Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Super Telephoto Kehidupan Alam Liar: Tampilan Kontras Keheningan & Keriuhan pada 800mm

2020-08-17
1
476
Dalam artikel ini:

Seorang fotografer dalam bidang kehidupan alam liar, berbagi kisah di balik gambar burung bangau Jepang yang diambil dengan super telephoto, serta sejumlah saran untuk menemukan kecepatan rana terbaik untuk bidikan rana lambat.  (Dilaporkan oleh: Yukihiro Fukuda, Digital Camera Magazine)

Burung bangau Jepang di danau

EOS R/ EF800mm f/5.6L IS USM/ FL: 800mm/ Manual exposure (f/25, 2 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Perlengkapan lainnya: Filter Variable ND

 

Kisah di balik bidikan

Saya ingin mengabadikan burung bangau Jepang saat unggas ini menggeliat dari tidurnya dan mulai melakukan rutinitasnya di pagi hari. Jadi, saya mengintai daerah tempat mereka bertengger pagi-pagi. Bidikan ini diambil sekitar pukul 7 pagi pada suatu hari yang cerah ketika sang surya baru saja terbit dan suasana hari secara perlahan mulai tampak cerah.


Tidak secerah seperti yang saya inginkan, tetapi suasananya menghadirkan kondisi yang agak unik

Hari itu sedikit berawan, jadi saya tidak mendapatkan cahaya yang banyak. Namun demikian, cahaya surya memantulkan warna awan pada permukaan sungai, jingga keemasan nan indah.

Pada waktu yang dingin di pagi hari, burung bangau biasanya masih berkelompok dan tidur lelap. Tetapi, karena cuaca hari itu terasa hangat, sebagian burung bangau sudah terjaga dari tidurnya dan bergerak kian-kemari. Jadi, saya memutuskan untuk menggunakan kecepatan rana lambat guna menunjukkan kontras antara burung bangau yang sedang tertidur dan yang sudah terjaga.

 

Perlengkapan: Lensa super telephoto


Canon EF800mm f/5.6L IS USM

Pilihan profesional: EF800mm f/5.6L IS USM

Untuk memotret burung bangau tanpa mengganggunya, saya harus menggunakan lensa super telephoto. Di sini, saya menggunakan EF800mm f/5.6L IS USM. Apabila dipasangkan dengan EOS R, AF dapat dilakukan pada seluruh area AF (sekitar 88% horizontal × 100% vertikal sensor gambar) bahkan ketika menggunakan EF-EOS R Mount Adapter dan extender (juga dikenal sebagai teleconverter). Nyaris tidak ada penurunan kualitas gambar, bahkan dengan menggunakan extender. Ukurannya membuatnya lebih sulit untuk bermanuver, tetapi efek pull-in dan kompresi yang dimilikinya sungguh unik.


Alternatif anggaran

- RF800mm f/11 IS STM
- EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM dengan Extender EF2xIII

Meskipun Anda mungkin harus bekerja dengan aperture yang lebih sempit pada alternatif ini, itu tidak masalah untuk bidikan rana lambat siang hari seperti ini, di mana Anda memang akan menggunakan aperture yang sangat sempit.

 

Langkah 1: Gunakan filter ND dan rana lambat

Pertama-tama, saya membidik pada 1/500 detik, dan mendapatkan gambar berikut ini:

Bidikan burung bangau di danau pada kecepatan rana yang lebih cepat

Bidik pada 1/500 det.

Dapatkah Anda membedakan burung bangau mana yang bergerak? Saya juga tidak bisa membedakannya. 1/500 detik cukup cepat untuk membekukan semua gerakan, sehingga segalanya terlihat tajam.

Terkadang, Anda menginginkan hal itu. (Lihat: Alam Kehidupan Liar Bergerak melalui Shutter Speed Control) Namun demikian, untuk bidikan ini, saya ingin menangkap kontras antara keheningan dan keriuhan.

Jadi, dengan menggunakan filter variable ND, saya memilih kecepatan rana yang jauh lebih lambat, 2 detik. Hal ini memungkinkan buram gerakan tertangkap dan menciptakan kontras antara burung bangau yang sedang tertidur dengan yang sudah terjaga dan bergerak.

 

Langkah 2: Gunakan kecepatan rana lambat agar gambar Anda tampak lebih dinamis

Kalau Anda siap menerima tantangan, Anda juga dapat mencoba bidikan panning! Berikut ini adalah yang saya coba lakukan:

Melakukan bidikan panning pada burung bangau (keluar dari gambar)

(Buat yang lebih baik daripada ini—baca Saran Panning untuk Menangkap Gambar Dinamis Burung Liar yang Terbang)


Ingat: Pertimbangkan keseimbangan secara keseluruhan apabila Anda memiliki kecepatan rana

Untuk bidikan ini, kecepatan rana yang lebih lambat akan sangat memburamkan gerakan burung bangau, bisa dibilang sang bangau itu menghilang. 

Selain itu, jangan lupa bahwa elemen lainnya yang bergerak dalam bidikan Anda, juga akan terpengaruh oleh kecepatan rana. Saya tidak menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat, karena saya lebih memilih air yang mengalir di sungai dilihat pada 2 detik 

 

Untuk saran lainnya mengenai cara memotret burung atau unggas dengan rana lambat, bacalah:
Cara Mendapatkan Bidikan Memukau Burung Liar dengan Rana Lambat

Teknik lensa super telephoto lainnya dalam artikel:
Teknik Lensa Super Telefoto – Siluet Alam Liar di Terik Sang Surya
Teknik Telephoto Macro: Dedaunan Biasa Menjadi Pusat Perhatian
Teknik Komposisi Profesional (3): Memanfaatkan Lensa Dengan Sebaiknya

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yukihiro Fukuda

Lahir pada tahun 1965 di Tokyo. Kunjungan Fukuda ke Hokkaido untuk mencari burung bangau Jepang yang ia sangat sukai, telah menuntunnya menjadi fotografer hewan. Setelah menghabiskan 10 tahun meliput kehidupan liar di Hokkaido, Fukuda meluaskan cakupannya ke negara lain dan fotografi bawah air. Fotografi kehidupan liar, bawah air, dan lanskap, sekarang membentuk tiga pilar aktivitasnya yang terbaru.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami