Kecepatan Rana Manakah yang Digunakan untuk Bidikan Lompatan Melayang?
Bagaimana Anda mengambil bidikan lompatan yang membuat subjek terlihat seakan mereka melayang di atas tanah? Ini tidak sesederhana seperti menggunakan kecepatan rana pada kamera Anda! Fotografer potret wajah profesional, Haruka Yamamoto menjelaskan, mengapa dia memilih kecepatan rana tertentu. (Dilaporkan oleh: Haruka Yamamoto, Digital Camera Magazine)
Pertanyaan: Dapatkah Anda menebak, berapa kecepatan rana yang digunakan untuk menangkap bidikan berikut?
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 200mm
Opsi
a) 1/125 det.
b) 1/500 det.
c) 1/2,000 det.
d) 1/8.000 det.
Petunjuk: Kondisi pemotretan
Di mana: Lintasan jalan yang menghadirkan pemandangan yang jernih dan tidak terhalang
Jarak subjek: Sang model berjarak sejauh 10m.
Kondisi penerangan: Saat itu penerangannya redup, jadi saya menetapkan kecepatan ISO ke ISO 2000.
Konsep: Bidadari melayang turun ke bumi
Instruksi ke sang model: Melompat tegak lurus ke atas (Bidikan ini diambil saat subjek sedang melayang ke bawah.)
Mengapa pada kecepatan rana ini?
1. Untuk membekukan gerakan
Untuk menangkap bidikan lompatan sehingga subjek terlihat seakan sedang melayang di udara, Anda harus menggunakan kecepatan rana yang sangat cepat untuk membekukan pergerakannya. Kecepatan rana yang terlalu lambat menyebabkan buram gerakan yang juga akan memburamkan garis luar subjek dan membuat bidikan terlihat kurang dramatis.
2. Untuk menggunakan aperture yang lebih lebar
Kecepatan rana juga memengaruhi pengaturan aperture yang dapat Anda gunakan. Agar bidikan terlihat lebih istimewa, Anda perlu menciptakan bokeh latar belakang untuk menghasilkan pemisahan latar belakang-subjek yang lebih baik, dan sebaiknya ini dilakukan dengan aperture yang sangat lebar (f/2.8 dalam bidikan ini).
Pelajari selengkapnya dalam artikel: Hubungan Antara Aperture Lensa dan Bokeh
Mari kita lihat pada bidikan yang sama, yang ditangkap pada kecepatan rana berbeda.
a) 1/125 det.
Pada 1/125 det., terdapat buram gerakan pada rok bawah dan rambut sang model. Aperture optimal untuk mencapai pencahayaan yang tepat adalah f/11, yang tidak cukup lebar untuk menciptakan bokeh yang indah dan membuai.
Saran: Pakaian yang semakin berbunga-bunga, semakin buram pergerakannya apabila subjek melompat
b) 1/500 det.
Masih ada buram gerakan pada rok bawah dan rambut sang model, bahkan ketika kami menggandakan kecepatan rana ke 1/500 det. Aperture optimal untuk pencahayaan yang tepat agak lebih lebar pada f/5.6, tetapi bokeh latar belakang yang diciptakan masih belum memuaskan.
c) 1/2.000 det.
Ini adalah kecepatan rana yang ideal Rok bawah terlihat tajam, dan saya bisa menggunakan aperture maksimum f/2.8 untuk menciptakan bokeh latar belakang yang lebih kuat.
d) 1/8.000 det.
Ketika kami mempercepatnya ke 1/8000 det., yang merupakan kecepatan rana tercepat yang tersedia pada kamera saya, bidikan terlihat kurang cahaya, bahkan pada aperture maksimum. Semestinya, saya bisa menggunakan kecepatan ISO yang lebih tinggi untuk membuat bidikan lebih cerah, tetapi saya tidak melakukannya, karena noise gambar akan lebih intensif dan membuat kulit terlihat kasar dan berbutir-butir.
Inilah yang bisa Anda lakukan dengan kecepatan rana 1/8.000 detik.
Panduan Langkah-demi-Langkah untuk Menangkap Percikan Ombak pada Pengaturan Fast Shutter Speed
Detail yang lebih halus: Cara mendapatkan bidikan yang jauh lebih baik
1. Gunakan lensa telefoto untuk menciptakan bokeh yang lebih kuat
Dibidik pada 50mm
Saya tidak bisa lebih menegaskan ini, tetapi yang penting adalah berhasil membuat bidikan lompatan mengapung seperti ini, dan bukan hanya sekadar membuat subjek terlihat seakan melayang di udara. Foto lompatan ini pun harus terlihat seakan subjek sedang ‘mengapung’ dari latar belakang. Menggunakan lensa telephoto akan membantu membuat bokeh latar belakang terlihat lebih kuat dan menghasilkan pemisahan subjek-latar belakang yang lebih baik. Sebagai perbandingan, gambar yang dibidik oleh lensa standar pada 50mm, ditunjukkan di atas, juga menampilkan detail latar belakang yang terlalu jernih.
Lihat gif di bawah untuk perbandingan.
2. Membidik dengan memiringkan ke atas dari sudut yang lebih rendah
Bidikan pada level mata
Untuk menyempurnakan efek “melayang di udara”, bidik dari sudut yang lebih rendah, sebaiknya kamera berjarak sedekat mungkin ke tanah. Saya berjongkok untuk mengambil bidikan level mata, seperti di atas—perhatikan, bagaimana subjek tidak tampak seakan melayang di atas tanah, bukan?
Untuk mengambil bidikan utama, saya berbaring di tanah, tetapi mungkin Anda tidak perlu melakukannya kalau Anda membidik dalam Live View pada kamera yang memiliki monitor LCD Vari-angle, yang sepenuhnya berfungsi.
Ketahui tentang efek lainnya yang bisa Anda ciptakan dengan rana lambat yang berbeda-beda dalam artikel:
Kehidupan Alam Liar Bergerak melalui Shutter Speed Control
Pengaturan Kamera yang Digunakan untuk Bidikan Rana Lambat yang Mencengangkan!
Fotografi Olahraga: Cara Menegaskan Kecepatan Dengan Mengontraskan Suasana yang Tenang dengan Suasana yang Bergejolak
Untuk saran fotografi potret wajah lainnya mengenai, bacalah:
Teknik untuk Mengatur Pose dan Mengarahkan Subjek Potret
5 Teknik Fotografi Potret Wajah yang Membawa Anda dari Siang ke Malam Hari
Fotografi Potret Wajah: 3 Pengaturan Aperture yang Menjadi Favorit Para Fotografer Profesional
Bidikan lompatan jenis apakah yang telah Anda ambil, dan mengapa Anda memilih pengaturan yang Anda gunakan itu?
Berbagi bidikan Anda dengan kami di Kisah Canon Saya yang berpeluang ditampilkan!
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Tokyo, Yamamoto adalah seorang fotografer freelance yang pekerjaannya adalah memotret untuk sejumlah media, termasuk majalah, sampul CD dan iklan. Dia juga memiliki blog sendiri, yang menampilkan berbagai posting berupa karya bidikannya dari serial fotografi yang sedang berjalan “Otome-graphy [Maiden-graphy]”, yang bertujuan menghilangkan stereotip wanita muda pada saat ini serta menanggapi berbagai masalah Yamamoto mengenai penuaan dini. Koleksi bidikan karyanya diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 2018.