Hampir dua tahun setelah menghadiri acara Canon PhotoMarathon Asia Championship (CPMC) 2018, Tracy Thao Luong merupakan wajah yang akrab pada berbagai acara alumni CPMC. Pada tahun 2019, Tracy merupakan anggota alumni CPMC pertama yang menjadi bagian kru media resmi Canon PhotoMarathon Asia Championship. Kami kemudian mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatannya selama ini.
Hai Tracy! Sudah setahun sejak kami terakhir mewawancarai Anda. Pada waktu itu, Anda mengatakan bahwa Anda baru saja menjalankan bisnis fotografi dan videografi (An Nam Media). Bagaimana bisnis Anda pada tahun pertama ini?
Keadaannya sungguh tangguh. Walaupun co-founder dan saya lulusan Broadcast Media dari LASALLE College of the Arts, namun sisi lainnya tentang bisnis, sangat baru bagi kami. Kami harus belajar banyak hal, seperti, cara melakukan pemasaran, menulis naskah, mengelola keuangan, dan cara menemukan, pendekatan dan berkomunikasi dengan klien. Berkomunikasi dengan klien merupakan tantangan besar bagi kami, dan saya beruntung mendapatkan saran dari para fotografer profesional yang saya temui selama acara Canon PhotoMarathon Asia Championship (CPMC 2018), misalnya, GOTO AKI.
Saya senang bahwa kami dapat melaksanakan berbagai proyek videografi dan fotografi untuk sejumlah klien, termasuk perusahaan besar untuk berbagai genre, termasuk acara, peristiwa penting, aneka produk pangan, fashion dan pernikahan.
Tentu saja, CPMC 2019, dan kami adalah kru media resminya.
Tracy dan An Nam Media co-founder, Lucien sewaktu CPMC 2019.
Apa hal terpenting yang Anda pelajari dalam tahun pertama bisnis Anda?
1. Cara mengelola keuangan. Biaya hidup di Singapura tinggi, khususnya biaya sewa ruangan. An Nam Media baru memulai bisnisnya dan modalnya pun terbatas, jadi co-founder dan saya harus mengelola keuangan kami secara sangat hati-hati.
2. Pengelolaan waktu. Saya pernah membuat kesalahan besar dalam membuat jadwal, sehingga menimbulkan banyak masalah. Sekarang, saya selalu mengingatkan diri saya untuk memeriksa jadwal dan kalender berkali-kali sebelum melakukan pemotretan.
3. Dan terakhir, yang tak kalah pentingnya, kita harus sabar dan tetap semangat!
Apakah bisnis Anda memengaruhi fotografi pribadi Anda?
Gaya saya masih sama: Saya pribadi masih lebih senang memotret orang daripada lanskap, karena menurut saya, setiap potret wajah memiliki kisah untuk diceritakan. Namun demikian, bekerja sebagai fotografer berarti, bahwa saya memiliki banyak kesempatan untuk melakukan fotografi yang jenisnya berbeda-beda, seperti pernikahan, acara khusus, fashion, dan lain sebagainya. Dari pekerjaan saya, saya belajar cara bekerja dengan Speedlites, cara berpose dan berkomunikasi dengan model, cara mengatur tata letak untuk foto produk, dan banyak lagi.
Setiap proyek baru memberikan pengalaman untuk belajar, dan setiap kali, saya merasa bahwa saya perlu belajar lebih banyak lagi. Itu sudah menjadi semacam motivasi untuk terus belajar dan memperbaiki diri, meningkatkan keterampilan dan teknik.
Apa yang Anda praktikkan baru-baru ini?
Still life, fotografi produk, dan fotografi siluet. Ini membutuhkan keterampilan untuk mendapatkan pencahayaan dan bayangan agar terlihat seperti yang Anda inginkan.
Dibidik bulan Juli 2018
EOS 60D/ EF50mm f/1.8 STM/ Manual exposure (f/3.2, 1/4000 det.)/ ISO 100
Dibidik bulan Oktober 2019
EOS 5D Mark IV/ EF24-70mm f/2.8L USM/ FL: 51mm/ Manual exposure (f/14, 1/400 det.)/ ISO 160
Atas: Ketertarikan yang terus berlanjut pada siluet, dengan mata yang terus mencari cahaya dan bayangan.
Bawah: Mempraktikkan fotografi produk dengan pencahayaan yang berbeda-beda.
Semua gambar di atas, dibidik dengan EOS 5D Mark IV dan EF24-70mm f/2.8L USM
Saya pribadi berpendapat bahwa tidak ada aturan tentang apa yang “benar” atau “salah” dalam fotografi. Semuanya tergantung pada yang Anda bayangkan, seperti apa foto yang diinginkan—depth of field, cahaya, bayangan, dll. Kualitas foto bergantung pada seberapa baik foto itu memenuhi ekspektasi Anda.
Bagaimana Anda bisa tetap semangat mengenai fotografi?
Saya coba untuk memotret setiap hari. Makanan, hewan piaraan, orang, produk, still life—apa saja! Kemudian saya akan edit foto pada ponsel saya dan berbaginya dengan teman saya di media sosial. Mengejar ketinggalan tentang karya baru sejumlah fotografer profesional di halaman media sosial mereka yang juga bisa menginspirasi saya.
Bidikan tanaman di kebun yang diambil Tracy untuk menggantikan foto yang digantung di rumahnya. “Saya memang suka menggantung foto di rumah, khususnya foto orang, still life, atau kehidupan di jalanan. Melihat semua foto itu membuat saya merasa damai.”
Dapatkah Anda berbagi tentang bagaimana menjadi anggota kru media resmi CPMC 2019?
Setelah berpartisipasi dalam CPMC 2018 di Jepang, saya tetap berhubungan dengan perwakilan Canon, Evan. Evan memberi kami dorongan dan dukungan ketika kami menyiapkan An Nam Media, tetapi kami sungguh terkejut ketika dia mengundang kami ke kantor Canon untuk ikut pitch (usulan bisnis) untuk CPMC 2019.
Kami menyiapkan presentasi yang sangat rinci untuk pitch ini. Kami agak sedikit gugup pada hari presentasi. Canon adalah nama yang besar, dan ini merupakan peluang besar untuk dapat bekerja dengan mereka, khususnya bisnis skala kecil seperti An Nam Media. Kami tidak mengira akan menang, karena perusahaan kami relatif baru dan belum dikenal di industri. Ternyata, beberapa minggu kemudian, saat kami menerima pesan dari Evan, bahwa kami telah memenangkan pitch tersebut, kami benar-benar berteriak kegirangan.
Ceritakan kepada kami mengenai pengalamannya.
Sama sekali berbeda, dari sekadar peserta! Sebagai kru media, kami selalu bekerja, mengikuti para juri dan peserta untuk memotret dan mewawancarai mereka. Kembali di hotel, kami akan memeriksa dan membuat back up semua file still, footage dan audio, kemudian menyiapkan perlengkapan untuk hari berikutnya. Kami baru bisa tidur sekitar pukul 3 atau 4 dini hari. Memang, jadwalnya sangat menuntut, tetapi pengalaman yang kami dapatkan sepadan dengan semua itu.
Bagi saya, hal terbaik dari seluruh pengalaman ini adalah kesempatan untuk bekerja di bawah segala kondisi cuaca, termasuk hujan, angin kencang dan suhu dingin yang membeku. (Tertawa) Kami bekerja tanpa sarung tangan, dan untuk beberapa hari, tangan kami terasa begitu beku sehingga kami nyaris tidak bisa mengoperasikan kamera. Akhirnya kami membeli banyak minuman kaleng panas dari mesin penjual otomatis untuk menghangatkan tangan kami!
Tracy sedang beraksi sebagai peserta selama CPMC 2018.
Sebagai kru media, kami juga dipinjami EOS R untuk membidik foto dan merekam video. Saya sangat senang dengan kamera ini, karena lebih kecil dan ringan daripada EOS 5D Mark IV yang saya miliki. Tapi, saya masih menyukai EOS 5D Mark IV, jadi saya masih akan menggunakannya.
Ada saran untuk kru media resmi CPMC di waktu mendatang?
1. Persiapkan pertanyaan dengan sebaik-baiknya untuk dewan juri.
2. Pastikan semua perlengkapan Anda siap sebelum menuju ke destinasi baru.
3. Buat back up footage dan foto Anda setiap hari, dan simpan, minimal pada dua perangkat.
Tonton video resmi CPMC 2019 di bawah yang dibuat oleh An Nam Media.
----
Alumni CPMC: Siapa tahu, Anda mungkin menjadi Kru media resmi untuk CPMC 2020!
Canon Asia selalu mencari gagasan untuk menciptakan peluang baru untuk membantu alumni CPMC tumbuh, dan dengan senang hati kami hadirkan kesempatan Kru Media Resmi CPMC 2020 sebagai platform terbarunya.
Persyaratan:
- Tim 2 orang (minimal 1 anggota harus merupakan alumni CPMC)
- Menghasilkan video dan foto untuk publisitas dan promosi acara
Kriteria pemilihan:
- Portofolio
- Konferensi video
- Pitch
(Semua biaya pengeluaran di Jepang akan dibayar. Termasuk tunjangan satu kali)
Keterangan selengkapnya akan dirilis langsung kepada alumni CPMC.
---
Ingin mempelajari selengkapnya tentang pengalaman CPMC? Baca yang berikut ini:
Menelusuri Lensa yang Berbeda-beda: Wawancara dengan Pemenang CPMC 2018
CPMC 2019: Mengabadikan Kereta Api Berderu di Negeri Gunung Fuji
CPMC 2019: Mengenal lebih dekat Pemenang Hadiah Pertama, Mohd Safuan
Setiap foto memiliki kisah untuk diceritakan—demikian juga dengan setiap fotografer! Sebagian dari mereka berbagi kisah dengan kita di sini:
GOTO AKI: Mengubah Karier untuk Menuruti Hasrat Fotografi Saya
Mark Anthony Lim: EOS R: Menandai Tonggak Prestasi Fotografi Baru bersama Canon
Bang Dzoel: Tanpa Tangan, Tanpa Kaki. Hanya Semangat yang Gigih untuk Berhasil
Jack Morris: Bagaimana Saya Keluar dari Pekerjaan Saya dan Menjadi Seorang Instagram Influencer
Wawancara dengan Fotografer Selebritas Hajime Kamiiisaka (1): Dari Eksekutif Perusahaan Rekaman ke Fotografer Pro
Pesta Pernikahan Dengan Canon (Wawancara dengan berbagai fotografer pernikahan)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!