Melakukan hal yang itu-itu saja? Anda berpendapat bahwa foto lanskap yang Anda potret terlihat membosankan, tetapi tidak tahu bagaimana mengubahnya? Anda tidak perlu menggunakan teknik pemotretan atau melakukan pasca-pemrosesan untuk mengubahnya. Berikut ini ada sebagian pendekatan baru yang sederhana namun mengagumkan, yang dapat dengan mudah Anda coba pada pemotretan Anda berikutnya!
1. Komposisi yang minimal 70% langit
EOS R/ RF28-70mm f/2L USM/ FL: 31mm/ Flexible-priority AE (f/11, 1/320 det.)/ ISO 400/ WB: Daylight
Foto oleh: Toshiki Nakanishi
Baca: Fotografi Lanskap Minimalis dengan Bentangan Langit
Ada beberapa teknik komposisi yang cenderung lebih sering kita gunakan, seperti aturan segitiga, komposisi tengah, atau simetri. Terkadang, berbagai teknik tersebut menjadi kebiasaan sehingga kita tidak menyadari bahwa kita sedang menerapkannya! Meskipun ini bukan hal yang buruk, teknik ini dapat menghalangi kita untuk melihat cara baru dalam menyusun komposisi bidikan. Cara terbaik untuk keluar dari kebiasaan ini adalah dengan secara sadar menyusun komposisi gambar Anda dengan cara yang berbeda.
Berikut ini adalah teknik komposisi baru yang seharusnya cukup mudah diterapkan: lihat apa yang bisa Anda dapatkan apabila Anda memenuhi bingkai dengan langit sebanyak 70% atau lebih. Anda akan memperoleh gambar minimalis yang serba indah!
Saran dan gagasan lainnya yang lebih mendalam di artikel:
Ruang Negatif dalam Fotografi Alam
2. Melanggar aturan “correct exposure” (pencahayaan yang tepat)
EOS R5/ RF15-35mm f/2.8L IS USM/ FL: 15mm/ Manual exposure (f/16, 3,2 det.)/ ISO 50/ WB: 5.100K
Foto oleh: Takashi Karaki
Baca: Penerangan dalam Fotografi Lanskap (2): Mengurangi pencahayaan untuk kesan Drama
Ungkapan “less is more” (sedikit adalah lebih baik) dapat juga diterapkan pada foto. Anda tidak perlu memastikan bahwa setiap detail dalam gambar mendapatkan pencahayaan yang baik! Gambar di atas sengaja dibuat dengan mengurangi pencahayaannya sehingga area yang gelap tidak terlihat, dan mata kita tertuju pada air terjun yang mengalir, lumut di sekitarnya, serta lengkungan dan bentuk gua.
Coba kurangi pencahayaan pada bidikan Anda apabila Anda menghadapi pemandangan dengan kontras tinggi. Atau, jika sebagian besar pemandangannya cerah, lakukan sebaliknya dan berikan pencahayaan yang berlebihan. Anda mungkin akan melihat bentuk dan keterkaitan antara sejumlah elemen yang mungkin tidak Anda perhatikan sebelumnya!
Saran pengaturan kamera: Anda tidak perlu harus menggunakan pencahayaan manual untuk ini. Anda juga dapat menggunakan mode Av/Tv/P dengan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) sebagai gantinya.
Saran dan gagasan lainnya dalam artikel:
2 Teknik Foto Sederhana Untuk Menciptakan Karya Kreatif Dengan Salju – Lihat Teknik 1
3. Gunakan lampu kilat pada cahaya latar untuk mendapatkan efek dramatis yang unik
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (f/16, 1/200 det.)/ ISO 50/ WB: Lampu kilat Auto/ External
Foto oleh: Kazuo Nakahara
Kita biasanya tidak mengaitkan penggunaan lampu kilat dengan fotografi lanskap, tetapi lampu kilat dapat menciptakan sejumlah efek unik, khususnya apabila Anda memotret sesuatu dari jarak dekat menggunakan lensa sudut lebar!
Gambar di atas dibidik dengan menggunakan Speedlite.
- Langkah 1: Atur pencahayaan kamera untuk mengekspos latar belakang dengan benar. Untuk bidikan di atas, pencahayaan diatur menurut langit.
- Langkah 2: Sesuaikan output lampu kilat. Anda dapat menggunakan mode E-TTL dan menyesuaikan kompensasi lampu kilat. Untuk gambar di atas, lampu kilat diatur lebih lambat daripada biasanya agar bunga tidak terlihat terlalu terang.
- Langkah 3: Sesuaikan cakupan lampu kilat (sudut lampu kilat). Untuk bidikan di atas, lampu kilat diatur lebih sempit daripada panjang fokus untuk menciptakan efek vinyet di mana sudut-sudutnya terlihat lebih gelap.
Detail selengkapnya, termasuk petunjuk untuk mengatur lampu kilat, dapat ditemukan dalam artikel:
[Teknik Flash] Cara Menghasilkan Warna Dramatis dalam Cahaya Latar
Meskipun teknik ini bekerja paling baik dengan lampu kilat eksternal karena Anda dapat mengatur cakupan lampu kilat, namun, Anda juga mungkin dapat memperoleh hasil serupa dengan lampu kilat internal. Baca Teknik Lampu Kilat Built-in #3: Membuat Potret Dramatis dengan fitur Daylight Sync.
Apa pun jenis lampu kilat yang Anda gunakan, lakukan eksperimen dengan pengaturan yang berbeda dan lihat hasilnya!
Baru mengenal fotografi lampu kilat dengan Speedlite? Berikut panduan tentang cara menyiapkannya dalam artikel:
Memulai Fotografi Flash dalam 9 Langkah!
4. Membuat lukisan buram gerakan
EOS 5D Mark IV/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 400mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1,3 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh: Toshiki Nakanishi
Baca: Seni Rana Lambat: Mengubah Bidikan menjadi Lukisan Cat Air Abstrak
Teknik rana lambat tidak harus terbatas pada pencahayaan yang lama pada air yang mengalir atau awan yang bergerak. Lain kali Anda menemukan pemandangan dengan warna serba-indah, perlambat kecepatan rana, gerakan kamera, dan lihat bagaimana warna-warna tersebut berpadu untuk menciptakan gambar abstrak yang indah seperti lukisan cat air. Kecepatan rana, panjang fokus, dan gerakan kamera yang berbeda akan memberikan hasil yang berlainan, jadi bereksperimenlah dengan senang hati! Contoh di atas dibidik pada tripod agar buram gerakannya lurus, tetapi Anda juga bisa mencobanya dengan menggenggam kamera.
Saran Pro: Bawalah filter ND untuk membidik dengan pencahayaan yang agak lambat di siang hari.
5. Cobalah lensa baru. Ingin mengatasi tantangan? Gunakan lensa prima
229mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/5000 det, EV-1,0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto oleh: Chikako Yagi
Cari tahu selengkapnya mengenai lensa dalam artikel:
Ulasan Lensa: RF135mm f/1.8L IS USM dalam Fotografi Alam & Lanskap
Jika Anda sering memotret pemandangan, Anda mungkin punya lensa andalan. Mungkin memiliki dua buah lensa.
Ada kenyamanan dan kepuasan tersendiri yang didapat saat menguasai lensa dan mengetahui jenis gambar yang bisa Anda dapatkan dengannya, tetapi seperti semua zona nyaman, keakraban seperti itu juga bisa membatasi kreativitas!
Cara terbaik untuk keluar dari zona nyaman adalah memotret dengan jenis lensa yang berbeda. Idealnya, lensa itu adalah sesuatu yang tidak pernah Anda duga akan Anda gunakan. Misalnya, jika Anda biasanya lebih suka lensa sudut lebar, gunakan lensa telefoto di waktu berikutnya, dan perhatikan kompresi serta detailnya. Atau gunakan lensa prima (atau perkecil lensa zoom Anda) untuk menguji keterampilan komposisi Anda. Lensa ini akan menyegarkan pandangan Anda bahkan pada pemandangan yang paling familier.
Misalnya, RF135mm f/1.8L IS USM biasanya lebih diasosiasikan dengan potret wajah, tetapi seperti yang ditunjukkan dalam artikel yang ditautkan di atas, lensa ini juga dapat menghasilkan foto close-up alam yang menakjubkan, lengkap dengan bokeh yang indah!
Dan jika Anda membaca ulasan kami tentang RF24mm f/1.8 Macro IS STM dalam fotografi alam, Anda akan melihat gambar belalang yang memukau dalam "makro lebar” yang sedang bertengger di atas bunga hortensia—bukti bahwa lensa sudut lebar tidak hanya untuk lanskap yang megah dan luas!
Baca juga:
Menangani Penerangan Alami: Telephoto Macro Bebungaan dalam Cahaya Larut Senja
Lanskap 50mm, Gayaku: Lensa yang Menginspirasi Petualangan
Ulasan Lensa: RF70-200mm f/4L IS USM dalam Lanskap Alam
Beda Lensa, Beda Ekspresi: Fotografi Lanskap & Alam
---
Teknik manakah yang sudah Anda coba? Apa kiat Anda untuk mengatasi pemotretan yang itu-itu saja? Beri tahu kami dalam komentar! Anda juga dapat berbagi bidikan Anda di My Canon Story!