Hokkaido, Jepang, dengan pemandangannya nan indah di musim dingin, merupakan tujuan perjalanan yang populer. Berikut ini 2 tempat pemotretan ikonik, dan beberapa gagasan untuk mengabadikannya. (Dilaporkan oleh: Eriko Tsunami, Masami Goto)
1. Biei Town
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 45mm/ Aperture-priority AE (f/7.1, 1/320 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh: Eriko Tsunami
Waktu penampilan terbaik: Akhir Januari/ Waktu pemotretan: 15:00
Bayangan yang pucat dan pohon poplar kembar di bukit yang diselimuti oleh salju
Tampak pohon poplar yang tumbuh berdampingan pada siang hari yang sejuk di bawah langit biru, membuat suatu pemandangan yang sahdu. Untuk memastikan suasana tersebut tertuang dalam gambar saya, saya berupaya sebaik-baiknya untuk mempertahankan kejernihan langit dan bayangan pohon poplar yang terhampar di bawah kaki saya. Saya tidak menggunakan polarizing filter (filter polarisasi), karena yang saya prioritaskan adalah kejernihan gambar. Saya juga menyesuaikan komposisi sedemikian rupa yang menurut saya akan sepenuhnya menyertakan awan dan pola bayangan pohon poplar. Menggunakan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) positif akan menipiskan bayangan, membuatnya terlihat lebih halus dan mengesankan suasana lembut pada seluruh gambar.
Gambar dibidik sekitar pukul 15:00, saat bayangan pohon poplar cukup panjang untuk menambah variasi ke hamparan tanah yang bersalju. Jika Anda membidik sambil jongkok, sudut bidikan akan membantu menambah kedalaman pada gambar.
Contoh negatif: Ada sedikit bayangan jika Anda membidik terlalu pagi, dan gambar akan terlihat hambar
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 40mm/ Aperture-priority AE (f/10, 1/250 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh: Eriko Tsunami
Ini dibidik pada tengah hari, sekitar 3 jam sebelum gambar pertama diambil. Tidak ada awan maupun bayangan pohon sehingga langit dan tanah yang terselimuti salju terlihat polos dan biasa-biasa saja.
Catatan lain
Tempat pemotretan pada jalan kerikil. Tripod bisa digunakan, tetapi jalannya sempit, jadi Anda harus mewaspadai keadaan di sekeliling.
Cara menuju ke sana
Naik mobil: Kira-kira 20 menit dari Bandara Asahikawa. Ambil National Route 237 ke arah Biei. Melewati Hokkaido Prefectural Route 543. Tempatnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sebentar dari kaki jembatan pertama yang melintasi Sungai Ubashibetsu.
2. Bihoro Pass
EOS 5D Mark III/ EF20mm f/2.8 USM/ FL: 20mm/ Aperture-priority AE (f/13, 2 det., EV±0)/ ISO 200/ WB: Daylight
Waktu penampilan terbaik: Akhir Januari/ Waktu pemotretan: Pk 06:00
Foto oleh: Masami Goto
Danau Kussharo dan sastrugi, berselimutkan warna-warni sinar matahari terbit
Danau Kussharo adalah danau kawah, dan bisa dilihat seluruhnya dari Bihoro Pass. Di area sekitar tempat pengamatan di Pass, terlihat beberapa pohon dan, karena tidak ada yang menghalangi, embusan angin dapat menciptakan gundukan kecil seperti deretan pegunungan pada hamparan salju, suatu fenomena yang disebut sastrugi.
Hokkaido bagian timur, cenderung memiliki banyak hari yang cerah, bahkan saat musim dingin. Karena itulah, saya cenderung fokus pada penampilan warna-warni indah saat dini hari, dan bentuk sastrugi yang terukir dalam hamparan salju oleh embusan angin yang kencang pada Sastrugi di area ini tidak terlalu besar dari segi ukuran, jadi kalau Anda ingin mendapatkan foto yang lebih mengesankan, sebaiknya jangan langsung pergi ke sana, tetapi temukan tempat di sekitarnya yang menghadirkan pemandangan indah dari berbagai bentuk dan formasi, kemudian menangkapnya dengan komposisi sudut lebar.
Apabila mengambil foto dengan sastrugi sebagai pusat yang paling menarik, gunakan lensa sudut lebar dan bergerak lebih dekat ke subjeknya. Untuk memastikan sastrugi mempertahankan kesan kehadirannya di Danau Kussharo nan megah, di latar belakang, saya memutuskan membidiknya dalam orientasi lanskap supaya saya bisa juga menunjukkan keluasan seluruh pemandangannya.
Contoh alternatif 1: Apabila membidik pada orientasi potrait, sastrugi tidak akan terlalu menarik perhatian
EOS 5D Mark III/ EF20mm f/2.8 USM/ FL: 20mm/ Aperture-priority AE (f/13, 1,6 det., EV±0)/ ISO 200/ WB: Daylight
Foto oleh: Masami Goto
Apabila membidik pada orientasi portrait (tegak lurus), Anda dapat mengarahkan perhatian pemirsa ke transisi gradasi warna dari terang ke gelap di langit biru dini hari hingga mencapai cakrawala. Namun demikian, sastrugi tidak terlihat sangat luas dan kesan kehadirannya terasa lemah.
Contoh alternatif 2: Sastrugi tidak akan tampak sebiru bidikan yang Anda ambil setelah subuh
EOS 5D Mark III/ EF20mm f/2.8 USM/ FL: 20mm/ Aperture-priority AE (f/13, 1/100 det., EV±0)/ ISO 200/ WB: Daylight
Foto oleh: Masami Goto
Bentuk dan lekukan sastrugi dipertegas oleh bayangan dari cahaya matahari yang menimpanya di tempat yang gelap. Ini juga merupakan gambar yang sangat menggugah, tetapi tidak memiliki nada warna biru yang terlihat surealis, seperti pada gambar pertama.
Bacalah artikel berikut ini untuk mendapatkan lebih banyak saran dan tutorial mengenai pemotretan lanskap saat dini hari/matahari terbit:
Fotografi Lanskap Dini Hari: Memotret Sebelum atau Sesudah Matahari Terbit?
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu (2): Memotret Matahari Terbit di Atas Hamparan Sawah
Menangkap Lanskap yang Mencengangkan di Bawah Kondisi Cahaya yang Selalu Berubah
Catatan lain
- Lokasi yang tepat di mana sastrugi terbentuk, bergantung pada arah embusan angin.
- Sebagai kesantunan bagi fotografer yang lain, sebaiknya jangan meninggalkan jejak kaki pada hamparan salju di antara sastrugi.
Cara menuju ke sana
Naik mobil: Ambil National Route 243. Area ini terletak berlawanan arah secara diagonal dari sisi Danau Kussharo Bihoro Pass Observatory pada rute ini.
1. Biei Town
2. Bihoro Pass
Juga baca mengenai rekomendasi kami tentang tempat pemotretan di Jepang untuk musim semi, musim panas dan musim gugur:
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (1)
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (2)
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (3)
Memotret Bunga Sakura di Jepang: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (1)
Memotret Bunga Sakura di Jepang: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (2)
Memotret Bunga Sakura di Jepang: Saran Tempat Panorama & Fotografi Pro (3)
Tempat Memotret Dedaunan Musim Gugur di Jepang: 2 Tempat di Jalur Terpencil
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Hokkaido pada tahun 1955, Goto mulai mengambil foto pegunungan Daisetsuzan pada tahun 1978 sambil melaksanakan berbagai tugas fotografi komersial. Pada tahun 1984, ia mulai berkeliling ke seluruh Hokkaido sebagai fotografer freelance, mendokumentasikan dan memotret lanskap alamnya. Pada saat ini, ia memotret lanskap di seluruh Jepang, dengan berfokus pada wilayah Hokkaido dan Tohoku.
Sebagai penduduk di Prefektur Hyogo, Tsunami mengombinasikan sejumlah gambar yang dibidik di Biei Town, Hokkaido dan pedesaan di Inggris dengan kata-kata untuk menciptakan karyanya. Ia mengadakan pameran tunggal dan kelompok di Tokyo, Osaka dan Kobe.