahaya alami, wajah sang model tampak gelap akibat cahaya latar. Saya bisa menyesuaikan pencahayaan untuk memastikan bahwa wajah sang model disinari dengan baik, tetapi saya juga akan kehilangan suasana yang unik, yang diciptakan oleh cahaya lembut dan alami dari jendela.
Oleh karena itu, solusi terbaik yaitu menjaga keseluruhan kontras sekaligus memastikan bahwa wajah sang model bercahaya sedemikian rupa sehingga terlihat wajar. Untuk mencapai itu, saya menetapkan E-TTL flash compensation ke EV -0,7 di AI.B full-auto mode, dan menggunakan pantulan plafon untuk menghasilkan cahaya pengisian nan lembut yang selaras dengan cahaya sekitar.
Dengan menggunakan high-speed sync dengan kecepatan rana minimal 1/200 det., saya dapat membidik pada aperture maksimum tanpa mengubah depth-of-field. Dengan ini, saya menyesuaikan bagaimana subjek diterangi oleh cahaya dan lampu kilat, yang secara hati-hati memperlembut bayangan. Meskipun saya menggunakan reflektor dalam penyiapan saya, alat ini semata-mata untuk tujuan menciptakan cahaya tangkapan—sudut cahaya yang dipantulkan dari alat ini tidak sesuai untuk menyinari wajah subjek.
Speedlite tidak digunakan
Tanpa cahaya pengisian, wajah subjek tampak gelap.
Penyiapan
Cahaya indah bersinar melalui jendela. Papan reflektor ditempatkan di bawah untuk menciptakan cahaya tangkapan.
1: Arah cahaya matahari
2: Pantulan plafon
3: Menimpa papan reflektor putih (menciptakan cahaya tangkapan, menerangi bagian wajah yang kurang cahaya)
Prosedur pemotretan
1: Untuk flash mode, pilih "E-TTL", lalu tetapkan flash exposure compensation ke "-0.7EV". Kuncinya yaitu menetapkan weak flash (lampu kilat lemah) sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan suasana yang alami.
2: Geser sakelar silih-ganti AI.B ke "F". Tekan separuh tombol rana untuk mengembalikan sudut pantulan secara otomatis ke 0°.
3: Setelah memutuskan komposisi dan sudut pemotretan, tekan tombol AI.B. Hal ini mengukur jarak ke subjek dan jarak ke plafon untuk memantulkan cahaya lampu kilat. Pre-flash (kilat pendahuluan) akan ditembakkan.
Jika Anda mengubah posisi kamera, tekan separuh tombol rana dua kali berturut-turut. Hal ini akan menggerakkan flash head dan secara otomatis mengoreksi sudut pantulan ke posisi yang sama sebelum Anda menggerakkan kamera.
Anda juga mungkin tertarik mengetahui sejumlah saran dan tutorial mengenai pemotretan wajah di dalam ruangan:
Langkah demi Langkah: Menangkap Potret Dramatis Menggunakan Cahaya Latar dari Cahaya Latar Jendela
Teknik Aperture-Priority AE #4: Membuat Foto Ekspresi Wajah
2. AI.B semi-auto mode: Menggunakan pantulan dinding untuk menciptakan cahaya pengisian dari samping
EOS 5D Mark IV/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ Manual exposure/ WB: Auto
Flash mode: E-TTL/ Kompensasi lampu kilat: EV±0/ Sudut lampu kilat: 80mm
Panjang fokus: 70mm/ Kecepatan rana: 1/80 det./ Aperture: f/2.8/ ISO speed: 100
Bidikan menggunakan cahaya alami yang memancar masuk dari latar belakang untuk menciptakan kemilau pada rambut sang model. Namun demikian, menggunakan cahaya ini saja akan menghasilkan bayangan pada wajah. Cara bayangan diterpakan, juga membuat warna rok terlihat lebih hambar.
Oleh karena itu, saya menggunakan AI.B semi-auto mode untuk menciptakan cahaya pengisian Hal ini dilakukan dengan menempatkan papan reflektor besar pada dinding dan memantulkan cahaya dari sana. Disebarkan oleh pemantulan, cahaya tersebut dipantulkan pada bagian depan subjek. Hal ini mengangkat (mempercerah) bayangan dan membuat warna dalam foto ini terlihat lebih pekat.
Apabila menggunakan AI.B semi-auto mode, Anda bisa menetapkan Speedlite untuk menyimpan sudut pantulan yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Setelah hal ini dilakukan, meskipun seandainya Anda mengubah orientasi kamera, orientasi flash head akan secara otomatis disesuaikan dan dikoreksi untuk menghasilkan sudut pantulan yang sudah dihafal. Dengan begitu, Anda dapat membidik secara lancar dan efisien dengan sudut pantulan optimal, tanpa jeda, bagaimana pun Anda memegang kameranya.
Speedlite tidak digunakan
Dengan cahaya alami saja, akan ada bayangan yang lebih kuat pada wajah subjek dan sebagian roknya.
Penyiapan
Papan reflektor besar ditempatkan pada dinding sebelah kiri supaya cahaya yang memantul dari papan akan menyinari sang model, yang berdiri sekitar 2 meter jaraknya.
Pantulan dinding dilakukan dengan mengarahkan flash head ke papan reflektor putih.
Prosedur pemotretan
1: Untuk flash mode, pilih "E-TTL". Ambil beberapa bidikan percobaan tanpa menggunakan flash exposure compensation (kompensasi pencahayaan lampu kilat) pada awalnya, kemudian sesuaikan kompensasi pencahayaan seperlunya untuk mencapai kecerahan yang diinginkan.
2: Geser sakelar silih-ganti AI.B ke "S". Tekan separuh tombol rana untuk menetapkan sudut pantulan secara otomatis ke 0°.
3: Setelah menentukan sudut pantulan, tekan tombol ANGLE SET. Hal ini mencatat (menyimpan) sudut pantulan.
Apabila Anda mengubah orientasi kamera dan perlu menggunakan kembali sudut pantulan yang sama, tekan tombol AI.B dan tekan separuh tombol rana dua kali secara berturut-turut. Flash head akan bergerak dan mengatur ulang untuk memberikan sudut pantulan yang disimpan.
Sedang memikirkan untuk membeli Speedlite 470EX-AI? Mungkin sejumlah artikel berikut ini bisa membantu Anda untuk membuat keputusan:
Memilih Lampu Kilat Eksternal (1): Flash Power
Memilih Lampu Kilat Eksternal (2): Apa Lagi yang Bisa Dilakukan Lampu Kilat?
Untuk saran lainnya mengenai tutorial fotografi flash eksternal, bacalah:
Dalam Fokus: Dasar-dasar Fotografi Flash Eksternal
Perlengkapan lain apa lagi yang Anda perlukan untuk fotografi potret wajah di dalam ruangan? Cermati lensa berikut ini yang dicintai para fotografer potret wajah:
Ulasan EF85mm f/1.4L IS USM: Lensa Potret Wajah yang Istimewa untuk Pemotretan Genggam
Mengapa EF85mm f/1.8 USM Ideal untuk Fotografi Potret Wajah
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Seigi Takakuwa pertama kali bekerja pada penerbit, di mana dia menjabat sebagai asisten fotografer sebelum mulai mandiri dan menjadi seorang fotografer freelance. Saat ini, dia terutama memotret untuk iklan kecantikan dan fashion, majalah dan katalog. Dia terkenal di industri atas kualitas hasil karyanya, dari fotografi hingga penuntasannya, termasuk retouching dan lainnya, serta telah mendapatkan penghargaan, terutama untuk fotografi kecantikan. Pada tahun 2012 dan 2013, dia meraih gelar Honorable Mentions dalam Professional- Advertising: Kategori Kecantikan International Photography Awards yang bergengsi.
Situs web: https://www.seigi-photograph.com/