Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial In Focus: Lenses FAQs- Part3

Lensa FAQ #3: Bagaimana Stop Image Stabilization Ditentukan?

2019-06-03
8
4.01 k
Dalam artikel ini:

Performa stabilisasi gambar biasanya dijelaskan dari segi stop kecepatan rana, seperti ”setara 5 stop kecepatan rana” atau ”setara 4 stop”. Bagaimana angka-angka ini diukur? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)

Efek IS

 

Efek IS

Apa yang dimaksudkan dengan goyangan kamera?

“Goyangan kamera” mengacu ke gambar yang buram akibat pergerakan kamera, termasuk pergerakan yang disebabkan oleh tangan yang memegang kamera tidak stabil.

Mengapa stabilisasi gambar itu penting?

Sebagai aturan umum, jika Anda ingin membidik sambil menggenggam kamera, kecepatan rana harus ditetapkan minimal 1/detik panjang fokus untuk mencegah goyangan kamera.

Namun demikian, tidak selalu memungkinkan untuk membidik pada 1/panjang fokus. Contohnya, dalam kondisi pemotretan yang gelap, mungkin Anda harus menggunakan keduanya, aperture maksimum dan kecepatan rana yang lebih lambat, untuk memastikan bahwa bidikan secara memadai tersinari tanpa terlalu banyak noise gambar.

Image Stabilisation (IS) membantu untuk mengoreksi goyangan kamera supaya Anda dapat membidik pada kecepatan rana yang lebih lambat dengan sedikit atau tidak ada pemburaman akibat goyangan kamera yang kentara. (Catatan: Ini tidak dapat mengoreksi keburaman yang disebabkan oleh subjek yang bergerak!)


IS On

Jembatan di waktu malam, IS hidup

Close-up yang menunjukkan ketajaman


IS Off

Jembatan di waktu malam, IS mati

Close-up yang menunjukkan keburaman

EOS R/ RF24-105mm f/4L USM/ FL: 105mm/ Manual (f/4, 1/4 det.)/ ISO 800/ WB: Daylight

Dalam contoh ini, panjang fokus adalah 105mm, tetapi kecepatan rana 1/4 detik, yang lebih lambat 4 stop kecepatan rana daripada aturan 1/panjang fokus. Hal ini menyebabkan goyangan kamera yang terlihat apabila IS dimatikan.


Apa yang dimaksudkan dengan “Efek IS hingga XX stop kecepatan rana”?

Ini artinya bahwa, apabila Anda membidik saat IS hidup, efek koreksi goyangan kamera terlihat seakan-akan seperti Anda sedang memotret pada kecepatan rana yang lebih cepat dari XX stop.

Pada contoh di atas, RF24-105mm f/4L IS USM memiliki performa IS yang setara dengan kira-kira 5 stop kecepatan rana. Ini mengemukakan bahwa contoh “IS On” hanya setajam seperti diambil pada sekitar 1/100 hingga 1/125 detik.

 

Cara mengukur IS stop

Jumlah stop IS yang efektif diukur dan ditentukan dengan menggunakan metode yang ditetapkan oleh Camera & Imaging Products Association (CIPA) (Versi Inggris).

Tautan ini (Versi Inggris) memiliki lebih banyak informasi mengenai metode, tetapi berikut ini adalah rangkumannya:


Prosedur:

1. Perlengkapan yang akan diuji-coba disiapkan pada alat penggetar.

2. Kemudian dipaparkan ke salah satu dari dua jenis bentuk gelombang getaran buatan mesin, tergantung pada total massa bodi kamera, lensa, media memori dan baterai.

3. Selama getaran, kamera digunakan untuk membidik bagan pengukuran buram gerakan dengan stabilisasi gambar dihidupkan.

Pada umumnya, sebanyak 10 bidikan diambil pada interval pemotretan sekitar 1 detik. Pemotretan dihentikan setelah 30 detik meskipun bidikan yang diambil kurang dari 10.

4. Minimal 200 bidikan dari bagan pengukuran buram gerakan yang diambil dalam kondisi yang sama (kecepatan rana, panjang fokus, jarak pemotretan, dll).

5. Kecepatan rana ditingkatkan atau dikurangi paling banyak sebesar satu stop, dan Langkah 3 serta 4 diulangi.

6. Seluruh proses dari 1. hingga 5. Diulangi sampai dua hasil pengukuran diperoleh:
i) Kecepatan paling lambat di mana pemburaman tidak melampaui tolok ukur yang ditentukan sebelumnya (juga diketahui sebagai “tingkat penentuan untuk performa stabilisasi gambar”), dan
ii) Kecepatan rana tercepat di mana keburaman lebih kentara daripada tolok ukur yang ditentukan sebelumnya.

7. Hasil bidikan kemudian ditentukan dengan menggunakan perangkat lunak pengukuran keburaman khusus, dan menyusun indeks jumlah stop efektif menurut metode penghitungan yang dijelaskan di bawah.


Pahami hal ini:

1) Untuk mencegah fluktuasi apa pun yang muncul dari perbedaan dalam keterampilan teknis fotografer, performa IS tidak diukur dengan menggunakan bidikan genggam aktual.

2) Pada praktiknya, goyangan kamera sulit ditekan apabila pemotretan dengan kecepatan rana adalah selambat 30 detik. Kecepatan rana paling lambat di mana sistem IS efektif, tidak diketahui dan mungkin berbeda di antara kamera. Menurut Canon, DSLR mereka “mampu bekerja pada kecepatan rana rendah hingga 30 detik”.

3) Kondisi yang diciptakan oleh perangkat getaran, berbeda dari goyangan kamera yang sesungguhnya, jadi, jumlah stop IS mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang dialami pengguna ketika menggunakan kamera.

 

Metode untuk mengukur performa IS didasarkan pada standar CIPA

Grafik CIPA menunjukkan metode penghitungan

A: Performa IS (stop kecepatan rana)
B: Jumlah buram gerakan rujukan
C: Jumlah buram gerakan terukur
D: Tingkat penentuan untuk performa stabilisasi gambar

Sumber: Gambar 4-5-3b Metode Penghitungan Performa Stabilisasi Gambar, dari “Measurement and Description Method for Image Stabilization Performance of Digital Cameras (Optical System)” [Metode Pengukuran dan Deskripsi Kamera Digital (Sistem Optik)] yang diterbitkan oleh CIPA.


Apa maksud dari persyaratan ini

- Jumlah buram gerakan rujukan (B): Suatu nilai yang menunjukkan kadar keburaman tanpa IS.

- Jumlah buram gerakan terukur (C): Suatu nilai yang menunjukkan buram gerakan yang tersisa, apabila IS dihidupkan. Hal ini diambil dari hasil yang diperoleh dengan alat penggetar.

- Tingkat penentuan untuk performa stabilisasi gambar (D): Memang sulit menentukan, apakah stabilisasi gambar terjadi kalau ada pemburaman yang sangat kecil. Nilai ini mengemukakan kadar pemburaman yang ditentukan sebelumnya cukup untuk para panelis CIPA mengetahui bahwa stabilisasi gambar telah dilakukan.


Menghitung jumlah

1. Mengidentifikasi titik pada B dan C yang bersilangan dengan D.

2. Mengidentifikasi kecepatan rana (sumbu horizontal) di mana persilangan ini terjadi.

3. Performa IS efektif dari segi stop kecepatan rana dihitung dari perbedaan antara dua persilangan.

 

Contoh lensa Canon dengan IS built-in


Kira-kira 5 stop

EF70-200mm f/4L IS II USM

EF70-200mm f/4L IS II USM


Kira-kira 4 stop

Catatan: Kecepatan IS hanya mungkin dilakukan pada kamera yang kompatibel.

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Ryosuke Takahashi

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Di samping memotret untuk iklan dan majalah di Jepang dan di luar Jepang, beliau juga adalah pengulas untuk “Digital Camera Magazine” sejak peluncuran publikasi ini serta menerbitkan sejumlah karyanya. Dalam ulasan produk dan lensa, Takahashi secara khusus mendukung berbagai teknik fotografi yang menonjolkan performa lensa melalui sudut pandang dan pengujian uniknya. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

artikel terkait

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami