Suatu komposisi simetris bukan satu-satunya cara untuk menggunakan pantulan, dan gambar Anda tidak selalu harus menyertakan subjek aktual yang dipantulkan. Beginilah cara pantulan langit digunakan untuk menghidupkan lanskap hamparan sawah. (Dilaporkan oleh: Hirokazu Nagane, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 350mm/ Manual Exposure (f/10, 1/320 det.)/ ISO 400/ WB: Daylight
Musim/Waktu: Musim Semi/Larut Senja
Lokasi: JR Tadami Line, antara Stasiun Aizu Takada dan Negishi, Prefektur Fukushima
Penerangan dan cuaca: Jika membidik pada cahaya depan, pastikan terdapat gumpalan awan
Meskipun efeknya bergantung pada kondisi pemotretan Anda yang sesungguhnya, namun secara umum, membidik pada cahaya depan bisa membuat badan air terlihat lebih memantul, bentuknya lebih bagus dan karenanya, lebih menonjol pada lanskap.
Gambar utama di atas dibidik pada larut senja. Terdapat gumpalan awan di langit, yang sungguh membantu bidikan saya: Matahari larut senja yang bersinar menembus awan, dipantulkan oleh air yang menggenangi hamparan sawah, menciptakan ketegasan sinar kilauan di tengah pantulan langit biru.
Sebagai perbandingan, ketika saya membidik pemandangan yang sama di pagi hari, terdapat cahaya latar yang mengubah kereta api menjadi siluet dan hamparan sawah berkilauan. Suatu bidikan yang bagus, tetapi saya ingin menunjukkan hamparan sawah yang lebih baik.
Apa yang terjadi apabila tidak terdapat gumpalan awan?
Bidikan di atas, diambil pada hari yang cerah. Terlihat agak biasa, bukan? Efek mirip cermin dari bidikan utama bukan karena arah cahaya, tetapi juga karena kehadiran awan.
Baca juga: Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Cahaya Depan atau Cahaya Latar?
Komposisi: Manfaatkan pola dan garis geometris
Satu hal lagi yang membuat pemandangan ini unik yaitu pola geometris yang terbentuk oleh hamparan sawah dan area yang membaginya. Pastikan bahwa Anda membingkai gambarnya untuk menunjukkan hal ini!
Saran pakar: Dengan sengaja membuat detail yang sehalus-halusnya
Saya menyertakan kereta api untuk menambahkan daya tarik pada bidikan, tetapi jika Anda mencermatinya lebih dekat, Anda akan melihat bahwa bagian kereta api yang menghubungkan gerbongnya, tampak sejajar dengan garis yang diciptakan oleh salah satu area di antara petak sawah. Inilah bagian gambar dengan kereta api secara close-up:
Ini bukan suatu kebetulan: Ini memang disengaja, karena saya ingin menyejajarkan garis-garis itu. Menurut saya, sangatlah penting untuk memerhatikan detail sekecil apa pun.
Lokasi: Terlihat berbeda pada sebagian siklus penanaman padi di sawah yang berbeda-beda
Saya membidik gambar di sini dari Futanuma Forest Park, di mana Anda bisa melihat Aizu Basin. Meskipun gambar di atas diambil pada musim semi, namun tempat ini juga sangat populer di antara para fotografer pada musim penanaman padi (sekitar Mei), dan awal musim gugur, saat bulir padi berwarna kuning keemasan.
Saran: Jika di-zoom out, Anda akan dapat menangkap Pegunungan Bandai di sekitarnya dalam bingkai!
Dibidik dari tempat yang sama pada awal musim gugur. Pantulan atau tanpa pantulan, semuanya bisa memukau, kalau melihat betapa berbedanya pemandangan di tempat yang sama, jika diambil pada waktu yang berbeda sepanjang tahun. Mungkin inilah waktunya untuk mengunjungi desa terdekat yang sedang melakukan penanaman padi di sawah.
Untuk saran lainnya mengenai memotret pantulan, bacalah:
Pantulan: Bentangan Laut yang Tak Bertepi di Senja Hari
Pantulan: Kereta Api Uap Melaju Dalam Suasana Senja nan Dramatis
Saran untuk Fotografi Pantulan Air: Asyiknya Bermain di Genangan Air!
Untuk saran lainnya mengenai komposisi guna menambahkan sentuhan unik pada lanskap megah Anda, bacalah:
Bidikan Jitu: Kereta Api Melaju di Antara Lanskap Musim Gugur nan Megah
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Menambahkan Dampak ke Lanskap Hutan
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Tempat Berpanorama di Jepang & Saran Fotografi Pro (3)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Yokohama pada tahun 1974. Setelah lulus dari Musashi Institute of Technology (Sekarang dirujuk sebagai ‘Tokyo City University’), ia belajar di bawah asuhan Mitsuhide Mashima, fotografer rel kereta api, yang juga adalah CEO Mashima Railway Pictures. Beberapa tahun belakangan ini, ia terlibat dalam menjelaskan berbagai teknik fotografi rel kereta api di majalah fotografi, dan menulis panduan fotografi rel kereta api. Ia berkeliling Jepang, mengambil foto kereta api sambil menjunjung tinggi motto, yaitu "mengambil foto yang begitu hidup sampai-sampai Anda bisa mendengar bunyi kereta, hanya dengan melihat fotonya".