Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Cahaya Warna-Warni Kembang Api: Panduan Rinci Mendapatkan Bidikan Jitu

2018-10-11
7
1.58 k
Dalam artikel ini:
Kembang api yang memenuhi bentangan langit bisa terlihat cantik, tetapi, ada kalanya Anda hanya ingin mengabadikan efek yang paling Anda sukai. Anda dapat menciptakan montage kembang api dengan menggunakan mode Multiple Exposure kamera. Anda mau mencobanya? Berikut ini panduan kami untuk menciptakan kembali penampilan kembang api. (Dilaporkan oleh Gensaku Izumiya)

 

3 warna cahaya kembang api

EOS 5DS/ TS-E17mm f/4L/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 1 det. ×3 bidikan, EV±0)/ ISO 100/ WB: 3.000K
Dibidik dengan tripod
Lokasi: Pameran Kembang Api Asakawa-machi (Prefektur Fukushima)

 

Langkah 1: Persiapan untuk bidikan

1. Cari tahu sebanyaknya tentang semua hal yang terkait

i) Mencari lokasi. Lihat saat keadaan masih terang supaya Anda dapat mengidentifikasi tempat kembang api akan diluncurkan ke angkasa.

ii) Dapatkan brosur tentang acara yang bersangkutan, kalau ada. Brosur pertunjukan kembang api biasanya mengindikasikan ukuran dan jenis kembang api serta urutan peluncurannya—informasi yang sangat praktis untuk merencanakan pemotretan Anda.

iii) Pertimbangkan perlengkapan yang diperlukan (Lihat 2. Perlengkapan yang digunakan). Biasanya, orang berdesak-desak untuk melihat pertunjukan kembang api, dan Anda pasti tidak ingin direpotkan dengan bawaan yang banyak. Sebaiknya, Anda punya gambaran seberapa besar ukuran kembang api dan jaraknya dari posisi Anda, karena ini membantu menentukan panjang fokus yang Anda perlukan. Untuk bidikan di atas, saya memutuskan untuk menggunakan lensa prima 17mm.

 

Fakta menyenangkan: Ukuran kembang api

Pertunjukan kembang api skala kecil hingga sedang, seperti acara yang saya hadiri untuk mengambil bidikan ini, biasanya menggunakan cangkang kembang api berdiameter maksimal 15cm. Cangkang kembang api ukuran 15cm, bisa meletup setinggi 190cm di udara dan mencapai lebar maksimum 150m. Sementara itu, pertunjukan kembang api skala sangat besar mungkin menggunakan cangkang sebesar 60cm yang bisa mencapai ketinggian 450m dan letupan maksimum dengan diameter selebar 500m.

 

2. Perlengkapan yang digunakan

 

EOS 5DS

EOS 5DS
Tidak saja Anda mendapatkan penggambaran secara detail dengan kamera ultra-high-resolution seperti ini, tapi juga jumlah piksel tinggi, yang pasti berguna jika Anda memutuskan untuk mengkrop gambar nantinya.

TS-E17mm f/4L

TS-E17mm f/4L
Meskipun ini tidak mutlak harus dimiliki, namun, lensa tilt-shift (geser-miring) bisa mengeliminasi distorsi perspektif apa pun yang muncul. Apa pun yang Anda gunakan, entah itu lensa sudut lebar atau telefoto, hal ini akan bergantung pada kondisi di lokasi pemotretan Anda.

 
Pelepasan kabel

Pelepasan kabel/Sakelar jauh
Pelepasan kabel atau sakelar jauh sangat membantu untuk pencahayaan yang lama. Tidak saja ini bisa membantu Anda mengendalikan waktu pencahayaan dan pengaturan waktu pelepasan rana, namun juga mencegah goyangan kamera yang disebabkan penekanan tombol rana dengan jemari Anda. Jika sakelar jauh dilengkapi fungsi timer, itu malah lebih baik lagi!

ND filter

ND8 filter
Anda dapat menggunakan kecepatan ISO terendah dan aperture atau bukaan diafragma yang sesempit mungkin, tetapi karena kembang apinya begitu benderang sehingga gambar Anda mungkin kelebihan cahaya. ND filter membantu mengurangi intensitas cahaya dan mencegah kelebihan cahaya tersebut.
Ketahui selengkapnya mengenai Pro dan Kontra ND Filter.

 

Langkah 2: Menyiapkan kamera

1. Pengaturan dasar

Saya menggunakan pengaturan ini untuk memotret kembang api tunggal, tetapi juga bisa berlaku untuk pencahayaan multipel:

i) Pasang kamera pada tripod. Pastikan bahwa kamera terpasang secara aman dan kencang.
ii) Pasang pelepasan kabel/sakelar jauh.
iii) Nonaktifkan fitur pengurangan noise pencahayaan lama untuk memastikan gambar yang dihasilkan lebih tajam.
iv) Tetapkan Picture Style ke “Landscape” untuk membuat warnanya terlihat lebih semarak.
v) Tetapkan mode pemotretan dan pengaturan Anda. Pengaturan siap-pakai yang saya tetapkan yaitu: Bulb mode, ISO 100, f/11.

 

Pelepasan kabel dan kamera pada tripod

Pelepasan kabel atau sakelar jauh memungkinkan pengoperasian rana yang mudah dan membantu mencegah goyangan kamera.

Mode dial dalam Bulb mode

Pencahayaan hanya berlanjut sewaktu tombol pelepasan kabel ditekan dan ditahan ke bawah.

 

Untuk rekap cepat mengenai dasar-dasar fotografi kembang api, bacalah:
Memotret Kembang Api: Tutorial

 

Saran: Jangan menetapkan kecepatan rana terlalu pesat

Bidikan kembang api yang gagal

Bidikan pada 1/15 det.
Jika waktu pencahayaan terlalu singkat, jejak cahaya dari kembang api tidak bisa terlihat jernih, dan bidikan menjadi kurang berkesan.

Berikut ini sebagian saran untuk mendapatkan waktu pelepasan rana yang tepat untuk bidikan pencahayaan tunggal—dan lainnya:
4 Saran Sang Pakar untuk Menangkap Bidikan Cemerlang Kembang Api Tunggal
3 Hal yang Tidak Pernah Anda Ketahui Tentang Memotret Kembang Api

 

2. Persiapkan lensa Anda

i) Gunakan MF untuk memfokus. Dengan cara ini, titik pemfokusan tidak akan bergeser secara tidak sengaja apabila Anda menekan tombol pelepasan kabel.
ii) Sesuaikan fokus ke infinity.
iii) Pergerakan apa pun pada cincin fokus bisa menyebabkan bidikan Anda berada di luar fokus. Untuk menghindari itu, gunakan plakban (gaffer tape) untuk menjaga cincin fokus tetap di tempatnya.

 

Tetapkan ke MF

Sakelar MF ditetapkan ke MF mode

Tetapkan ke MF supaya titik pemfokusan tidak bergeser secara tidak disengaja apabila tombol pelepasan kabel ditekan.

Tetapkan fokus ke infinity; segel bodi lensa dengan plakban

Cincin fokus disegel dengan plakban

Amankan cincin fokus dengan plakban untuk mencegah hasil gambar di luar fokus.

 

Saran bonus: Fokuskan pada lokasi peluncuran kembang api, kalau bisa

Jika di siang hari dan Anda bisa melihat bejana silindris untuk kembang api yang mengindikasikan lokasi peluncuran kembang api, gunakan MF dan tetapkan fokus padanya terlebih dahulu.

 

Langkah 3: Sebelum Anda membidik

1. Susun bidikan untuk pencahayaan pertama pada arah a horizontal sedemikian rupa sehingga kembang api ditangkap pada sisi kiri bingkai.

2. Mengamati peluncuran kembang api pertama. Setelah kembang api pertama diluncurkan, periksa ketinggian dan besaran letupan melalui kamera. Meskipun yang ideal adalah kembang api yang akan Anda tangkap memiliki ukuran dan peluncuran yang sama dari segi ketinggian dan posisinya di langit, namun kalaupun sedikit berbeda, hal itu tidak menjadi masalah.

 

Langkah 4: Bidikan dengan pencahayaan multipel aktual

1. Sebelum menekan rana…

i) Aktifkan mode multiple exposure (pencahayaan multipel) dan tetapkan angka pencahayaannya. Untuk bidikan ini, saya menetapkannya ke “3”. Jika Anda baru menjajaki fotografi kembang api, Anda dapat menggunakan metode kain hitam.
 

Menu pengaturan multiple exposure

Pengaturan saya:
Mode Multiple exposure (Pencahayaan Multipel): On (Hidup): Func/Ctrl (Prioritas fungsi dan kontrol)
Multiple-exposure control (Kontrol pencahayaan multipel): “Bright” (Cerah).
Jumlah pencahayaan: 3
*Gambar menunjukkan layar menu pada EOS 5DS/EOS 5DS R, dan mungkin berbeda pada model kamera yang lain.

 

ii) Jangan langsung membidik! Ketika Anda mendengar bunyi letupan pertama, cepat periksa ketinggian dan ukuran kembang api pada layar kamera, dan apakah posisi gambarnya sudah benar.

 

Saran: Ada jejak atau tanpa jejak cahaya?

Setelah kembang api diluncurkan, Anda akan melihat jejak cahaya yang membentuk “ekor” saat cangkang kembang api membubung ke angkasa. Anda bisa memilih, apakah akan menyertakannya dalam komposisi Anda atau tidak. Untuk bidikan ini, saya tidak menyertakannya karena ingin memfokuskan perhatian pemirsa pada letupan utama.

 

Kapan menekan rana?

Ilustrasi mengenai kapan melepaskan rana

Mulai pencahayaan setelah “ekor” kembang api menghilang. Jika Anda ingin menyertakan jejak cahaya ke dalam komposisi, mulailah pencahayaan segera setelah Anda mendengar bunyi letupan.

 

2. Geser komposisi Anda untuk menangkap kembang api yang berikutnya

Gambar akhir tidak akan terlihat seimbang jika Anda hanya melakukan pan kamera secara acak setelah bidikan pertama. Rencanakan, tempat kembang api yang Anda inginkan pada masing-masing pencahayaan, dan geser komposisinya sebagaimana mestinya.

Saya mengambil ketiga pencahayaan kembang api ini sambil memutar platform tripod sekitar 10° setiap kali setelah pencahayaan. Saya menempatkan kembang api pertama (A) di sisi kiri bingkai, yang kedua (B) di tengah, dan yang ketiga (C) di sisi kanan bingkai.

 

Diagram komposisi menunjukkan urutan pencahayaan

Pada gambar yang digabungkan, ketiga kembang api, semuanya berukuran sama (cangkang berdiameter 12cm). B diposisikan pada 10° arah kanan A, dan C pada 10° arah kanan B. Anda bisa memvariasikan sudut perpindahan menurut panjang fokus lensa dan besaran kembang apinya.

Jika terdapat serangkaian kembang api yang diluncurkan secara berturutan, berikut ini cara menangkapnya dalam bingkai yang sama:
Saran Kecepatan Rana: Cara Menangkap Seluruh Rangkaian Kembang Api dalam Bingkai yang Sama

 

Terakhir: Buat catatan tentang apa saja yang bisa merusak bidikan Anda

1. Tenda di luar ruangan dan elemen besar lainnya yang stasioner

Pencahayaan multipel yang gagal: Tenda terlihat ganda

Apabila Anda melakukan pan kamera pada mode multiple exposure, benda apa pun yang tidak bergerak, dan tertangkap kamera, akan disejajarkan secara berbeda dalam tiap pencahayaan. Hal ini bisa menyebabkan tampilan “penglihatan ganda” yang tidak sejajar, khususnya untuk benda besar seperti tenda dan bangunan. Pada bidikan yang berhasil, saya tidak mengalami masalah karena saya menggunakan penerangan malam sebagai latarnya.

 

2. Kelebihan cahaya/Kekurangan cahaya

Bidikan kelebihan cahaya: Semburan sorotan

Kembang api yang kelebihan cahaya

Bidikan kekurangan cahaya: Kembang api terlihat terlalu redup

Kembang api yang kekurangan cahaya

Sejauh atau sedekat apa jarak kembang api dari kamera, menghasilkan efek perspektif yang berbeda-beda, dan karena itu, hal ini bisa mengubah kecerahan bidikan. Sebagian kembang api mungkin juga lebih cerah secara signifikan daripada yang lainnya. Kendalikan pencahayaan dengan menyesuaikan aperture (bukaan diafragma) seperlunya.

 

Berikut ini ada beberapa lagi gagasan untuk berkreasi dengan kembang api:
Cara Menangkap Bidikan Genggam Pertunjukan Kembang Api yang Artistik

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Gensaku Izumiya

Lahir di Akita pada tahun 1959, sepanjang hidupnya Izumiya sangat menghayati pemotretan kembang api. Ia terutama memotret lanskap, komersial, orang, barang dan masakan, serta menciptakan foto tentang api dan air. Gensaku Izumiya adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami