Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dalam Fokus: Teknik Lampu Kilat Built-in- Part5

Teknik Lampu Kilat Built-in #5: Jejak Cahaya Cepat dan Menggebu dengan Sinkronisasi Tirai Kedua

2019-09-16
5
4.44 k
Dalam artikel ini:

Membidik pada kecepatan rana lambat dan cahaya dari lampu depan mobil yang melaju - dan cahaya belakang lampu mobil, akan tampak seperti jejak cahaya. Jika menggunakan lampu kilat yang dikombinasikan, Anda tidak saja akan menangkap jejak cahaya, tetapi bodi mobilnya juga, menghasilkan bidikan fenomenal yang terlihat seperti adegan dari film sci-fi. Ketahui cara memanfaatkan mode Second-Curtain Sync (Sinkronisasi Tirai Kedua). (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)

Mobil dengan jejak cahaya

FL: 18mm (setara 28mm)/ Manual exposure (f/3.5, 1 det.)/ ISO 400/ WB: Auto
Flash Exposure Compensation: EV-0,7

Dengan sinkronisasi tirai kedua, Anda bisa menghasilkan efek yang tidak dapat dihasilkan dengan sinkronisasi tirai pertama

Kamera Anda ditetapkan ke first-curtain sync (sinkronisasi tirai pertama) secara default, yang berarti bahwa, lampu kilat built-in langsung menembak setelah pencahayaan dimulai. Apabila Anda ingin menangkap jejak cahaya, jejak cahaya ini muncul pada arah depan mobil, membuat mobil tersebut seperti berbalik. 

Untuk membidik jejak cahaya di belakang mobil seperti mobil tersebut sedang melaju ke depan, lampu kilat built-in harus ditetapkan ke second-curtain sync. Lampu kilat akan ditembakkan, tepat sebelum rana menutup, dan Anda akan menangkap jejak cahaya di belakang mobil.

Contoh negatif: First-Curtain Sync (Sinkronisasi Tirai Pertama)

Mobil dengan jejak cahaya di depan

Jejak cahaya yang tertangkap ke arah depan mobil, seperti mobil sedang melaju terbalik.

Contoh yang bagus: Second-Curtain Sync (Sinkronisasi Tirai Kedua)

Mobil dengan jejak cahaya di belakang

Cahaya dari lampu depan mobil tertangkap ke arah belakang mobil, seperti mobil seakan-akan sedang melaju ke depan.

 

Langkah demi langkah: Cara menangkap keduanya, mobil dan jejak cahaya, menggunakan second-curtain sync flash

Diagram pemotretan

Prosedur pemotretan
A: Tetapkan lensa Anda ke sudut yang selebar mungkin.
B: Gunakan tripod untuk memposisikan kamera Anda serendah mungkin.
C: Tetapkan kamera ke manual exposure mode.
D: Pengaturan pencahayaan:  Shutter Speed (Kecepatan Rana): 1/2 hingga 1 detik, aperture maksimum, ISO Auto
E: Ubah pengaturan lampu kilat Anda ke "Second-Curtain Sync". (Klik untuk mengetahui petunjuknya secara detail)
F: Lakukan bidikan percobaan dan turunkan kecepatan rana jika jejak cahaya terlalu pendek. (Inilah yang harus diperhatikan.)

Penjelasan yang lebih detail sebagai berikut:

 

Perlengkapan dan posisi pemotretan - Lensa sudut lebar, tripod, sudut rendah

- Pemotretan dari sudut rendah dengan lensa sudut lebar membantu menangkap dengan lebih baik pergerakan mobil yang sedang ngebut.
- Untuk menghindari goyangan kamera yang menyebabkan keburaman yang tidak diinginkan, gunakan tripod.

Belum punya tripod? Baca artikel Bagaimana Cara Menemukan Tripod yang Tepat Untuk Fotografi Anda

 

Pengaturan pencahayaan - Mode M, slow shutter (rana lambat), maximum aperture (aperture maksimum)

- Exposure mode: Manual, karena Anda harus menetapkan sendiri f-number dan kecepatan rana.
- Kecepatan rana: 1/2 det. hingga 1 det, sebagai panduan. Hal ini seyogianya menghasilkan jejak cahaya yang lebih panjang meskipun jejak cahaya ini juga bergantung pada kecepatan mobil yang melaju.
- Aperture: Maksimum, karena Anda memotret di malam hari.
- Kecepatan ISO: Auto. Serahkan ke kamera untuk melakukan penyesuaian yang perlu.

 

Menetapkan kamera Anda ke second-curtain sync

*Catatan: Prosedur aktual mungkin berbeda, tergantung pada model kamera. Kalau ragu, baca buku petunjuk pengguna.


1. Tekan tombol lampu kilat pada kamera Anda. Menu berikutnya akan muncul.

Flash on/off menu

Tekan tombol MENU.


2. Pada menu yang muncul, pilih “Shutter sync”.

Menu Built-in flash settings (Pengaturan lampu kilat built-in)

Anda juga bisa menjangkau layar ini dengan menekan tombol MENU -->Shoot menu-->Flash control-->Built-in flash settings.


3. Pilih “2nd curtain”.

Menu pengaturan Shutter sync

Sebaiknya membiasakan diri untuk mengembalikan pengaturan ke "1st curtain” setelah memotret—jika tidak, Anda mungkin lupa dan secara tidak sengaja membidik dalam mode ini pada waktu berikutnya.

 

Menemukan kecepatan rana yang tepat

Dengan second-curtain sync flash (lampu kilat sinkronisasi tirai kedua), diperlukan waktu beberapa saat sampai flash (lampu kilat) ditembakkan setelah Anda menekan tombol rana, jadi ini lebih sulit untuk menangkap mobil pada posisi yang Anda inginkan, dibandingkan jika Anda menggunakan lampu kilat normal.

Pengaturan waktu lampu kilat bergantung pada kecepatan mobil yang sedang melaju. Kiat untuk mendapatkan jejak cahaya yang indah dalam frame (bingkai) adalah melepaskan rana setelah mobil melaju 3-4m sejak memasuki frame. Bagaimana pun tembakan lampu kilat dilakukan, entah pada komposisi terbaik saat ada kendaraan yang mendekati, hampir semuanya bergantung pada kecepatan laju kendaraan, tetapi pada umumnya, kecepatan rana sekitar 1/2 hingga 1 detik sudah cukup bagus.

Contoh negatif (1): Kecepatan rana ditetapkan terlalu lambat

Jejak cahaya, tidak ada mobil
Bidik pada 1 detik

Waktu flash terlalu terlambat karena kecepatan rana ditetapkan terlalu lambat. Hasilnya, hanya jejak cahaya yang tertangkap, karena flash ditembakkan setelah mobil keluar dari frame.

Contoh negatif (2): Kecepatan rana ditetapkan terlalu cepat

Jejak cahaya sangat pendek
Bidik pada 1/15 det.

Jejak cahaya terlalu pendek karena kecepatan rana ditetapkan terlalu cepat. Dengan kecepatan rana yang pesat, akan lebih mudah untuk mengatur waktu lampu kilat saat mobil memasuki bingkai. Namun demikian, jejak cahaya akan menjadi pendek dan kurang membara.

 

Catatan: Jangan membuat kesal pengguna lalu lintas lainnya!

Fotografi lampu kilat macam ini bisa mengganggu para pengemudi, khususnya jika Anda akan membidik secara dekat ke kendaraan dan menembakkan lampu kilat berulang kali. Mungkin sebaiknya menggunakan mobil kawan baik Anda sebagai subjek. Dengan begitu, Anda bisa membidik sebanyak yang Anda inginkan sampai Anda menguasainya.

 

Untuk saran lainnya mengenai fotografi pada malam hari, bacalah:
Fungsi Kamera yang Berguna untuk Menangkap Bentangan Malam yang Berbeda
Satu Lokasi, Dua Rupa: Nightscape Abstrak – Tenteram vs. Semarak
Teknik Standar Menggunakan Jejak Cahaya
Saran Fotografi Malam: Cara Menggunakan Remote Switch untuk Mencegah Goyangan Kamera

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Teppei Kohno

Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.

http://fantastic-teppy.chips.jp

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

artikel terkait

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami