3 Cara Menangkap Gambar Monokrom Pemandangan Musim Salju yang Memikat
Musim dingin membuat pemandangan nan indah, tetapi apabila segalanya di sekeliling Anda tampak putih dan terselimuti salju, bagaimana Anda membuka kreativitas Anda untuk mengabadikan pemandangan tersebut dengan cara berbeda dari biasanya? Berikut ini tiga cara untuk dicoba: (Dilaporkan oleh: Yuki Imaura, Rika Takemoto, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark II/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 300mm/ Aperture-priority AE (f/10, 1/1.000 det., EV+1,0)/ ISO 200/ WB: 4.600K
Foto oleh: Yuki Imaura
1. Membuat bidikan lebih tiga dimensional: Bermain dengan cahaya dan bayangan
Sewaktu saya mengambil bidikan di atas, saya terpesona oleh hamparan salju yang putih bersih, selembut sutra pada lereng yang jauh ini, mengingatkan saya akan kulit yang bersih berseri, sehalus porselen yang dimiliki sebagian wanita. Untuk melestarikan tekstur ini, saya mencurahkan perhatian secara khusus ke pencahayaan, menjaga kecerahan sedekat mungkin dengan yang saya lihat secara kasat mata. Berikut ini ada dua faktor yang membantu membuat bidikan yang berhasil.
i) Posisikan bagian yang berbayangan atau area teduh di tempat yang sesuai untuk membuat pemandangan lebih mengesankan
Apabila menyangkut soal memotret permukaan yang bersalju, sesungguhnya ini semua tentang bayangan. Coba renungkan hal itu: Tanpa area bayangan, seluruh bidikan Anda hanya merupakan hamparan putih.
Hal ini berlaku pada gambar utama, di mana bayangan pepohonan yang menerpa permukaan hamparan salju merupakan daya tarik utama. Kelima pohon di kanan tengah adalah subjek utama, tetapi garis-garis yang dibentuk oleh bayangan pepohonan di sebelah kiri, membantu menyeimbangkan komposisinya.
ii) Gunakan kompensasi pencahayaan supaya salju tidak tampak terlalu gelap
Karena salju ini sangat reflektif, hal ini bisa “memperdaya” meter cahaya kamera sehingga bidikan kekurangan cahaya kalau Anda menggunakan salah satu mode pencahayaan otomatis/semi-otomatis tanpa exposure compensation (kompensasi pencahayaan).
Dari pengalaman saya, nilai kompensasi pencahayaan sekitar EV+1,0, biasanya cukup apabila memotret salju pada hari yang cerah.
Waspada: Jangan menetapkan kompensasi pencahayaan secara serampangan. Sebelum menekan tombol rana, selalu pastikan bahwa area sorotan tidak terlalu benderang sehingga terjadi blown out!
Cari tahu bagaimana histogram dapat membantu Anda, baca di artikel ini.
Apabila Anda memotret salju tanpa kompensasi pencahayaan, daya pantul salju yang tinggi membuat meter cahaya kamera mengira bahwa pemandangan tersebut lebih terang daripada yang sesungguhnya. Akibatnya, bidikan menjadi kurang cahaya dan terlihat gelap.
2. Memanfaatkan kontras antara diam dan bergerak
EOS 5D Mark II/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 300mm/ Aperture-priority AE (f/18, 1,6 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: 3.200K
Foto oleh: Yuki Imaura
Icicles (lempengan es), subjek utama bidikan ini, terbentuk apabila percikan air dari aliran deras jeram di bawah membeku dalam cuaca yang sangat dingin.
Bidikan pemandangan musim dingin seperti ini cenderung menghasilkan subjek utama dan latar belakang dalam bayangan putih, yang bisa terlihat sangat monoton. Untuk membuat gambar lebih menarik, saya memutuskan untuk membidik dengan kecepatan rana yang lebih lambat agar dapat menangkap gerakan turbulen aliran air jeram yang deras di bawah. Dinamisme jeram menciptakan kontras yang menarik dengan lempengan es yang diam tak bergerak.
Saran: Untuk menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat apabila memotret salju/es di siang hari, gunakan ND filter yang lebih gelap
Apabila memotret es atau salju di luar ruangan pada siang hari, daya pantulan yang tinggi bisa membuatnya sulit untuk memperlambat kecepatan rana sebanyak yang Anda inginkan agar bidikan berlebihan cahaya. Anda mungkin harus menggunakan pengaturan aperture sempit, yang meningkatkan risiko kualitas gambar memburuk akibat difraksi. Untuk menghindari itu, gunakan ND filter yang lebih gelap, seperti ND64 atau ND400 filter, yang akan memperlambat kecepatan rana, masing-masing sekitar 6 stop atau 8,65 stop. Jika Anda menggunakan kamera sistem EOS R, EF-EOS R Drop-in Filter Mount Adapter dengan ND filter variabel memiliki efek filter hingga ND500 (9 stop kecepatan rana).
Pelajari lebih lanjut mengenai ND filter dalam artikel:
Lensa FAQ #5: Apa saja Pro dan Kontra ND Filter?
Pahami hal ini: Memotret dalam bayangan akan memungkinkan Anda memperlambat kecepatan rana lebih jauh, tetapi ini tidak akan menangkap kilauan es dan salju.
3.Ubah salju yang turun menjadi lingkaran bokeh
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/200 det., EV-0,7)/ ISO 200/ WB: Daylight
Foto oleh: Rika Takemoto
Gambar di atas adalah taman yang kerap saya kunjungi, yang berubah menjadi menjadi negeri ajaib musim dingin dalam semalam. Saya tertarik dengan rumpun pepohonan yang simetris ini. Saya ingin mengambil bidikan yang berkesan surealis dengan pepohonan sebagai daya tarik utama.
Elemen utama bidikan
i) Komposisi
Saya memperbesar ke batang pohon untuk mengambil tanaman pohon yang menarik perhatian pada posisinya yang simetris.
ii) Menciptakan lingkaran bokeh dari salju
Salju yang berjatuhan biasanya akan ditangkap sebagai garis-garis. Untuk menangkapnya sebagai lingkaran bokeh, saya menggunakan aperture lensa maksimum dan menembakkan lampu kilat eksternal untuk membekukannya di tempat. Lingkaran bokeh salju adalah kunci untuk menciptakan bidikan yang terkesan seakan menampilkan alam fantasi. Salju nan putih menonjol dari batang pohon di latar belakang, dan memperbesarnya membuat lingkaran tampak lebih besar.
Baca juga: Teknik Lampu Kilat Built-in #6: Lingkaran Bokeh Ajaib di Hari Hujan
iii) Gunakan WB (Daylight)
Mengubah white balance ke “Daylight” secara halus menambahkan rona biru yang membantu menyampaikan udara dingin yang dirasakan.
iv) Kompensasi pencahayaan negatif
Dengan memperkirakan bahwa warna gelap batang pohon akan menyebabkan kamera mengatur pencahayaan terlalu terang, saya menggunakan kompensasi pencahayaan negatif.
Saran: Sejumlah faktor yang mengubah penampilan lingkaran bokeh
Panjang fokus yang semakin panjang, lingkaran bokeh pun semakin besar.
Semakin besar aperture (yaitu, semakin kecil f-number), semakin halus lingkaran bokeh-nya.
Menyesuaikan flash intensity (intensitas lampu kilat), juga mengubah penonjolan bokeh dari latar belakang gambar.
Bidik pada 24mm
Gambar di atas dari pemandangan yang persis sama, dibidik pada 24mm dari jarak yang sedikit lebih jauh. Lingkaran bokeh salju tampak jauh lebih kecil: Alih-alih lingkaran bokeh besar melayang di udara, lingkaran bokeh ini lebih menyerupai kelopak bunga yang beterbangan, seakan jatuh dari langit. Hal ini membuat pemandangan terlihat agak berbeda.
Dapatkah Anda memikirkan cara lain untuk menyemarakkan hamparan salju putih musim dingin? Berbagi bidikan Anda dengan kami di Kisah Canon Saya yang berpeluang ditampilkan!
Untuk mendapatkan saran dan teknik lainnya tentang memotret pemandangan bersalju, bacalah:
2 Tempat Fotografi Musim Dingin yang Memukau di Hokkaido
Cara Melindungi Kamera Anda Saat Melakukan Pemotretan di Cuaca Dingin
Fotografi Petualangan di Islandia bersama Edwin Martinez
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1986 di prefektur Saitama, Yuki Imaura adalah seorang fotografer lanskap. Dari menyunting berbagai majalah, ia sekarang bekerja secara freelance, memotret bermacam-macam lanskap alam di seluruh Jepang, dan hewan di kehidupan alam liar dengan bersemangat. Ia juga menulis untuk sejumlah majalah dan dosen dalam bidang fotografi.
Sebagai seorang fotografer lanskap, Takemoto mengawali fotografi sebagai hobi sejak tahun 2004. Pada tahun 2007, ia terlibat dalam mengelola situs web berbagi foto. Ia belajar di bawah asuhan seorang fotografer lanskap alam, Yoshiteru Takahashi, dan kemudian menjadi seorang fotografer freelancer. Semenjak itu, ia telah memotret sekian banyak lanskap di seluruh Jepang (sesekali di luar negeri), mencakup beragam luas tema.