Kita kerap mengaitkan lanskap dengan lensa sudut lebar, tetapi tergantung pada apa yang ingin kita tampilkan, terkadang, rentang fokus yang lebih panjang berfungsi lebih sesuai untuk maksud kita. Dalam artikel ini, kita tahu bagaimana rentang fokus telefoto sedang 85mm dan sebagian teknik komposisi, saling mendukung untuk menampilkan pola di ladang gandum yang berwarna-warni. (Dilaporkan oleh: Toshiki Nakanishi, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 85mm/ Manual exposure (f/11, 1/50 det.)/ ISO 100/ WB: Daylight
Kisah di balik bidikan
Foto ini diambil di ladang luas pertanian di Hokaido. Warna-warni terjadi karena spesies gandum yang berbeda pada masing-masing ladang. Saya ingin menciptakan citra yang menampilkan terbentuknya pola menarik, yang diperkuat oleh efek lereng bertumpuk.
Mengapa 85mm?
Saya memutuskan memilih panjang fokus telephoto sedang untuk memampatkan lereng dan memunculkan pola lebih baik. 85mm memberi keseimbangan terbaik, khususnya untuk membuat komposisi Z yang terbaik (lihat butir A). Lensa sudut-lebar akan menonjolkan luasnya lanskap dengan membuat lereng-lereng terlihat lebih jauh satu sama lain. Meskipun hal itu tentu saja menjadi foto jenis lain yang berkesan, namun, tidak seperti gambar yang saya niatkan.
Cari tahu, mengapa 117mm memberi keseimbangan terbaik untuk pemandangan lainnya dalam artikel:
Saran Komposisi untuk Memunculkan Kabut
Keputusan pemotretan lainnya: Warna dan cahaya
Untuk membuat pola warna ladang gandum terlihat lebih berkesan, saya menghindari membidiknya pada hari yang cerah dengan langit biru membentang. Sebaliknya, saya justru memilih hari yang berselimut awan tebal—saya jelaskan lebih lanjut pada butir C. Untuk melengkapi komposisinya, memang penting ada sedikit cahaya—lihat butir B. Saya amati langit dan menunggu sampai ada sedikit cahaya menyeruak di antara awan, menyinari lereng. Tepat pada momen itu, baru saya melepas rana.
Mengacak komposisi
Hal utama komposisi
A: Atur komposisi sehingga pola lereng membentuk huruf ‘Z’.
B: Cahaya yang kuat pada ladang gandum akan mengarahkan pandangan pemirsanya.
C: Kontraskan warna sejuk (langit) dengan warna hangat (ladang) untuk memperkuat cahaya.
Apa lagi?
Pergelap latar depan, rona paling cerah di bagian tengah
Saya memilih ladang dengan rona tercerah berada di bagian tengah komposisi dan menempatkan ladang berona-pudar di dasar bingkai. Saya ingin menciptakan efek meningkatnya kehijauan, karena mata yang melihat mengikuti bentuk ‘Z’ menaik dari latar depan ke arah lereng di belakang.
Proporsi langit terhadap ladang
Karena subjek utamanya ladang gandum, saya pertahankan langit tak lebih dari 1/3 bingkai.
Untuk memahami tentang menata lanskap dengan proporsi langit lebih besar, baca artikel:
Fotografi Lanskap Minimalis dengan Bentangan Langit
Lihat lebih rinci pada butir A, B, dan C.
A: Komposisi Z menuntun arah pandang pemirsanya dan mencetuskan indra irama.
Apa itu komposisi Z?
Komposisi Z menuntun mata pemirsa menurut alur citra yang membentuk huruf Z. Alur ini tercipta oleh sejumlah unsur yang ada dalam bingkai—untuk gambar ini, saya memanfaatkan semua segitiga yang terbentuk dari lereng dan ladang.
Mata pemirsanya akan bergerak dari kiri ke kanan, mengikuti bentuk ‘Z’, dan menjadikannya teknik komposisi yang baik untuk menciptakan pergerakan. Itu menjadi salah satu cara untuk membuat bentuk seni dua-dimensi seperti fotografi yang terlihat lebih dinamis! Gerakan zig-zag itu sekaligus menciptakan irama yang nyaman.
Menempatkan ‘Z’ untuk keseimbangan terbaik—tantangan terbesar
Melihat ‘Z’ tidak harus menyulitkan: untuk lanskap seperti ini, yang Anda perlukan adalah mengamati, maka Anda akan dapat menemukan alur yang membentuknya. Tantangannya adalah, bagaimana Anda akan menempatkan ’Z’ tersebut, sehingga irama yang tercipta berimbang baik dengan berbagai unsur gambar lainnya? Solusinya akan berbeda pada setiap gambar, dan menjadi sesuatu yang harus Anda coba untuk diri sendiri. Pergeseran kecil pada sudut kamera, posisi dan pembingkaian dapat membuat perbedaan yang amat besar. Untuk pemandangan ini, sudut pandang 85mm juga berperan amat besar untuk membuatnya semakin kentara.
Baca juga:
Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Sudut Tinggi atau Sudut Rendah?
Saran Pro: Cari semua segitiga
Tidak melihat ada ‘Z’? Cari semua segitiga dalam tampilan—setelah Anda temukan, selanjutnya akan mudah mencari komposisi ‘Z’ Anda. Pada contoh di atas, pohon di belakang foto meski amat kecil tapi akan tetap terlihat, itulah untungnya ada panduan visual oleh garis ‘Z’.
Yang kaitannya dekat dengan komposisi Z adalah komposisi kurva-S. Penggunaannya, baca dalam artikel:
Teknik Komposisi Profesional (2): “Pattern & Rhythm” & “S-Curve”
Warna Lanskap: Saat Rona Merah Jambu Senja Berbaur dengan Birunya Malam
B: Titik cerah dalam bingkai yang menarik perhatian
Warna cerah cenderung lebih menarik bagi manusia daripada warna redup. Jika memahami hal ini, Anda akan dapat menggunakan cahaya dengan lebih baik ketika menyusun komposisi foto Anda. Itu sebabnya saya menunggu dan mengamati sampai secercah cahaya yang kuat menyinari ladang gandum di dekat bagian tengah bingkai.
Lihat contoh lain dari konsep ini yang menunjukkan kebolehannya dalam artikel:
Teknik Fotografi Makro: Menciptakan ilusi Ruang dan Kedalaman
Saran Pro: Kontras kuat diperlukan untuk hasil terbaik
Sinar lemah
Sinar kuat
Gambar di atas merupakan pemandangan yang persis sama. Cahaya juga menyinari ladang yang di tengah, tapi polanya tidak terlalu menonjol karena sinar matahari terlalu lemah dan menyebar. Seperti menyinari aktor di panggung dengan spotlight, teknik ini memerlukan pemisahan antara area terang dengan gelap, dan karena itu, pencahayaan harus kuat.
Penyinaran demikian dapat juga menjadi subjek utama dalam fotografi lanskap Anda. Berikut sebuah contoh, menurut cara membidik dan mengeditnya:
Menangani Penerangan Alami: Lorong Cahaya Hutan di Musim Gugur
C: Buat kontras antara warna hangat dan sejuk untuk meningkatkan pencahayaan
Komposisi memang penting dalam fotografi, tapi warna juga penting! Hanya memiliki satu warna utama dalam foto boleh-boleh saja, tapi keseimbangan warna akan membuatnya lebih menarik apabila Anda menambahkan warna pelengkap sebagai aksennya.
Satu cara melakukannya adalah dengan mengontraskan warna hangat dengan warna sejuk, seperti yang saya lakukan pada gambar ini. Langit biru dan cerah akan memberi rona yang hangat, itu sebabnya saya memilih memotret di saat hari berawan kelabu, ketika rona langit terlihat lebih sejuk.
Saran Pro: Anda hanya membutuhkan sedikit saja warna pelengkap
Anda tidak perlu memasukkan banyak rona sejuk untuk membuat rona hangat terlihat lebih menonjol—sedikit saja cukup!
Gambar ini memanfaatkan hubungan saling melengkapi antara jingga dan biru. Yang diperlukan hanya sedikit warna biru untuk menciptakan kontras agar pasir jingga terlihat lebih menonjol.
Baca juga:
Bagaimana Menggunakan Aksen Warna untuk Menarik Perhatian ke Subjek?
Kesimpulan
- - 85mm memberi sudut pandang dan tekanan terbaik untuk menampilkan pola warna yang tercipta di ladang.
- Pembingkaian: Komposisi Z akan mengarahkan mata pemirsanya, sehingga mereka menyadari pola-polanya.
- Kontras cahaya-bayangan: Efek spotlight akan menarik perhatian dan meningkatkan dampak.
- Kontras hangat-sejuk: Langit sejuk berawan membuat ladang berona hangat menjadi lebih menonjol.
Bagaimana pula lensa tertentu atau yang memiliki panjang fokus, mengubah cara Anda menangani lanskap? Ketahui lebih lanjut dalam artikel berikut ini:
Lanskap 50mm, Gayaku: Lensa yang Menginspirasi Petualangan
Lanskap Telephoto: Mengontraskan Keheningan dengan Keriuhan
Jika Anda pun punya pengalaman, kami dengan senang hati ingin mendengarnya—sampaikan melalui komentar, atau Berbagilah tentang bidikan Anda di My Canon Story (Kisah Canon Saya)!
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1971 di Osaka. Setelah mempelajari fotografi secara otodidak, Nakanishi memindahkan basis kegiatan fotografinya ke kota Biei yang terletak di Kamikawa-gun, Hokkaido. Selain menangkap lanskap yang fokus pada cahaya, ia juga menghasilkan berbagai karya yang menonjolkan keindahan kiasan alam. Ia juga adalah Pimpinan PHOTO OFFICE atelier nipek.