EOS R: Langkah Berikutnya Perjalanan Fotografi Saya
EOS R/ RF24-105mm f/4L IS USM /FL: 35mm/ Manual exposure (f/4.5, 1/640 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Awal perjalanan fotografi saya
Fotografi bagaikan ucapan “saya cinta kepadamu” kepada berbagai tempat atau orang yang Anda pedulikan
Saya mulai mengetahui kecintaan saya terhadap fotografi ketika saya masih remaja. Ada foto keluarga saat Hari Raya, yang diambil di kampung kami di Pahang, Malaysia, yang menyentuh sanubari saya. Ayah saya sering bepergian, jadi agak sulit bagi kami untuk membuat foto keluarga. Saya ingat, betapa saya ingin mengabadikan kenangan itu selamanya, karena saya tahu bahwa segala sesuatu tidak akan seperti dulu. Meskipun terdengar klise, namun saya sangat menyukai betapa selembar foto bisa mengabadikan momen yang berharga. Bagi saya, memotret tempat atau seseorang yang Anda pedulikan, bagaikan mengatakan “saya cinta kepadamu”, karena Anda ingin menjaga agar tetap dikenang. Sampai sekarang, saya masih mencintai fotografi, karena kemampuannya yang tidak memiliki hambatan dan langsung dapat melestarikan keadaan saat ini.
Dulu, saya suka meminjam kamera dari teman, atau hanya menggunakan ponsel. Saya mengambil foto orang di sekitar saya serta tempat sekitar, dan meniru gaya penyuntingan yang saya lihat secara online.
Menekuni fotografi secara serius
Saya kemudian merencanakan serangkaian perjalanan berdasarkan foto yang ingin saya ambil
Sebagai remaja, saya merupakan penjelajah yang tekun menelusuri berbagai situs web seni, desain dan fotografi. Melihat berbagai kreasi dan visual yang serba indah dari seluruh dunia, telah membuka pikiran saya terhadap budaya internasional, dan membuat saya ingin mengunjunginya dan melihat dunia.
Itu adalah sesuatu yang berhasil saya raih setelah saya lulus dan menyandang gelar dalam bidang Arsitektur pada tahun 2014. Saya bekerja keras agar bisa menabung untuk biaya perjalanan pertama saya ke luar negeri sendirian, serta membeli kamera pertama saya, EOS 600D. Melakukan perjalanan telah memotivasi saya untuk lebih memperdalam tentang fotografi, dan saya mulai lebih sering lagi bepergian saat saya belajar untuk meraih Gelar Master dalam bidang Arsitektur di London, dari tahun 2014 hingga 2017. Pada suatu saat, saya mengunjungi berbagai kota, hampir setiap bulan!
Mengabadikan citra dari berbagai tempat yang saya kunjungi, merupakan cara awal bagi saya untuk merekam pengalaman saya. Tetapi, ketika saya mulai berbagi hasil foto di platform media sosial, keluarga, teman, bahkan orang yang tidak saya kenal pun memberikan umpan-balik dan dorongan yang positif. Dan tidak lama kemudian, saya mulai memendam keinginan dan merencanakan perjalanan berdasarkan foto yang ingin saya ambil.
Secara perlahan, tapi pasti, berbagai merek lokal di Inggris dan Eropa mulai menghubungi dan meminta saya untuk memotret konten gaya hidup untuk berbagai produk dan acara mereka. Hingga hari ini, saya masih memiliki kedekatan dengan sejumlah merek tertentu. Sekarang, saya bekerja di perusahaan perjalanan lokal (Awesome Adventure) untuk memotret perjalanan wisata mereka. Penghargaan dan motivasi saya yang paling besar dalam fotografi yaitu, dapat bepergian, berhubungan dengan orang lain, berbagi pengalaman, dan meluaskan pekerjaan saya melalui visual.
EOS R/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (f/13, 1/400 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Auto
Lokasi: The Oculus, New York
EOS R/ RF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Program AE (f/9, 1/320 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Lokasi: Sloan, Nevada (“Seven Magic Mountains”, suatu pajangan seni karya Ugo Rondinone yang melambangkan perlintasan antara lanskap buatan dan alami)
Pada pelatihan arsitektural, saya diajarkan tentang sesuatu yang berfungsi dan apa yang disampaikannya, sama pentingnya dengan penampilannya. Hal ini masih memengaruhi cara pendekatan bidikan saya, dari komposisi hingga ke kisah di baliknya, pencahayaan, warna yang menarik perhatian saya, bahkan berbagai macam subjeknya. Dan saya masih senang mengambil foto bangunan, jalan, pernak-pernik industri, komposisi struktural, dan bidikan yang menunjukkan skala arsitektur dalam perbandingan dengan manusia.
Bertumbuh-kembang sebagai seorang fotografer
Pokoknya, saya senang sekali, tidak mengetahui segalanya. Memiliki kesempatan untuk belajar, sungguh merupakan hal yang fantastis
Bagi saya, memahami aspek teknis fotografi merupakan rintangan terbesar. Ini adalah sesuatu yang masih saya coba memahaminya. Tetapi, di dunia yang membuat setiap orang merasa harus menunjukkan bahwa mereka tahu segalanya, maka, terasa lega kalau bisa mengakui bahwa Anda membuat kemajuan. Saya sama sekali tidak mengetahui segalanya., dan memiliki kesempatan untuk belajar, merupakan hal yang fantastis. Ada begitu banyak hal yang ingin saya lakukan, dan semua itu semakin memacu diri saya untuk terus belajar.
Dengan EOS 600D (2016)
EOS 600D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS II/ FL: 23mm (setara 37mm)/ Manual exposure (f/3.5, 20 det., EV±0)/ ISO 1600/ WB: Auto
Lokasi: Bahariya, Mesir
Ini adalah bidikan malam saya yang pertama, dan saya tidak siap pada saat itu. Kami berada di tengah gurun, baterai saya hampir habis, dan saya tidak membawa baterai cadangan atau tripod. Teman saya membantu saya mencari jalan keluar dari kesulitan ini, dan kami bahkan tidak membidik dalam format RAW untuk cadangan. Saya harus menarik semua warna, menyesuaikan kecerahan dan mengurangi noise pada JPEG sampai mendapatkan gambar akhir seperti ini.
Dari pengalaman ini, saya belajar untuk lebih menyiapkan diri: Membaca tentang penataan yang direkomendasikan untuk berbagai pemandangan, mengemas bawaan supaya saya memiliki perlengkapan yang sesuai, dan baterai cadangan.
Melaju ke full-frame
Saya sungguh terpana mengetahui level detail yang harus saya tangkap
EOS R/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/60 det., EV±0)/ ISO 10.000/ WB: Auto
Lokasi: Antelope Canyon, Arizona
EOS 600D yang saya miliki memang merupakan kamera yang sangat bagus bagi pemula. Saya bukan orang yang sentimental, tetapi kamera ini akan selalu memiliki tempat khusus di hati saya. Ini adalah satu-satunya kamera yang saya gunakan pada tahun-tahun awal saat melakukan perjalanan—tidak saja ringan dan mudah dibawa-bawa, kamera ini memiliki fungsi dasar yang mudah digunakan, dan yang paling penting, pekerjaan saya tuntas. Saya juga hanya menggunakan lensa kit EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM selama tiga tahun.
Tetapi, pada suatu perjalanan kerja, saya berkesempatan mencoba kamera full-frame dan saya tertegun, oleh semakin banyaknya pemandangan yang dapat saya tangkap. Tingkat detail dan kualitas bidikan rendah cahaya, juga mengagumkan. Juga pada sekitar waktu itu saya mulai bereksperimen dengan sejumlah lensa lain. Saya merasa seperti anak kecil yang baru saja menemukan toko permen. Terpesona oleh semua pengalaman ini! Begitu banyak kemungkinan untuk menyiasati dan mengontrol fotografi berdasarkan semua permutasi (perubahan urutan) ini.
Empat tahun yang sangat mengesankan bagi saya bersama EOS 600D, tetapi sekarang, setelah saya bereksperimen dengan fotografi dan mencoba kamera full-frame serta berbagai macam lensa, misalnya, lensa fish-eye (mata ikan), memang terasa bahwa sudah waktunya untuk menjalani suatu peningkatan.
EOS R: Wilayah baru, arena bermain baru
Tetapi, saya selalu siap menjalani petualangan yang menyenangkan
Karena sifat pekerjaannya, saya pasti memerlukan kamera yang mudah dibawa bepergian—kamera portabel, tidak terlalu besar dan tahan banting serta kondisi cuaca yang bervariasi. Juga perlu memiliki flipscreen, konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, serta performa rendah cahaya yang unggul.
EOS R/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 23mm/ Manual exposure (f/14, 1/20 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Lokasi: Manhattan, New York
Saya terpesona oleh EOS R ketika mencobanya belum lama ini saat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Serbaguna, serbabisa dan banyak lagi. Tidak saja dapat disimpan dalam ransel saya, kamera ini juga memiliki kemampuan rendah cahaya dan juga tampak menonjol: Saya terkesan oleh hasil bidikan saya mengenai langit malam Arizona dan cakrawala Manhattan—kualitas gambarnya yang istimewa sampai ke bagian tepi. Saya juga senang dengan kamera ini yang dapat disesuaikan, memiliki tiga pre-set pemotretan (C1, C2 dan C3), touch bar (bilah sentuh) dan control ring yang juga dapat disesuaikan pada lensa RF.
Saya sangat menyukai ukuran, berat dan kualitas gambar EOS R (di sini terlihat dengan lensa EF16-35mm f/2.8L II USM dan EF-EOS R Mount Adapter). Genggaman yang padat sungguh mudah dipegang.
Setelah bekerja hampir secara eksklusif dengan kamera DSLR, saya harus menguasai penggunaan kamera mirrorless. Sejumlah fitur baru pada EOS R dan lensa RF, juga harus saya kuasai. Tetapi, saya ingin melihat, bagaimana saya dapat mengembangkan diri dengan itu. Hal ini terasa bagaikan suatu medan yang sama sekali baru, dan saya selalu tertantang oleh petualangan yang seru.
Ketahui selengkapnya tentang EOS R di:
Terobosan Kesempurnaan Optik dengan EOS R
Perluas Kemungkinan Fotografi Anda dengan Lensa RF Baru
3 Fitur pada EOS R yang Akan Mengubah Cara Anda Membidik
4 Hal yang Tidak Anda Ketahui Mengenai Video 4K pada EOS R
Untuk ulasan langsung tentang EOS R pada berbagai destinasi perjalanan, bacalah:
Ulasan Langsung EOS R: Mengabadikan Keindahan Jepang (Versi Inggris)
24 jam di Seoul: 10 Bidikan Foto EOS R nan Memukau (Versi Inggris)
Ulasan Langsung: Mengapa EOS R merupakan Tambahan yang Bagus untuk Kit Fotografi Perjalanan Saya (Versi Inggris)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!