Pencahayaan dalam Fotografi Lanskap (1): Bagaimana Pencahayaan yang Datar dan Rata Dapat Memperindah Hasil Foto Anda
Pencahayaan yang datar dan merata mungkin terlihat membosankan jika Anda terbiasa memotret dengan menggunakan cahaya samping atau cahaya latar yang dramatis. Tetapi katanya, keindahan itu terlihat oleh mata yang melihatnya—mungkin saja pencahayaan datar itulah yang Anda perlukan untuk memperindah gambar Anda! Berikut ini ada tiga pemandangan musim panas yang dipilih oleh para fotografer untuk dipotret pada kontras cahaya yang rendah. Baca terus untuk mengetahui alasannya. (Dilaporkan oleh: Takashi Nishikawa, Takashi Karaki, Digital Camera Magazine)
Ini adalah artikel pertama seri pencahayaan dalam fotografi lanskap. Nantikan SNAPSHOT untuk Bagian 2!
1. Anda seakan dapat mencium aroma segar dari rimbunnya hutan nan hijau
EOS R5/ RF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 56mm/ Manual exposure (f/4, 1/320 det.)/ ISO 2000/ WB: 5.100K/ PL filter
Lokasi: Etsumi-Hoku Line (antara Kakigashima dan Kadohara), Fukui Prefecture, Jepang
Waktu memotret: Pertengahan Juli, 5:19/ Gambar oleh: Takashi Karaki
Jalur kereta JR Etsumi-Hoku, juga dikenal sebagai “Jalur Kuzuryu”, membentang antara pusat kota Fukui dan Danau Kuzuryu. Inilah jalur paling favorit di kalangan penggemar kereta api karena melintasi lahan pertanian yang tenteram dan ngarai yang sangat indah.
Gambar di atas menunjukkan kereta api sedang melintasi jembatan besi di atas Sungai Kuzuryu. Rangkaian warna oranye-merah dan tetumbuhan hijau nan subur merupakan warna pelengkap yang saling menarik perhatian.
Kontras cahaya yang rendah, meningkatkan kehijauan nan lebat
yang saya pilih untuk memotret di pagi hari saat sinar matahari belum menerpakan cahayanya pada pemandangan. Sinar matahari menimbulkan bayangan yang memudarkan kehijauan tetumbuhan. Apabila Anda berencana melakukan pemotretan, pertimbangkan bagaimana sudut dan kualitas cahaya akan memengaruhi warna pemandangan—terutama jika warna merupakan hal yang penting dalam komposisi Anda!
Yang sudah kita pelajari:
- Memotret lebih dini di pagi hari untuk mendapatkan pencahayaan yang merata.
- Pencahayaan merata berarti lebih sedikit bayangan dan lebih hijau.
- Lebih banyak warna hijau, penting untuk bidikan ini karena komposisi ini mengutamakan warna.
- Warna komplementer akan saling menyempurnakan: Hutan hijau, kereta oranye.
---
Pelajari lebih lanjut tentang penggunaan warna komplementer di:
Bagaimana Menggunakan Aksen Warna untuk Menarik Perhatian ke Subjek?
Fotografi Sehari-hari: Ragam warna pada Pemandangan Hari Musim Panas Minimalis
---
2. “Saya melihat posisi matahari dan memutuskan untuk kembali lagi saat larut senja”
EOS R5/ RF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 229mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/20 det, EV-1,0)/ ISO 400/ WB: Daylight/ PL filter
Lokasi: Kebun Bunga Hortensia Michinoku (Versi Inggris), Iwate Prefecture, Jepang
Waktu memotret: Akhir Juli, 16:09/ Gambar oleh: Takashi Nishikawa
Jika Anda mengunjungi Jepang di musim panas, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk melihat keindahan bunga hortensia! Di taman yang sangat terkenal akan bunga hortensia inilah, saya memotret gambar di atas. Lebih dari 40.000 tanaman hortensia dari 400 varietas yang berbeda-beda, bermekaran di taman tersebut selama kurang-lebih satu bulan, biasanya mulai dari sekitar akhir Juni. Pada 5 hari terakhir musim puncak bunga hortensia, bagian atas bunga hortensia ini dipotong dan diapungkan di kolam, dan “kolam hortensia” rekaan ini sungguh memesona, sehingga banyak sekali pengunjung yang datang ke taman ini untuk melihatnya.
Cuaca yang “sangat bagus”
Saya mengunjungi kolam ini sehari sebelumnya, sekitar pukul 10 pagi, tetapi matahari sudah berada tinggi di langit. Hal itu ditambah keadaan langit yang bersih dan jernih, menandakan cahaya matahari terpantul secara langsung pada air kolam, menciptakan kondisi yang sangat kontras.
Jadi, saya kembali lagi keesokan harinya sekitar pukul 4 sore, saat keberadaan matahari di langit lebih rendah dan tersembunyi oleh pegunungan di sekelilingnya. Seperti yang saya perkirakan, pencahayaan yang lebih lembut dan menyanjung, mengungkapkan yang terbaik dari bunga tersebut.
Hal lainnya yang saya lakukan:
- Menggunakan filter PL: filter ini menghilangkan sisa silau dari bunga dan permukaan air, sehingga meningkatkan warna bunga hortensia.
- Menyertakan dedaunan hijau di sebelah kiri dalam bingkai: Hal ini menciptakan daya tarik dan membuat bidikan menjadi lebih menarik.
- Menggunakan panjang fokus yang lebih pendek dan aperture sempit: Hal ini meningkatkan depth of field sehingga seluruh lautan bunga hortensia terfokus dari depan hingga ke belakang.
Yang sudah kita pelajari:
- Anda juga bisa mendapatkan pencahayaan yang merata dan kontras rendah di malam hari.
- Kualitas cahaya juga bergantung pada fitur geografis—seperti pegunungan yang menghalangi sinar matahari!
- Silau dari sinar matahari yang terpantul pada air = kontras yang tajam = warna pudar.
- Gunakan filter PL untuk mengurangi silau dan menyempurnakan warna.
- Panjang fokus lebih pendek + bukaan lebih sempit = depth of field lebih besar.
---
Pelajari lebih lanjut tentang penggunaan filter polarisasi (PL) untuk menyempurnakan foto Anda dalam artikel:
Menggunakan Filter Polarisasi untuk Menggambarkan Langit dalam Rona Biru yang Lebih Pekat
Asyiknya PL Filter: Warna-Warni Ceria Embun Beku
Saran Kilat untuk Memotret Pelangi
---
3. Bidikan luar-dalam: Mempertahankan detail bayangan
EOS R5/ RF15-35mm f/2.8L IS USM/ FL: 20mm/ Manual exposure (f/7,1, 1/4 det.)/ ISO 320/ WB: 5.300K/ PL filter
Lokasi: Gua Mizonokuchi (Versi Inggris), Kagoshima Prefecture, Jepang
Waktu memotret: Akhir Juli, 12:14/ Gambar oleh: Takashi Karaki
Jika lain kali Anda menjelajahi gua, jangan lupa untuk berbalik dan melihat ke luar saat Anda berada di dalam gua. Gua pada foto di atas adalah Gua Mizonokuchi yang mistis. Terbentuk oleh erosi selama ribuan tahun dari mata air. Belum lama ini, tempat ini mendapatkan popularitas sebagai “tempat kekuatan” spiritual, dan banyak orang yang berkunjung karena daya penyembuhannya. Ada yang bilang gua itu mungkin terhubung dengan sisi lain Bumi!
Gerbang torii merah, jika dilihat dari dalam gua, dibingkai oleh pintu masuk, adalah salah satu pemandangan gua yang wajib dilihat dan wajib difoto.
Pencahayaan siang hari yang tidak terlalu kontras, memudahkannya untuk mempertahankan tekstur gua
Untuk bidikan ini, saya memang ingin sekali mempertahankan segelintir tekstur di dalam gua: punggung bukit terjal, gundukan, dan gumpalan yang memberikan karakter gua. Hal itu membuat pengaturan pencahayaan saya menjadi lebih penting: Saya harus menemukan keseimbangan terbaik yang tidak akan meremukkan area gelap atau meledakkan pancaran cahaya area terang. Memotret pada hari berawan membantu, karena pencahayaan yang merata dan tersebar.
Ingatlah hal ini saat berikutnya Anda mengambil gambar pemandangan di dalam dan di luar ruangan. Tidak harus dari gua—bisa juga berupa terowongan, interior dengan jendela besar, atau bahkan kusen pintu!
Hal lainnya yang saya lakukan:
- Membidik dengan lensa zoom sudut lebar: Saya ingin komposisinya terlihat seperti gua sedang “menelan” pemandangan di luar: Ruang gua lebih banyak, bagian luar lebih sedikit. Jadi, saya masuk gua lebih dalam, dan memotret dengan RF15-35mm f/2.8L IS USM.
Saran lokasi: Saya mengambil gambar ini sekitar tengah hari, tetapi sebaiknya Anda juga berangkat lebih pagi. Anda mendapatkan kabut pagi dan sinar matahari yang tampak misterius, menambah suasana mistis.
Yang sudah kita pelajari:
- Hari berawan berarti pencahayaan merata dan kontras rendah.
- Pencahayaan dengan kontras rendah dan merata sangat bagus untuk pengambilan gambar di dalam dan di luar ruangan seperti ini, saat Anda perlu mempertahankan detail luar-dalam.
- Menggunakan lensa sudut lebar untuk menangkap detail interior dan eksterior.
- Semakin lebar lensanya, semakin mudah untuk memasukkan lebih banyak bagian interior.
---
Pelajari lebih lanjut mengenai fotografi gua dalam artikel:
Fotografi Lanskap: Memotret Gua (Versi Inggris)
Cara lain untuk memotret gua, baca:
Lanskap Super Telephoto: "Gua" Misterius Berlumut di Ngarai
---
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Prefektur Nara pada tahun 1965. Nishikawa adalah lulusan dari Broadcasting & Movie Department of Visual Arts Osaka Professional Total Creative School. Ia seorang otodidak dalam bidang fotografi, bekerja di perusahaan produksi video komersial, dan lab pencetakan foto profesional, sebelum akhirnya menjadi fotografer freelance. Ia adalah anggota Japan Nature Scenery Photograph Association (JNP).
Setelah mengantongi sejumlah pengalaman sebagai instruktur olahraga yang kemudian diikuti 10 tahun pengalaman dalam bidang produksi serta penyuntingan majalah, Karaki pindah ke Yonago City di Prefektur Tottori, dan di sana dia menjadi terkenal karena karya pemotretan lanskap wilayah San' di Jepang. Hasil karyanya telah dipublikasikan di Amazing Village, suatu buklet tentang desa yang serba-indah di Jepang. Hasil karyanya diproduksi melalui CANON x — kolaborasi Discover Japan pada tahun 2017, dan karya bidikannya mengenai awan berarak di Akechi Pass di Prefektur Tottori merupakan salah satu di antara 12 foto yang dipilih oleh Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk mewakili Jepang.
Instagram: @karakky0918