Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Burung Hijau Mungil di Antara Bokeh Merah Muda nan Indah

2020-08-31
7
797
Dalam artikel ini:

Fotografi kehidupan alam liar, termasuk fotografi unggas/burung, mencakup kesabaran menunggu. Kalau Anda harus menunggu, sebaiknya Anda juga mencurahkan segala upaya untuk memastikan bahwa pemandangan dan penataan mendekati foto sempurna sebelum subjek Anda masuk ke dalam bingkai! Fotografer alam, Yukie Wago berbagi dengan kita, bagaimana dia menyusun rencana untuk mendapatkan bidikan sempurna, dari pemilihan perlengkapan hingga perhatian yang sangat cermat mengenai tempat pemotretan, sampai pencahayaan dengan pasca-pemotretan yang dibayangkannya. (Dilaporkan oleh: Yukie Wago, Digital Camera Magazine)

Bunga Japanese white-eye dan sakura

EOS 6D/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 400mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/640 det., EV -0,3)/ ISO 100/ WB: Auto

 

Langkah 1: Manfaatkan depth-of-field dangkal pada lensa super telephoto

Untuk mendapatkan kesan akrab dalam bidikan bunga yang dinamai Japanese white-eye (“mejiro”) dan dikelilingi bunga sakura merah muda, saya memanfaatkan bokeh yang intens, tercipta dari depth-of-field pada 400mm ujung lensa zoom telephoto, yang dipotret pada aperture maksimum.

Segarkan kembali pengetahuan Anda mengenai faktor yang memengaruhi bokeh di artikel berikut:
Dasar-Dasar Lensa #3: Menciptakan Bokeh

Karena saya juga bermaksud menurunkan kontras saat melakukan pasca-proses bidikan, saya menggunakan exposure compensation untuk mengurangi pencahayaan sedikit (EV -0,3) agar dapat menghasilkan gambar akhir yang lebih baik.

Saran: Kalau burungnya banyak bergerak, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan bidikan sambil menggenggam kamera.


Lensa yang saya gunakan

EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM

Pada sistem EOS R, coba: RF100-500mm f/4.5-7.1L IS USM

Pelajari lebih lanjut tentang apa lagi yang bisa Anda lakukan dengan lensa zoom telephoto dalam artikel:
Teknik Telephoto Macro: Dedaunan Biasa Menjadi Pusat Perhatian
Cara Memotret Gambar Lampu Hiasan nan Membuai
Panduan Langkah-demi-Langkah untuk Menangkap Percikan Ombak pada Pengaturan Fast Shutter Speed

 

Langkah 2: Terlebih dulu tentukan tempat pemotretan Anda, kemudian menunggu hadirnya sang burung

Untuk bidikan seperti ini, pilih tempat Anda, putuskan tentang pembingkaiannya, kemudian menunggu hadirnya sang burung. Hal ini bisa berlangsung cukup lama dan membutuhkan kesabaran daripada hanya mengikuti sang burung, tetapi Anda akan lebih mampu mengendalikan bokeh latar depan dan latar belakang.

Sebelum menyiapkan segalanya, amati dahulu burung yang ingin Anda foto, buat catatan mengenai area yang mungkin disinggahi sang burung. Dalam lingkup area itu, cari tempat yang sesuai, atur dan bersiap untuk melepaskan rana saat burung memasuki bingkai.

 

Tempat pemotretan, saran #1: Hindari cabang dan ranting

Di sekitar area tersebut, cari tempat yang ditumbuhi banyak bunga yang bisa Anda jadikan sebagai bokeh latar depan. Hindari kehadiran cabang yang tebal dalam bingkai—ini akan merusak kesan yang halus dan membuai.

Close up bunga sakura dengan cabangnya

Cabang dan ranting memiliki sudut, dan akan mengalihkan perhatian dari bokeh yang lembut, bundar, dan membuai.  

 

Tempat pemotretan, saran #2: Penerangan macam apakah yang dicari?

Apabila menciptakan bokeh latar belakang dan latar depan, pilih tempat yang terdiri atas perpaduan area teduh dan terang yang disinari melalui pepohonan, dan tangkap gambar burung di area yang teduh. Dengan cara itu, saat Anda menurunkan tingkat kontras dalam pasca-pemrosesan, Anda masih dapat melihat detail bunga di antara bokeh, dan sang burung akan tampak menonjol.

Jika Anda ingin menciptakan lingkaran bokeh dari cahaya matahari, hasilnya akan lebih bagus kalau Anda memotret pada pagi hari atau larut senja saat arah cahaya surya diagonal.

Close-up pemandangan pemotretan

Salah satu bidikan percobaan saya. Setelah menemukan sudut yang bagus, ambil bidikan percobaan untuk melihat penampilan bokeh. Sesuaikan pembingkaian seperlunya.

 

Langkah 3: Dalam pasca-pemrosesan, kurangi kontras dan tingkatkan penerangan

Sebelum
Burung hijau dan bunga merah muda sebelum pasca-pemrosesan

Sesudah

Pada Langkah 2, bidik di tempat yang memiliki banyak cahaya dan area teduh, yang menghasilkan gambar dengan kontras tinggi. Juga bidik subjek di area teduh, yang membuatnya agak gelap. Jangan panik—ini bukan bidikan yang gagal!

Keajaiban terjadi saat Anda melakukan pasca-proses bidikan untuk memulihkan warna asli burung tersebut. Inilah yang saya lakukan dalam Camera Raw:

- Angkat bayangan (+43)
- Kurangi cahaya terang (-46)
- Tingkatkan sedikit pencahayaannya (+0.15)
- Kurangi sedikit kontrasnya (-2)

Semua penyesuaian ini menghadirkan warna indah bunga white-eye dan membuat bidikan akhir terlihat cerah dan membuai.

 

Ketahui, bagaimana Yukie Wago menciptakan penampilan nan halus dan membuai yang sama dalam bidikan makro telephoto bunga dalam artikel:
Menangani Penerangan Alami: Telephoto Macro Bebungaan dalam Cahaya Larut Senja

Anda baru mengenal fotografi unggas/burung? Baca dasar-dasarnya dalam artikel:
Panduan Fotografi Unggas bagi Pemula

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yukie Wago

Bermukim di Fukuoka City, Prefektur Fukuoka, Yukie Wago mulai memotret dan melakukan syuting dengan kamera film dan kamera mainan. Perjalanan kariernya dalam memotret aneka bunga dan berbagai benda hidup diawali ketika ia mendapatkan kamera DSLR pertamanya. Semenjak itu, dia terkenal karena gayanya yang khas, yang melibatkan pemotretan dengan lensa telefoto sekaligus menyertakan cahaya dan bokeh secara sengaja, yang pada akhirnya menciptakan beragam gambar yang mengingatkan sejumlah adegan film tentang dongeng dan fantasi.

Instagram: @yukie_wago

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami