Sebelumnya, kita sudah belajar tentang fungsi shift (geser) pada lensa tilt-shift (geser-miring). Dalam artikel ini, kita akan belajar lebih lanjut mengenai fungsi tilt (miring), dan bagaimana efek optiknya yang unik, berguna di sekian banyak genre fotografi, bukan hanya untuk tujuan praktis, tetapi juga untuk ekspresi kreatif yang lebih hebat.
Memiringkan dan menggeser lensa adalah teknik standar pada kamera format besar. Pada kamera ini, lensa dihubungkan ke kamera dengan ‘bellows’ (penyesuai). Namun demikian, tidak banyak sistem kamera DSLR atau mirrorless yang memiliki jajaran lensa tilt-shift. Sistem EOS Canon adalah salah satu dari segelintir sistem langka yang melakukan dan membanggakan jajaran paling lengkap untuk kamera full-frame dengan lima lensa dudukan EF tilt-shift pada panjang fokus 17mm, 24mm, 50mm, 90mm dan 135mm.
Lensa tilt-shift pada umumnya merupakan lensa fokus manual, tetapi lensa Canon memiliki kontrol aperture otomatis sehingga membuatnya kompatibel dengan mode pemotretan pencahayaan otomatis. Lensa ini juga dapat digunakan pada kamera sistem EOS R melalui adaptor dudukan EF-EOS R.
Bagaimana cara kerja fungsi tilt?
Fungsi tilt dari lensa tilt-shift mengubah sudut lensa, sehingga Anda dapat mengubah sudut bidang fokus secara relatif pada sensor gambar.
Untuk memahami cara kerjanya, mari kita pahami terlebih dulu mengenai sejumlah prinsip di balik efek tilt (miring) ini.
Penggunaan awal fungsi tilt (miring): Deep focus pada pemandangan dengan kedalaman
Banyak orang mengira bahwa pemfokusan terjadi pada satu titik. Padahal, pemfokusan itu terjadi pada suatu bidang. Dengan kata lain, apa pun yang berjarak sama dari lensa ke suatu titik fokus tertentu, akan berada dalam fokus.
Pada lensa konvensional, bidang fokus paralel dengan bidang gambar (sensor gambar kamera). Bagian pemandangan yang berada di depan atau di belakang bidang fokus, secara bertahap semakin jatuh dan semakin tidak fokus kalau jaraknya semakin jauh. Bagian pemandangan yang tampak berada dalam fokus adalah apa yang kita kenal sebagai depth of field, yang bisa ditingkatkan dengan mempersempit aperture sehingga semakin banyak bagian subjek yang berada dalam fokus.
Segarkan kembali hal ini, baca:
[Pelajaran 3] Belajar mengenai Aperture (Bukaan Diafragma)
Bidang fokus (normal)
Bidang fokus (fungsi tilt)
Namun demikian, untuk subjek yang memiliki banyak kedalaman, Anda harus menggunakan aperture yang sangat sempit, yang juga mengandung banyak risiko:
- Difraksi, yang merusak kualitas gambar
- Kecepatan ISO yang lebih tinggi dan noise gambar yang lebih banyak akibat cahaya yang memasuki lensa hanya sedikit
Fungsi tilt pada lensa tilt-shift menyelesaikan masalah ini dengan memungkinkan Anda menyesuaikan sudut bidang fokus yang relatif pada bidang gambar, persis seperti diagram di atas. Hal ini secara efektif memungkinkan berbagai hal yang terletak di sepanjang kedalaman (depan hingga ke belakang) pemandangan, ditangkap sepenuhnya dalam fokus.
Lensa TS-E Canon dilengkapi dengan sistem TS rotating, yang memungkinkannya untuk memiringkan lensa ke arah mana pun. Rentang kemiringan lensa adalah sebagai berikut:
- TS-E17mm f/4L: ±6.5°
- TS-E 24mm f/3.5L II, TS-E50mm f/2.8L Macro: ±8.5°
- TS-E90mm f/2.8L Macro, Canon TS-E135mm f/4L Macro: ±10°
Kita dapat menggunakan fungsi tilt (miring) untuk pemandangan jenis apa saja?
Pemandangan 1: Menempatkan pemandangan lanskap yang dalam berada dalam fokus
TS-E50mm f/2.8L Macro / FL: 50mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/2000 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Berapa banyak bukit yang Anda lihat dalam gambar ini dari latar depan hingga ke latar belakang?
Seandainya kita membidik pemandangan di atas dengan lensa normal, bahkan aperture paling sempit pun tidak akan dapat menempatkan semua lereng sepenuhnya dalam fokus. Namun demikian, dengan menyesuaikan bidang fokus sehingga semua lereng berada dalam depth of field, membuat bidikan ini seluruhnya dalam fokus, dari depan hingga ke belakang, bahkan pada f/2.8. Bayangkan, betapa bergunanya alat ini untuk pemandangan, di mana Anda tidak ingin menggunakan kecepatan ISO yang terlalu tinggi, atau kecepatan rana yang terlalu lambat.
Pemandangan 2: Deep focus sewaktu fotografi close-up
TS-E50mm f/2.8L Macro / FL: 50mm/ Manual exposure (f/11, 0,4 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Bidikan beberapa hidangan pada meja di atas merupakan sesuatu yang akan sering Anda lihat dalam menu restoran. Skenario seperti itu biasanya memerlukan pembidikan close-up, yang menghasilkan gambar dengan depth of field yang sangat dangkal. Dengan lensa konvensional, ini bisa menantang untuk mendapatkan segalanya dalam fokus. Tetapi, fungsi tilt (miring) membuatnya jauh lebih mudah—Anda tinggal menemukan sudut kemiringan yang tepat. Hal ini juga merupakan fungsi yang berguna untuk mencapai deep focus dalam fotografi produk tanpa harus melakukan focus stacking.
Bagaimana memperkirakan posisi bidang fokus?
Kita tidak dapat melihat bidang fokus apabila menggunakan fungsi tilt (miring), tetapi berikut ini adalah cara untuk memvisualisasikannya.
Bayangkan dua bidang: satu paralel dengan permukaan lensa, dan satunya lagi paralel dengan sensor gambar. Bidang fokus memulai dari titik pertemuan dua bidang ini. Hal ini seyogianya membantu Anda untuk memperkirakan berapa kemiringan yang Anda perlukan untuk mendapatkan bidang fokus di tempat yang Anda inginkan.
“Reverse tilt”: Cara untuk menjadi kreatif dengan fokus selektif
Selain memastikan bahwa subjek dengan kedalaman berada sepenuhnya dalam fokus, fungsi tilt (miring) juga dapat digunakan dalam “reverse” (terbalik)—menempatkan segalanya selain subjek spesifik, di luar fokus. Ini adalah bentuk fokus selektif.
Cara mencapai reverse tilt (kemiringan terbalik)
Tempatkan bidang fokus sedemikian rupa, sehingga saling memotong dengan subjeknya. Hanya area dengan bidang fokus yang akan berada dalam fokus. Hal ini memungkinkan Anda lebih dapat mengontrol posisi area in-focus dan out-of-focus dibandingkan lensa aperture besar konvensional.
Pemandangan 3: Fokus selektif hanya pada bagian bingkai
TS-E90mm f/2.8L Macro / FL: 90mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/640 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Pada lensa aperture besar konvensional, membidik dari jarak ini akan menghasilkan depth of field yang lebih besar, dan segalanya yang berada di kiri dan kanan Tokyo Tower, akan berada dalam fokus. Tetapi di sini, segala sesuatu, kecuali Tokyo Tower dan bangunan yang langsung berada di depannya, akan berada di luar fokus. Efek ini unik pada lensa tilt-shift.
Pemandangan 4: Efek Miniatur
TS-E135mm f/4L Macro / FL: 135mm/ Manual exposure (f/4, 1/1250 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Tidak asing lagi, bukan? Ini adalah ‘efek miniatur’ semula yang secara optik dicapai oleh lensa tilt-shift dengan menyesuaikan bidang fokus sehingga saling berpotongan. Secara digital, ‘Miniature Effect’ Creative filter menciptakan kembali efek ini, tetapi keleluasaan Anda berkurang untuk menyesuaikan bidang dalam fokus.
Fakta menyenangkan: Model miniatur tidak terlihat seperti ini apabila Anda melihatnya. Namun demikian, apabila Anda memotret model miniatur tersebut, biasanya Anda harus membidiknya secara close-up yang menghasilkan depth of field yang sangat dangkal. “Efek miniatur” mendapatkan namanya karena ini mengingatkan orang tentang foto model miniatur yang pernah mereka lihat.
Kegunaan lain fungsi tilt
Selain contoh dalam artikel ini, fungsi tilt pada lensa tilt-shift memiliki banyak kegunaan lainnya. Lihat sejumlah contoh dalam video di bawah ini.
Portraiture
Videografi
Jajaran lensa tilt-shift Canon
TS-E17mm f/4L
TS-E24mm f/3.5L II
TS-E50mm f/2.8L Macro
TS-E90mm f/2.8L Macro
TS-E135mm f/4L Macro
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!