Meskipun lensa ini terkenal paling baik, karena efek distorsinya yang unik, namun sudut pandang ultra lebar lensa fisheye, seperti EF8-15mm f/4L Fisheye USM, memiliki penggunaan yang sangat praktis apabila menangkap bentangan luas langit berbintang. Dalam artikel ini, seorang fotografer lanskap bintang atau bentangan bintang berbagi sebagian bidikan yang diambilnya dengan lensa, dan memberi tahu kita, mengapa EF8-15mm f/4L Fisheye USM adalah lensa yang tidak tergantikan baginya. (Dilaporkan oleh: Mitsunori Yuasa, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark IV/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM/ FL: 15mm/ Manual exposure (f/4, 20 det.)/ ISO 6400/ WB: Auto/ Dikrop dari panorama yang terdiri atas 3 tautan gambar
Terkenal akan gerbang torii yang dimilikinya, yang terpancang di atas perairan Lake Biwa (Versi Inggris), Shirahige Shrine (Versi Inggris), tempat Sarutahiko – dewa yang memandu dewa surga ke bumi – diabadikan. Bima Sakti yang melintasi gerbang torii menggugah gagasan para dewa itu turun ke bumi.
Memotret lanskap bintang: Hobi saya semasa kanak-kanak yang kembali mengusik
Sudah setengah abad lamanya sejak saya belajar fotografi.
Kakek dan paman saya, keduanya sangat mencintai fotografi, dan saya bersyukur, karena berkat mereka, saya telah sangat akrab dengan kamera sejak berusia 8 tahun. Saya sangat menyukai langit berbintang, dan bahkan, ingin membuat teropong saya sendiri untuk melihat dan memotretnya.
Sebagai orang dewasa yang sudah bekerja, tekanan kehidupan dan karier pun mulai berdatangan. Saya tidak lagi sering menatap bintang, dan bahkan berhenti dari fotografi sementara waktu, walaupun hati saya selalu rindu untuk memotret. Sekitar 10 tahun yang lalu, keinginan untuk memotret menjadi tidak terbendung lagi, dan saya berhenti dari pekerjaan saya di kantor untuk meniti profesi karier fotografi saya.
Saya memutuskan untuk fokus pada lanskap bintang: Fotografi lanskap yang memamerkan langit yang dipenuhi kerlap-kerlip bintang. Bagi saya, itu adalah pilihan yang ideal, karena saya begitu akrab dengan bintang gemintang dan sudah memotret sejumlah lanskap.
Mengapa lensa fisheye ideal untuk memotret lanskap bintang
Astrofotografi: Bilamana Anda memang tidak bisa bergerak lebih mendekati untuk membuat langit terlihat lebih luas
Di waktu lalu, salah satu hal pertama yang dipelajari seorang pemula di sekolah fotografi adalah menggunakan jarak fisik untuk mengubah sudut pandang. Dengan menggunakan lensa prima standar, kami menginternalisasi konsep pergerakan yang lebih mendekati subjek agar terlihat lebih besar dan sebaliknya.
Namun demikian, dalam astrofotografi, aturan ini tidak berlaku. Langit berbintang begitu jauh dan sedekat apa pun Anda bergerak mendekatinya, hal ini tidak akan membuat perbedaan. Untuk mengubah ukuran langit dalam gambar Anda, hanya ada satu cara: Ubah panjang fokus Anda. Ini kerap berarti, menggunakan lensa yang berbeda.
Ini bukan hanya soal penampilan fisheye yang menonjol
Pesona lensa fisheye tidak hanya tentang efek distorsi yang menonjol dan tidak terkoreksi. “Lensa fisheye” yang unik ini memang menyenangkan untuk dikutak-atik, tetapi, bagi banyak orang, keasyikan ini cepat berlalu.
Bagi saya, keindahan lensa fisheye, khususnya EF8-15mm f/4L Fisheye USM yang menjadi favorit saya, adalah rentang yang bisa ditangkap lensa ini, dan berbagai kemungkinannya.
Karena langit itu sangat luas, maka sudah sewajarnya kalau ada yang ingin menggunakan lensa sudut lebar untuk menangkap lebih banyak pemandangannya. Lensa fisheye memiliki sudut pandang terlebar yang bisa Anda temukan di toko, dan saya yakin bahwa astrofotografi dan lanskap bintang adalah segelintir genre yang kerap menggunakan lensa ini untuk memanfaatkan kebolehannya semaksimal mungkin.
EOS 6D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM/ FL: 15mm/ Manual exposure (f/4, 20 det.)/ ISO 3200/ WB: Auto/ Dikrop dari panorma yang terdiri aas 3 tautan gambar
Tidak ada tanda-tanda orang di dekat puncak gunung yang ditutupi kabut tebal. Suasananya gelap dan angin berembus kencang, membuat suasana yang saya alami semakin mencekam. Saya menunggu beberapa jam sebelum tiupan angin mereda, kabut menghilang dan akhirnya, Bima Sakti bisa terlihat.
Mengapa EF8-15mm f/4L Fisheye USM menjadi lensa favorit saya
1. Ini bisa menciptakan efek fisheye melingkar dan diagonal
Apabila lensa dipasang pada kamera full-frame, Anda mendapatkan efek fisheye melingkar yang lebih mendekati ujung sudut lebar, dan efek fisheye diagonal yang lebih mendekati ujung telephoto. Keserbagunaan ini merupakan alasan yang sangat memikat bagi saya untuk memiliki lensa ini untuk lanskap bintang saya.
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai efek ini, dan cara menggunakannya dalam artikel:
Lensa Fisheye: Yang Wajib Diketahui Setiap Pemula
Teknik Komposisi Profesional (4): Menggunakan Lensa Khusus
2. Kualitas Gambar yang Indah
Saya menggunakan lensa dengan EOS 5D Mark IV dan EOS 6D, keduanya dimodifikasi untuk astrofotografi. Pada kedua pairing, hasilnya sungguh istimewa—bintang gemintang di tepi foto tergambarkan secara tepat sebagai titik yang terdefinisi baik.
Saran: Cermati sumber cahaya di darat
Dengan sudut pandang yang sangat besar, cahaya dari sumber terestrial bisa ditangkap dalam bidikan Anda sebagai pantulan atau flaring (efek seperti kabut atau asap) yang tidak diinginkan. Ketahui tentang keberadaannya, dan jauhkan segala benda yang memancarkan cahaya, seperti ponsel atau lampu senter, kalau bisa.
3. Bentuknya yang ringkas dan mudah dibawa
Karena lensa aperture besar cenderung menjadi lebih besar dan lebih berat, timbal-baliknya adalah kecepatan lensa: Pada f/4, aperture maksimum lensa ini memang sedikit lebih lambat daripada yang biasanya kami gunakan untuk astrofotografi. Namun demikian, kemudahannya untuk dibawa-bawa, membuat lensa ini tidak tergantikan bagi saya.
Pahami hal ini: The 500 Rule
Pilih angka 500 dibagi panjang fokus setara full-frame Anda, dan nilai yang dihasilkannya memberikan perkiraan lama pencahayaan yang bisa Anda lakukan sebelum jejak bintang mulai tampak. Berdasarkan hal ini, pada 8mm, Anda seyogianya dapat membidik pada sekitar 60 detik—yang seyogianya bintang Anda akan tampak bersinar terang, bahkan pada f/4.
(Ketahui selengkapnya di sini (Versi Inggris))
4. Ini berguna untuk menciptakan panorama VR 360 derajat
Di samping bidikan normal, EF8-15mm f/4L Fisheye USM memiliki rentang panjang fokus yang berguna untuk menciptakan panorama sferis 360 derajat (360-degree VR panorama). Yang Anda perlu lakukan hanyalah mengoreksi pengaturan dan bantuan dari perangkat lunak VR panorama stitching.
(Cari tahu cara mendaftar di sini (Versi Inggris))
EOS 6D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM/ FL: 8mm/ Manual exposure (f/4, 60 det.)/ ISO 3200/ WB: Auto/ Bidikan dengan dudukan ekuatorial (pelacak bintang)
Tidak banyak lokasi di wilayah Kansai Jepang yang menawarkan pemandangan seluruh langit yang jernih. Salah satunya adalah Odaigahara (Versi Inggris), yang juga dianggap sebagai pusat untuk keindahan langit berbintang yang berkilauan. Bidikan ini, yang menangkap Bima Sakti, membentuk satu garis lurus, diambil dari bagian atas observatorium di Gunung Hidegataki.
Pahami hal ini: Meniadakan distorsi lensa fisheye
Tidak banyak fotografer yang mengetahui hal ini, tetapi kalau Anda tidak ingin ada distorsi lensa fisheye yang menyolok dalam bidikan, Anda bisa meniadakannya dengan mengambil bidikan vertikal dan menciptakan suatu panorama. Beginilah cara saya menghasilkan dua foto pertama dalam artikel ini, serta satu lagi yang ada di bawah.
Cara lainnya adalah melakukan koreksi lensa untuk meluruskan cakrawala yang terdistorsi. Namun demikian, hal ini tidak mengoreksi distorsi di bagian tepi, sedangkan merajut (stitching) gambar ke dalam panorama, dapat mengoreksinya.
Ingat: Pertahankan cakrawala Anda berada di tengah-tengah sebisa mungkin
Distorsi lensa biasanya kurang kentara ke arah tengah gambar. Hal ini berlaku untuk lensa fisheye.
EOS 6D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM/ FL: 15mm/ Manual exposure (f/4, 20 det.)/ ISO 3200/ WB: Auto/ Foto panorama dikrop, gabungan dari 3 gambar
Bidikan ini mungkin terlihat seperti diambil pada planet lain, tetapi sesungguhnya ini adalah batu karang tersier yang sudah terkikis oleh hempasan ombak. Seseorang meninggalkan coretan pada batu karang, dan erosi yang terjadi setelah sekian lama, membuatnya terlihat seperti tulisan aksara kuno.
Untuk melihat contoh gambar lainnya yang dibidik dengan EF8-15mm f/4L Fisheye USM, bacalah artikel berikut ini:
Fotografi Bawah Air dengan EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Menangkap Dunia Bawah Air dan Dunia Terestial dalam Bidikan Tunggal
Fotografi Lanskap: Memotret Badai
Fotografi Arsitektur dan Teknik-Teknik Pencahayaan
5 Cara untuk Membingkai Foto Perjalanan Anda
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1960, Yuasa sangat lihai dalam memberikan sentuhan fantasi pada foto alam yang dihasilkannya. Lanskap bintang—lanskap bumi yang memperlihatkan langit berbintang—adalah keahliannya. Sebagai seorang pakar mengenai perbintangan, Yuasa menyelenggarakan lokakarya Fotografi Nori Starscape dan telah memenangkan "Excellent Award" dari Nature Department of the Nikkei National Geographic Photo Contest, serta penghargaan "Highly Honoured" pada Nature's Best Photography Asia.