f/5,6: Pengaturan Aperture yang Berguna untuk Fotografi Jalanan
Dalam fotografi jalanan, pengaturan aperture yang ideal yaitu satu setelan yang memungkinkan Anda menangkap bidikan bagus subjek yang sangat bervariasi. Dengan depth of field (ketajaman ruang) yang moderat, f/5.6 bisa digunakan pada kisaran pemandangan yang luas, dari bidikan close-up hingga telefoto. Ketahui lebih lanjut mengenai berbagai manfaatnya dalam artikel ini: (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
f/5.6, 1/640 det., ISO 200
Pengaturan aperture default apakah yang terbaik untuk fotografi jalanan?
Dalam fotografi jalanan, biasanya Anda tidak dapat secara leluasa mengubah-ubah pengaturan kamera Anda. Pada umumnya, menangkap momen sempurna yang tidak terduga pada suatu pemandangan di jalan hanya terjadi secara sekilas dan tidak akan menunggu sampai Anda siap membidiknya. Menyesuaikan kamera yang berlangsung sepersekian detik pun, bisa berarti kehilangan peluang untuk mengabadikannya.
Pengaturan aperture yang ideal (di Aperture-priority AE mode) adalah satu setelan yang memungkinkan Anda mendapatkan gambar terbaik dari beragam luas subjek dan pemandangan.
Selain Creative effects (efek kreatif), "gambar terbaik" umumnya tajam dan fokus dengan subjek yang jernih. Saya mendapati bahwa f/5.6 merupakan pengaturan aperture default untuk menghasilkan foto yang bagus, karena:
- Aperture ini memberikan depth-of-field
yang moderat. Subjek di depan Anda hingga yang berjarak agak jauh, dapat ditangkap secara tajam berikut detailnya, dan terdapat efek bokeh samar-samar yang membantu menarik perhatian ke subjek. Hal ini juga berlaku untuk panjang fokus berapa pun, tanpa menghiraukan bidikan yang Anda ambil, entah itu bidikan close-up atau telefoto.
- Ini tetap cukup lebar untuk membidik pada kecepatan rana sangat cepat
Hal ini membantu Anda menghindari goyangan kamera. Contohnya, foto di bagian atas halaman, diambil dengan kecepatan rana 1/640 detik, cukup untuk membekukan gerakan kendaraan.
f/5.6
f/5.6, 1/1600 det., ISO 200
Dibidik pada f/5.6. Bidikan jalan yang terlihat wajar, karena hanya ada efek bokeh yang sangat ringan di sana.
f/2.2
f/2.2, 1/8000 det., ISO 200
Dibidik pada f/2.2. Terdapat lebih banyak area di luar fokus yang membuat gambar terlihat tidak wajar.
Teknik bonus: Gunakan komposisi diagonal untuk mengungkapkan gambaran gerakan
Mempertahankan horizontalitas dan vertikalitas merupakan prinsip mendasar suatu komposisi. Foto pertama yang Anda lihat di bawah, mengikuti prinsip ini: Perhatikan, bagaimana garis horizontal jalan dan garis vertikal yang diciptakan oleh bangunan, terlihat lurus sempurna. Ini membuat bidikan terlihat stabil.
Namun demikian, stabilitas tersebut pun bisa membuat bidikan terlihat terlalu terpaku dan menjemukan. Satu cara untuk menyiasatinya adalah, saat menggunakan pengaturan pencahayaan yang sama, cukup miringkan kamera Anda supaya garis-garis membentuk komposisi diagonal.
Saran: Cobalah ini dengan berbagai subjek yang bergerak pada arah berbeda, dan lihat bagaimana hal ini mengubah dampaknya. Saat melakukan ini, cobalah berbagi bidikan Anda dengan kami di Kisah Canon Saya yang berpeluang ditampilkan, mau bukan?
Untuk informasi selengkapnya mengenai komposisi diagonal, bacalah artikel berikut ini:
Komposisi Sederhana Tapi Penting (Bagian 2):Komposisi Tengah & Komposisi Diagonal
Bidikan diambil berikut pejalan kaki yang sedang menyeberang secara horizontal. Keseimbangan komposisinya bagus, tetapi tidak ada kesan gerakan.
Bidikan dimiringkan yang diambil berikut pejalan kaki yang sedang menyeberang. Garis-garis putih penyeberangan pejalan kaki ditegaskan, sehingga menyampaikan kesan irama pada foto.
---
Bingung cara mengubah pengaturan aperture Anda? Klik di sini untuk petunjuk langkah-demi-langkah.
---
Ingin menangkap foto jalanan khas karya Anda? Ada baiknya mengetahui cara memanfaatkan kamera Anda sebaik-baiknya! Dapatkan sejumlah gagasan dalam berbagai artikel berikut ini:
Teknik Pemotretan EOS 80D: Foto Jalanan
Matahari Terbit, Matahari Terbenam: Menghasilkan Kontras Dramatis dalam Fotografi Jalanan
3 Cara Menggunakan EOS M6 untuk Bidikan Lanskap Perkotaan yang Stylish
Cepat, tajam dan ringan, lensa prima standar ini wajib dimiliki untuk para pencinta fotografi jalanan. Berikut ini sebagian hal untuk dipertimbangkan sebagai tambahan perlengkapan Anda:
Kesan Lensa: RF35mm f/1.8 Macro IS STM dalam Fotografi Jalanan
Uji Lapangan EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM
EF50mm f/1.8 STM: Ulasan dengan Saran Komposisi yang Berguna
EF-S24mm f/2.8 STM: Lensa Pancake yang Menghadirkan Perspektif Baru
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.