3 Komposisi & Teknik Gaya Penataan untuk Fotografi Makanan
Sebagian hidangan makanan terlihat begitu lezat atau memikat, sehingga Anda merasa harus memfotonya untuk dibagikan di media sosial. Tetapi, jika menurut Anda foto Anda terlihat seperti kebanyakan foto yang diambil orang lain, mungkin sudah waktunya mencoba memotret pada sudut atau gaya penataan yang berbeda. Berikut ini beberapa saran mengenai komposisi dan gaya penataan untuk membantu Anda mendapatkan bidikan yang berbeda! (Dilaporkan oleh Reina Kanamori)
FL: 22mm (setara 35mm)/ Aperture-priority AE (f/4.0, 1/60 det., EV+1)/ ISO 640/ WB: Auto
Hamparan rata adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bentuk wafel yang bundar sempurna. Saya membiarkan tata letak piring apa adanya untuk menggambarkan suasana santapan hidangan yang menyenangkan dan santai. Rasio aspek 1:1 dan komposisi persegi menarik lebih banyak perhatian ke piring yang bundar.
Teknik 1: Untuk menegaskan warna dan bentuk, bidik langsung dari atas
Satu cara untuk menegaskan bentuk dan warna penganan atau piring makanan, yaitu membidik secara langsung dari atas, misalnya, menciptakan hamparan yang rata.
Setelah Anda menemukan posisi pemotretan, ubah rasio aspek ke 1:1, kemudian putuskan tentang cara menyusun gambar Anda dalam bingkai persegi. Anda tidak perlu menyertakan seluruh piring dalam bingkai. Malahan, jika Anda memotret kue kecil atau pastri, menaruh seluruh piring dalam bingkai bisa membuatnya tampak lebih mungil. Makanan seharusnya menjadi pusat bidikan yang menarik, jadi bidik makan tersebut sedekat mungkin, bahkan jika sebagian piring perlu Anda keluarkan dari bingkai.
Jika memungkinkan, ambil bidikan di tempat yang menerpakan cahaya alami alih-alih pencahayaan artifisial di dalam ruangan. Hal ini akan membuat gambar Anda terlihat lebih baik. Jika tersedia props atau dekorasi yang tingginya sama, seperti bunga, Anda bisa mengaturnya di sekitar makanan untuk memberikan kedalaman dan dimensi pada gambar. Hal ini juga memberi tahu pemirsa mengenai ukuran makanan.
FL: 85mm (setara 136mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+0,7)/ ISO 1600/ WB: Auto
Hamparan rata adalah cara yang bagus untuk menunjukkan icing warna-warni pada cupcake. Saya menempatkan piring agak miring untuk menambahkan dinamisme pada gambar. Bunga di atas meja yang lebih tinggi dari cupcake, membantu memberi kedalaman pada gambar.
Teknik 2: Menambahkan elemen manusia untuk membuat pemirsa merasa sebagai bagian dari pemandangan tersebut
Dengan menghadirkan secercah sosok manusia pada foto makanan, bisa juga memberikan nilai tambah, karena mengesankan suatu kehidupan dan kisah pada gambar. Menangkap momen pada saat pisau akan memotong kue, atau sirup, atau saus yang akan dituangkan ke atas makanan, bisa lebih jauh menambahkan elemen jeda yang menegangkan dalam bidikan.
Gambar semacam itu sulit untuk diambil sendiri oleh Anda, jadi minta tolong teman untuk menjadi modelnya. Anda bahkan tidak perlu menunjukkannya wajahnya. Cukup dengan menyertakan sebagian tubuhnya dalam bingkai, misalnya, tangan, dan sisanya, biarkan para pemirsa membayangkannya sendiri.
Tidak masalah di mana Anda menempatkan piring, selama terletak di tempat yang membuat pemirsa merasakan kehadirannya dalam suasana tersebut. Jangan menyertakan menu atau apa pun lainnya yang terlalu realistis, namun taruh serbet atau sesuatu yang serupa, secara artistik. Hal ini akan menyebabkan efeknya seperti bidikan titik pandang film, dan para pemirsanya akan merasa seperti sedang mengalami sendiri suasana itu.
FL: 36mm (setara 58mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/160 det., EV+1)/ ISO 2000/ WB: Auto
Menuangkan sirup ke atas wafel tidak selama yang Anda perkirakan, jadi tetapkan drive mode ke “Continuous Shooting” dan ambil beberapa bidikan beruntun. Saya sarankan membidik dari samping untuk menangkap sirup yang mengalir ke bawah dari wadahnya.
Teknik 3: Manfaatkan latar belakang yang menarik
Hal ini akan tampak bagus, khususnya untuk makanan yang Anda pegang di tangan, dan siap untuk menyantapnya, seperti es krim, burger, bubble tea atau smoothies. Kemungkinan, kafe atau restoran yang Anda kunjungi, sudah memiliki tembok yang dihias warna-warni atau dekorasi yang unik--semakin bagus untuk bidikan kenangan. Akan lebih baik lagi kalau makanan Anda disajikan dalam kemasan yang menarik.
Jika warna merupakan faktor yang unik dalam bidikan Anda, tingkatkan saturasi untuk membuatnya tampak lebih jelas. Anda juga bisa mengambil bidikan logo atau tanda toko untuk memperingati kunjungan Anda. Minuman dan kue semprong es krim bisa dipegang di satu tangan sementara tangan satunya lagi membidiknya. Jika Anda mengangkatnya dan memotretnya yang menghadap ke atas dari sudut rendah, Anda bisa mendapatkan bidikan cantik yang mirip dengan potret diri, "food selfie" atau semacamnya. Tangan Anda akan tertangkap, jadi pastikan warna kulit Anda terlihat bagus, perhatikan white balance dan pengaturan pencahayaan.
FL: 22mm (setara 35mm)/ Aperture-priority AE (f/5,6/ 1/60 det., EV+1)/ ISO 160/ WB: Auto
Foto kenangan yang saya bidik dengan logo toko pada dinding merah muda cerah. Saya miringkan sedikit kameranya dan menyusun bidikan dari sudut yang agak tinggi. Bidikan yang dihasilkan membuat pemirsanya seakan merasakan bahwa bubble tea itu berada di hadapannya. (Dibidik dengan dukungan: Urth Caffé Omotesando)
Untuk saran lainnya mengenai kiat memotret makanan dan hidangan penutup, bacalah artikel berikut ini:
Fotografi Produk: Bunga & Gula-gula
Fotografi Makanan: 2 gagasan untuk Memotret Jelly Desserts
Mengambil foto Pastry Lezat yang Menggiurkan Dengan Teknik Kontrol Cahaya
Fotografi Makanan dan Kiat dalam Penataan
Coffeetography – Memotret Kopi Untuk Instagram
Teknik Strobist pada Fotografi Makanan
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1979, Kanamori memotret dan menulis untuk sekian banyak majalah dan buku foto, serta mengajar kelas fotografi. Ia berkomitmen kepada dirinya sendiri mengenai fotografi lanskap di tempat tujuan, baik di dalam maupun di luar Jepang, juga pada kehidupannya sehari-hari bersama dua ekor kucing dengan kebutuhan khusus yang diadopsinya.